Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Longsor di Sumedang, 11 Warga Meninggal, 18 Lainnya Luka-luka

Bencana tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat mengakibatkan 11 orang meninggal.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Longsor di Sumedang, 11 Warga Meninggal, 18 Lainnya Luka-luka
Tribunjambi/Abdullah Usman
Ilustrasi: Dua unit Rumah di Parit 6 Dusun Jaya Abadi, Desa Menteng, Kecamatan Mendahara longsor ke dalam sungai, Minggu (22/11/2020) sekitar pukul 04.00 WIB. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, kembali terjadi pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 19.30 WIB.

Sebelumnya longsor telah terjadi di sekitar kawasan tersebut pada pukul 16.00 WIB.

"Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang per Minggu (10/1/2021) dini hari mencatat korban luka 18 jiwa dan meninggal dunia 11 orang.

Dari jumlah meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.

Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama.

Berita Rekomendasi

Sementara ini, berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan sekitar 70 orang masih tertimbun longsoran susulan.

Pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi.

Baca juga: Longsor di Garut, Seorang Ibu Akan Melahirkan Terpaksa Ditandu

"Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat 1 jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor," ucap Raditya.

Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 23.30 WIB hujan telah reda.

Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim.

Kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran.

Intensitas hujan tinggi pada Sabtu (9/1/2021) menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.

Seorang ibu di Garut yang tengah hamil terpaksa ditandu sejauh 500 meter karena akses jalan yang dilalui tertutup longsor.
Seorang ibu di Garut yang tengah hamil terpaksa ditandu sejauh 500 meter karena akses jalan yang dilalui tertutup longsor. (istimewa)

Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.

Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.

Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada hari ini Minggu (10/1/2021) dan Senin (11/1/2021), Kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.

Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.

Baca juga: Sopir Truk Tewas Tertimbun Longsor di Area Tambang Batu Padas Sukolilo, Pati

"Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," tutur Raditya.

Menyikapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.

BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota.

Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas