Kronologi Pembunuhan Sadis Dalang Ki Anom Subekti dan Keluarga, Dihantam Benda Tumpul saat Tidur
Kronologi tewasnya Dalang Ki Anom Subekti dan keluarganya, diduga korban dianiaya dengan cara dihantam menggunakan benda tumpul saat tidur.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Ia mengenal sosok almarhum sebagai sosok seniman serba bisa. Menurutnya, almarhum menguasai berbagai kesenian tradisional, di antaranya dalang wayang kulit, wayang wong, hingga ketoprak.
Selain aktif berkesenian, almarhum Anom Subekti juga pernah berdinas di Departemen Penerangan, pada era Presiden Soeharto.
"Beliau juga pedagang. Main gamelan bisa, bikin dan jual gamelan juga bisa. Gamelan yang saya pakai juga dari beliau," jelas Ki Gondrong.
Baca juga: Wanita Terapis Pijat Tewas Dibunuh, Pelaku Serang Perempuan Lain Lalu Kabur dengan Kondisi Telanjang
Baca juga: Satu Keluarga di Rembang Tewas, Ditemukan Tergeletak di Tempat Tidur, Diduga Dibunuh
Ia menyebut, almarhum juga sangat aktif berorganisasi, selaim di Dewan Kesenian dan Pepadi Rembang, almarhum juga bergiat di Lembaga Pembina Seni Pedalangan Indonesia (Ganasidi).
Ia juga bersaksi bahwa almarhum merupakan sosok yang sangat baik dan suka memotivasi para seniman muda.
“Sebelum saya diterima masyarakat Rembang, atau boleh dikatakan mulai laris sebagai dalang, beliau satu-satunya yang mendukung saya."
"Beliau bilang, jangan minder ke rekan seprofesi yang sudah lebih bagus dan menonjol. Tetap semangat karena rezeki Tuhan yang mengatur. Saya rasa sikap beliau ke seniman muda lain juga begitu," ungkap dia.
Ia menyebut, Anom Subekti juga memperhatikan regenerasi seniman tradisional.
Putranya yang bernama Danang ia didik menjadi dalang profesional juga.
Selain itu, di padepokannya ia juga mengajari anak-anak seni pedalangan dan karawitan.
Ki Gondrong tak habis pikir apa motif pelaku yang tega membunuh Anom Subekti beserta istri, anak, dan cucunya.
Baca juga: Seorang Wanita Tewas Dihantam Tabung Gas, Sempat Ada Keributan, 3 Orang Kabur setelah Cekcok
“Sampai sekarang saya masih terkejut, apa kira-kira motif pelaku. Beliau orang yang dekat dengan semua orang, dan sangat dermawan,” tutur dia.
Mengenai kedermawanan almarhum, Ki Gondrong punya beberapa cerita.
Satu di antaranya ialah, di awal karir mendalangnya dulu, ia pernah dipersilakan memakai gamelan dan perlengkapan pertunjukan wayang milik almarhum tanpa harus membayar biaya sewa.