Gunung Merapi Keluarkan 36 Kali Guguran Awan Panas Hari Ini, Mengarah ke Sektor Selatan-Barat Daya
Catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), 36 guguran awan panas itu terjadi dari pukul 00.00 - 14.00 WIB.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi tercatat mengeluarkan guguran awan panas sebanyak 36 kali pada Rabu (27/1/2021).
Catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), 36 guguran awan panas itu terjadi dari pukul 00.00 hingga 14.00 WIB.
Jarak luncur guguran berkisar anatar 500-3.000 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
"Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik," ungkap Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, dalam keterangannya.
Sejumlah lokasi di Boyolali, seperti di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, dilaporkan terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis hingga sedang.
Terkait dengan adanya hujan abu vulkanik ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
“Masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengann menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air," terang Hanik.
Lebih lanjut, Hanik menjelaskan, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan dan barat daya, yakni 5 km dari puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedong, Bebeng, Krasak, dan Putih.
Hanik menjelaskan, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan dan barat daya.
Selain itu, terkait dengan masih musim penghujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut.
“Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak."
"Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak,” jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Siang Ini Merapi Meletus Sangat Besar, Warga di Cangkringan Waswas
Baca juga: Pantau Kondisi Terkini Gunung Merapi, 27 Januari 2021 secara Online: Ada Semburan Awan Panas
Untuk diketahui, saat ini status gunung Merapi berada dalam status siaga level III sejak 5 November 2020 lalu.
Sejak tanggal 4 Januari 2021, Gunung yang menjadi salah satu batas DIY dan Jawa Tengah ini memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang dikenal juga sebagai tipe Merapi.
Erupsi tipe Merapi adalah erupsi dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, disertai guguran lava, dan awan panas guguran.
(Tribunnews.com/Tio)