Hendi Tekankan Mitigasi Bencana Jadi Isu Penting Saat ini
Lebih lanjut dirinya mengapresiasi kontribusi Yayasan Setara sebagai salah satu wujud bergerak bersama dalam membangun Kota Semarang
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi pihak-pihak yang memiliki kepedulian untuk membantu Pemerintah dan masyarakat di dalam menghadapi bencana. Salah satunya adalah Yayasan Setara dan Plan Internasional Indonesia.
Pria yang akrab disapa Hendi menuturkan jika yang dilakukan Yayasan Setara dan Plan Internasional Indonesia ini berbeda karena bantuan yang diberikan tidak hanya berbentuk materi namun juga dalam bentuk workshop yang sifatnya memberikan edukasi kepada warga masyarakat terkait mitigasi bencana. Hal tersebut seperti yang disampaikannya kala secara virtual membuka kegiatan bertajuk Start Up Workshop Project B-Ready, Kamis (28/1).
“Yang dilakukan Plan Internasional Indonesia dan Yayasan Setara ini tidak hanya memberi bantuan, tetapi sebelum memberi bantuan, mereka juga memberi edukasi sehingga warga tambah pintar dan memiliki wawasan. Sehingga di kemudian hari tidak terjadi hal yang sama,” tutur Hendi.
Lebih lanjut dirinya mengapresiasi kontribusi Yayasan Setara sebagai salah satu wujud bergerak bersama dalam membangun Kota Semarang. “Kami mengucapkan terima kasih, ini merupakan bagian dari konsep Bergerak Bersama,” puji Hendi. Bergerak bersama ini, lanjutnya merupakan perwujudan dari gotong royong yang sudah ditanamkan oleh Founding Father negara Indonesia, Presiden Soekarno.
"Apabila dulu Bung Karno sering mengatakan kekuatan bangsa ini adalah pada gotong royong. Hari ini Gotong Royong kita wujudkan dalam Bergerak Bersama untuk membangun kota Semarang,” terang Hendi.
Hendi pun bercerita jika dalam menghadapi bencana, Pemerintah kota Semarang telah memetakan wilayah-wilayah yang sering dilanda bencana. Contohnya seperti wilayah bawah yang sering banjir saat musim hujan, sedangkan wilayah atas yang sering mengalami tanah longsor. Sedangkan jika terjadi musim kemarau, terdapat dua kelurahan yang sering mengalami kesulitan air yaitu kelurahan Deliksari dan Rowosari.
“Persoalan bencana di kota Semarang sudah sering terjadi. Terdapat 5 kelurahan di kota Semarang yang sering dilaporkan tertimpa bencana, yaitu Bandarharjo, Tanjungmas, Panggung Lor, Kuningan dan Panggung Kidul. Namun dari kelima kelurahan tersebut, yang sampai saat ini masih sering mendapat laporan dari warga yaitu Bandarharjo dan Tanjung Mas. Tetapi untuk kelurahan Bandarharjo sudah mulai berkurang,” terang Hendi.
Hendi berharap dengan pemetaan bencana dan seluruh pihak ikut bergerak bersama nyengkuyung maka Kota Semarang akan semakin nyaman. “Kita selalu mencoba melakukan kegiatan yang membuat solusi-solusi terhadap persoalan tersebut. Maka kalau kita sudah tahu persoalannya Insyaa Allah bersama-sama kita akan buat wilayah Semarang itu sebagai wilayah yang semakin nyaman,” pungkas Hendi.