Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Korban Pembunuhan di Pakam Duga Ayahnya Dikeroyok

Anak korban menilai jika lawannya saat itu hanya JS saja, kemungkinan ayahnya tidak akan kalah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anak Korban Pembunuhan di Pakam Duga Ayahnya Dikeroyok
TRIBUN MEDAN / HO
Keluarga Ngasil Tarigan (67) korban pembunuhan yang dilakukan ESS alias Jaya Sembiring (40) saat mendatangi Polresta Deliserdang, Senin (25/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, PAKAM - Edi Suranta Tarigan (32), anak mendiang Ngasil Tarigan (67) menduga pembunuhan terhadap ayahnya telah direncanakan ESS alias JS(40).

Hal itu disampaikan Edi setelah mendengar dan membaca hasil pres rilis yang disampaikan Polresta Deliserdang.

Edi enduga bahwa pembunuh ayahnya bukan cuma Jaya Sembiring saja, tapi ada orang lain yang membantu.

“Kami menduga (pelaku) ini lebih dari satu orang. Karena sebagaimana yang kami ketahui, ayah kami ini mahir dalam ilmu bela diri.

Dan pembunuhan ini kami duga sudah direncanakan,” kata Edi, Selasa (26/1/2021) siang.

Baca juga: Mantan Kepala Desa & Kelompok Tani jadi Mafia Tanah Sport Center Deliserdang, Luas Lahan 129 Hektar

Baca juga: Geger Temuan Granat dan Amunisi di Kebun Kosong Bekas Pabrik Es Deliserdang

Dia menjelaskan, kalaulah lawannya saat itu cuma Jaya Sembiring saja, kemungkinan ayahnya tidak akan kalah.

Minimal, Ngasil tidak akan mati dengan penuh luka bacokan, dan wajahnya hancur.

Berita Rekomendasi

Baca juga: Pembunuhan Sartini di Langkat Terungkap, Tersangka Sakit hati Dinasehati Korban

“Kalau dibilang (pelaku) tunggal, itu enggak mungkin. Pasti ada yang memegangi (tubuh) ayah.

Makanya wajahnya bisa pecah begitu,” kata Edi.

Dia juga mengkritisi soal keterangan polisi yang mengatakan bahwa tersangka Jaya Sembiring tidak ada membacok ayahnya.

Menurut Edi, berdasarkan hasil pemeriksaan, jenazah Ngasil yang ditemukan di gubuk perladangan Dusun I, Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang pada September 2020 lalu itu penuh luka bacokan.

Tangan kiri mendiang Ngasil nyaris putus.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Langkat, Berawal Nasihat Korban Hingga Uang Rp 15 Ribu

Baca juga: Identitasnya Masih Misterius, Pria Pelaku Tindak Asusila di Halte Bus Jakarta Diimbau Serahkan Diri

“Dahi atas sebelah kiri dan pelipis kanan itu robek.

Kemudian di belakang kepala terdapat luka bacokan sekitar 40 sentimeter,” kata Edi.

Yang membuat keluarga bertanya-tanya, kenapa polisi tidak memberi kabar soal rencana pres rilis ini.

Seakan, kata Edi, polisi hendak meringankan hukuman tersangka.

Baca juga: Polda Sumut Rilis Kasus Pembunuhan Terhadap Wanita dengan 13 Luka Tusukan

“Harusnya tersangka ini juga dijerat Pasal 340 KUHPidana. Bukan cuma Pasal 338 dan 351 saja,” kata Edi.

Besar harapannya, polisi lebih jujur dalam melakukan penyelidikan.

Sebab, mendiang Ngasil dihabisi dengan cara keji. Setelah dibacok dan wajahnya hancur diduga dihantam benda tumpul, Ngasil juga dibakar digubuknya.

Berkaitan dengan masalah ini, Kapolresta Deliserdang Kombes Yemi Mandagi dan Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol M Firdaus belum mau memberikan jawaban.

Saat dikonfirmasi, keduanya enggan merespon.(vic)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anak Petani yang Ayahnya Dibunuh Lalu Dibakar Curiga Pelaku Sudah Merencanakan Aksinya

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas