Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

26 Warga Masih Dinyatakan Hilang Pascalongsor Sumedang

Sebanyak 26 warga Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor pada Sabtu (9/1/2021)

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 26 Warga Masih Dinyatakan Hilang Pascalongsor Sumedang
istimewa/dok BPNP
Sebanyak 26 warga Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor pada Sabtu (9/1/2021). Tim gabungan masih melakukan evakuasi korban di lokasi bencana hingga kini. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Sebanyak 26 warga Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor pada Sabtu (9/1/2021). Tim gabungan masih melakukan evakuasi korban di lokasi bencana hingga kini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas telah mengevakuasi 13 warga yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Data ini diperoleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (11/1), pukul 23.53 WIB," ujarnya, Selasa, (12/1/2021).

Ia mengatakan dampak korban luka-luka yang sementara tercatat yakni luka berat 3 orang, luka ringan 26 dan hilang 26.

Baca juga: Detik-detik Kapolres Sumedang Nyaris Tertimbun Longsor, Berdiri di Samping Danramil yang Tewas

Baca juga: Dua Jasad Ditemukan Tadi Malam, Korban Meninggal akibat Longsor di Sumedang Menjadi 15 Orang

"Sedangkan warga terdampak, mereka mengungsi secara tersebar di rumah penduduk," katanya.

Untuk kerugian materil, BPBD Kabupaten Sumedang menginformasikan bahwa longsor menyebabkan 14 unit rumah dan 11 unit tempat ibadah rusak berat.

BERITA TERKAIT

Dampak tersebut disebabkan oleh tanah longsor yang terjadi pada pukul 16.00 WIB dan disusul longsoran berikutnya pada pukul 19.00 WIB.

"Longsor pertama dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah labil," katanya.

Tim SAR gabungan terpaksa harus merobohkan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) An-Nur dalam melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Masih ada 26 orang yang dinyatakan hilang akibat bencana alam ini.
Tim SAR gabungan terpaksa harus merobohkan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) An-Nur dalam melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Masih ada 26 orang yang dinyatakan hilang akibat bencana alam ini. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor menginformasikan proses evakuasi terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana.
Hujan yang turun sangat berpengaruh pada kondisi tanah sehingga tim gabungan terus memantau gerakan tanah.

" Proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan. Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengan akses jalan sempit dan pergerakan orang," katanya.

Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada 9 - 29 Januari 2021. Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 21 Tahun 2021 tentang penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang.

"Dalam merespons kondisi darurat, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji. Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) pada Minggu (10/1). Kepala BNPB Doni Monardo menyerahkan kepada Bupati Sumedang bantuan DSP sebesar Rp1 miliar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas