Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Gara-gara Tak Diberi Ponsel, Seorang Siswa SMP Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat

Seorang siswa SMP tewas bunuh diri diduga karena tak diberi ponsel. Korban meninggalkan sepucuk surat di sakunya.

Editor: Miftah
zoom-in Diduga Gara-gara Tak Diberi Ponsel, Seorang Siswa SMP Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat
Pixabay
ILUSTRASI gantung diri- Seorang siswa SMP tewas bunuh diri diduga karena tak diberi ponsel. Korban meninggalkan sepucuk surat di sakunya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMP tewas bunuh diri diduga karena tak diberi ponsel.

Korban meninggalkan sepucuk surat di sakunya.

Dalam surat tersebut, ia meminta maaf pada teman-teman juga kedua orangtuanya.

Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang siswa SMP kelas VIII, KEB (14) mendapat perhatian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.

Rencananya pihaknya akan mendatangi tempat tinggal sementara anak tersebut di Yayasan Dana Punia di Lingkungan Banyuning Barat, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Bali pada Selasa (29/12/2020).

Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika mengatakan, kedatangan pihaknya ke yayasan tersebut untuk mengetahui secara pasti latar belakang korban sehingga nekat melakukan aksi bunuh diri.

"Sampai saat ini permasalahannya kami belum tau pasti. Ada indikasi katanya bunuh diri karena tidak diberikan ponsel oleh orangtuanya," ucap Astika.

Baca juga: Kebakaran Ruko di Tangerang Tewaskan Ibu dan Balita, Saat Api Berkobar Tertidur Lelap

Baca juga: Sariyadi Tewas di Lokasi Setelah Motor yang Dikendarainya Menabrak Pohon di Pinggir Jalan

Baca juga: Setelah Bacok 2 Tetangga hingga Sebabkan 1 Korban Tewas, Seorang Oknum PNS Nekat Gantung Diri

Berita Rekomendasi

Astika pun menyebut, sarana dan prasarana untuk melakukan proses pembelajaran secara daring yang ada di yayasan tersebut sejatinya sudah sangat memadai.

Sehingga Astika mengaku belum mengetahui pasti alasan korban meminta ponsel kepada orangtuanya, apakah akan digunakan untuk belajar, atau untuk kepentingan lain.

"Lembaga ini (Yayasan) kan sarana dan prasarananya sudah memadai betul untuk menunjang proses pembelajaran secara daring. Nanti akan kami jajagi lembaga tersebut, untuk mengetahui apa sih latar belakang anak ini sehingga nekat gantung diri," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar yang masih duduk di bangku kelas VIII di salah satu SMP swasta di Buleleng, berinisial KEB (14) nekat bunuh diri.

Diduga pelajar asal Kintamani, Bangli ini bunuh diri akibat bertengkar dengan orangtuanya terkait masalah ponsel.

KEB bunuh diri di Lingkungan Banyuning Barat, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, pada Minggu (27/12/2020) sore.

Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh dua orang temannya, yang saat itu sedang membuang sampah di sebelah utara gudang yang ada di panti asuhan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas