Hambali WNI Tersangka Terorisme yang Ditahan di Guantanamo, Mulai Sakit-sakitan Menjelang Pengadilan
James tidak menginformasikan lebih lanjut apakah pengadilan militer tersebut harus disaksikan oleh pihak keluarga atau tidak.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Keluarga Encep Nurjaman alias Hambali (57) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat belum menerima kabar secara resmi terkait akan digelarnya pengadilan militer di Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui Hambali sudah beberapa tahun ini ditahan di Amerika Serikat terkait kasus terorisme.
Baca juga: Sama Seperti Kakek Koswara, Nenek 78 Tahun Ini Juga Digugat Anaknya Karena Harta Warisan
Baca juga: VIRAL Warga Bikin 11 Polisi Tidur Berderet-deret Gara-gara Kesal Banyak yang Ngebut
Baca juga: Viral di WhatsApp Bayi 4 Bulan DICEKOKI Minuman Keras oleh Paman karena Rewel, Ganggu Pesta Miras
Kendati baru mendengar kabar, pihak keluarga berharap persidangan itu segera berlangsung.
Pasalnya pihak keluarga telah menanti selama 18 tahun dan hingga saat ini belum menerima kejelasan bagaimana nasib Hambali yang ditahan di Guantanamo.
Ditemui, Jumat (22/1/2021) malam, adik kandung Hambali, Kankan Abdulkodir (41) mengatakan ia baru mengetahui akan adanya persidangan militer terhadap kakaknya tersebut.
Baca juga: Amerika Akan Sidangkan Hambali Cs Tiga Tersangka Bom Bali yang Ditahan di Guantánamo
"Belum ada kabar, biasanya kalau ada informasi penting wartawan dari Malaysia atau tim pengacara kuasa hukum dari Inggris selalu memberi kabar," ujar Kankan saat ditemui di rumahnya.
Kankan mengatakan, jika pengadilan militer terhadap kakaknya akan segera digelar maka itu menjadi harapan keluarga selama ini.
"Kami sudah menanti lama, jika persidangan digelar mungkin akan ada kejelasan terhadap kakak saya," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Teken Perpres Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme
Kankan mengatakan, selama ini pihak keluarga selalu difasilitasi oleh ICRC untuk berkomunikasi dengan Hambali.
Namun pihak ICRC membatasi jumlah keluarga maksimal sebanyak lima orang.
Setiap tiga bulan, lima orang keluarga dari Cianjur bergantian ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan Hambali di Guantanamo yang difasilitasi ICRC melalui video.
"Dalam percakapan juga kami hanya bertanya keseharian dari Hambali dan tak bertanya permasalahan hukumnya. Tentu semua keluarga bergantian untuk bersilaturahmi lewat video tersebut," katanya.
Baca juga: Kelompok Teroris HTS dan ISIS Terlibat Bentrok Bersenjata di Suriah Utara
Kankan mengatakan, terakhir lima orang keluarga dari Cianjur berangkat ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan Hambali pada bulan Desember 2020.
"Ada saudara yang ke sana, kebetulan saya sudah pada tiga bulan sebelumnya, jadi kami bergantian berkunjung melalui video dari Jakarta," kata Kankan.
Ia mengatakan, dari video komunikasi terakhir dengan Hambali keluarga mendapati ia dalam kondisi sehat.
"Hanya mengeluh beberapa bagian tubuhnya sudah sering sakit, mungkin karena faktor usia saja," katanya.
Beberapa saat kemudian, Kankan mencoba menghubungi tim pengacara kuasa hukumnya kakaknya yang berasal dari Inggris.
Dari balik telepon, pengacara yang bernama James Valentine mengirimkan berita yang sama terkait rencana pengadilan militer yang akan segera digelar untuk Hambali.
James Valentine memberi berita kepada Kankan melalui pesan aplikasi WhatsApp sebuah berita dari Washington dalam bahasa Inggris.
"Benar kang saya baru dapat balasan dari James, isi beritanya sama bahwa pengadilan militer akan segera digelar," katanya.
Namun, kata Kankan, James tidak menginformasikan lebih lanjut apakah pengadilan militer tersebut harus disaksikan oleh pihak keluarga atau tidak.
"Kalau diperlukan saya siap ke sana, tapi belum ada informasi lebih lanjut lagi," ujarnya.
Kankan mengatakan, ia percaya kepada James akan melakukan yang terbaik untuk kakaknya.
Selama ini ia juga sering mendengarkan saran James untuk Hambali dan keluarga terkait permasalahan hukumnya.
"Pihak keluarga sudah mempercayakan sepenuhnya kepada James, saya percaya ia akan melakukan yang terbaik," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kabar Terkini Hambali yang Ditangkap AS Karena Kasus Terorisme, Mengeluh Tubuhnya Sakit