Cerita Gilang Penjual Snack Tunanetra di Jogja, Gunakan Tongkat dan Google Maps saat Berkeliling
Cerita perjuangan penyandang tunanetra dalam menjalani kehidupan datang dari Gilang Rizki Endrayana.
Editor: Endra Kurniawan
"Kesulitan tak ada. Cuma satu PSBB, pembatasan warung. Saya mangkalnya di warung ramai. Tapi karena tutup jam 7, jadinya pulang."
"Ngikutin alur sekarang PSBB jam segini. Berangkatnya kesorean ya konsekuensi. Belum kalau ujan," katanya.
Gilang pun masih berniat mengembangkan usahanya agar lebih maju.
Siapa tahu dari hasil jualan keliling sekarang, ia bisa merintis usaha lagi yang lebih berkembang.
"Rencana lain, jualan pasti. Merintis usaha siapa tahu besoknya entah online-nya yang naik atau bagaimana."
"Rencana lain pasti ada. karena yang namanya usaha, kita tidak bisa berhenti. Inovasi makin banyak, sehingga mau nggak mau harus ngikutin," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Meski dalam Keterbatasan, Mahasiswa UIN Yogyakarta Ini Tetap Semangat Berjualan Camilan Keliling
(Tribunjogja.com/Rendika Ferri K)