Gempa Magnitudo 5,8 di Bengkulu, Warga Panik Rasakan Guncangan Kuat Selama 5 Detik
Gempa dengan megnitudo 5,8 dirasakan kuat warga Bengkulu hingga memicu kepanikan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa dengan megnitudo 5,8 dirasakan kuat warga Bengkulu hingga memicu kepanikan.
Guncangan terjadi pada Kamis (7/1/2021) pukul 00.28 WIB.
Pantauan beberapa BPBD menyebutkan situasi sudah kondusif.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu memonitor gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik.
Guncangan kuat menyebabkan warga panik hingga ke luar rumah untuk menghindari risiko lebih buruk.
BPBD setempat menginformasikan belum ada laporan dampak gempa yang berpusat di 41 km barat daya Bengkulu Selatan dan berkedalaman 31 km ini.
Guncangan juga dirasakan dengan tingkat berbeda di beberapa wilayah.
Warga di Kabupaten Bengkulu Selatan merasakan guncangan sedang sekitar 5 detik.
Demikian juga di wilayah Kabupaten Lawang, Kota Pagar Alam, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Musi Rawas, warga merasakan guncangan sedang sekitar 3 hingga 5 detik.
Masyarakat juga sempat panik dan ke luar rumah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peta guncangan gempa M5,8 yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity atau MMI sebagai berikut, Kota Bengkulu IV - V MMI, Manna IV MMI, Kepahiang III - IV MMI, Lubuk Linggau, Pagar Alam, Lahat pada III MMI, Pesisir Barat dan Liwa II - III MMI, Argamakmur, Rejang Lebong, Bengkulu Tengah dan Empat Lawang III MMI, serta Kerinci II - III MMI.
Semakin besar nilai MMI, semakin besar juga dampaknya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Maumere Sikka, NTT Sore Ini
Parameter BMKG pada V MMI memberikan deskripsi getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Provinsi Bemgkulu termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa dengan kategori sedang hingga tinggi.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap bahaya gempa.
Dampak korban jiwa disebabkan karena reruntuhan bangunan dan bukan gempanya.
Persiapkan diri dan keluarga dengan membuat secara sederhana rencana darurat keluarga, seperti identifikasi risiko dan akses evakuasi di rumah, penyiapan tas siaga bencana, tenda keluarga, atau titik kumpul yang aman.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,4 Guncang Kroasia, Gadis 12 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia
Gempa M6,4 Perairan Minahasa
Gempa besar juga terjadi pada Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 03.59 WIB.
Gempa dengan M6,4 berada pada lokasi 71 km barat daya Bone Bolango - Gorontalo.
Pusat gempa berkedalaman 131 km dan berdasarkan pemodelan tidak memicu tsunami.
Berdasarkan informasi Pusdalops BPBD Kabupaten Bone Bolango, gempa terasa sedang sekitar 5 detik di Bone Bolango.
Pantauan setempat mencatat tidak ada masyarakat yang ke luar rumah.
Sementara itu, berdasarkan kekuatan gempa dengan skala MMI, BMKG merilis sebagai berikut, II-III MMI di wilayah Gorontalo, II-III MMI Luwuk, II MMI Manado, II MMI Bolsel, II MMI Ternate, II MMI Tidore, II-III MMI Morowali, II MMI Labuha dan II-III Boroko Bolmong.