Anak yang Polisikan Ibunya Berdamai, Dedi Mulyadi Doakan Agesti Ayu Jadi Direktur Pertamina
Perseteruan anak yang polisikan ibunya, Agesti Ayu Wulandari (19) dengan Sumiyatun (36) berakhir damai.
Editor: Endra Kurniawan
Mendengar itu, Sumiyatun juga tak kuasa menahan tangisnya, dengan sangat erat ia memeluk Agesti.
Dengan lembut tangannya mengelus-elus punggung anak pertamanya.
Pelukan disertai tangisan keharuan itu menandai babak baru perkara ibu yang dipolisikan anak kandungnya.
Di tengah ujian kuliah yang dia hadapi, Agesti pamit terbang dari Jakarta menuju Kota Wali untuk bertemu ibu kandungnya.
"Ibu, saya tetap anak ibu. Mohon maaf selama ini Agesti ada salah," kata Agesti dengan suara menahan tangis.
Setelah pelukan hangat itu, Agesti tidak lagi memandang ibunya sebagai pelaku penganiayaan, tetapi sebagai seorang ibu yang sayang kepada anak-anaknya.
"Bagaimanapun dia adalah orangtua yang sangat saya banggakan. Yang membesarkan saya. Yang melahirkan saya," kata Agesti kepada awak media di depan ibunya.
Baca juga: Batal Penjarakan Ibu Kandungnya, Agesti Ayu Menangis, Minta Maaf dan Peluk Erat Sang Ibu
Agesti juga menyatakan mencabut laporan.
Dan keputusan itu, kata dia, adalah inisiatif pribadi.
"Insya Allah tanpa disuruh siapapun saya Agesti Ayu Wulandari mencabut laporan ini," ucapnya
"Bagaimanapun beliau tetap ibu saya. Yang membesarkan saya, yang memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya," imbuhnya.
Sementara itu, berjarak sekira satu meter dari tempat duduk Agesti Ayu, Sumiyatun tak henti mengelap air mata yang mengalir di pipinya.
Dia merasa lega setelah sekian lama tidak bertemu anaknya, ia kini bisa meluapkan rasa rindunya dan dengan hati yang lapang menyampaikan kekhilafannya.
"Maafkan mamah ya sayang ya, Mamah banyak dosanya. Semoga Agesti memaafkan mamah," kata Sumiyatun.