Air Bah Terjang Pamanukan, Transportasi dan Ekonomi Warga Lumpuh, Tol Cipali Juga Kebanjiran
Air bah terjang Pamanukan, Tol Cipali juga terdampak kebanjiran, gerbang tol menuju Bandara Kertajati ditutup, Menteri Basuki langsung tinjau Cipali.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras yang berujung kepada meluapnya aliran sungai Cipunagara dan Cigadung membuat wilayah Pamanukan, Subang, Jawa Barat direndam air bah.
Transportasi dan kegiatan ekonomi warga lumpuh.
Ribuan hektar sawah dan kolam atau tambak serta pemukiman terendam tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di pedalaman desa seperti Desa Mulyasari, Pamanukan, Pamanukan Hilir, Rancahilir, juga Lengkong dengan 20 cm sampai 1 meter bahkan ada lokasi yang ketinggiannya hingga 1,5 meter.
Ketinggian air di pusat kota Pamanukan, Subang, Jawa Barat bahkan setinggi dada orang dewasa.
Kapolsek Pamanukan Kompol Dadang Cahyadiawan mengungkapkan bahwa banjir masih relatif tinggi, saat ini petugas gabungan TNI dan Polri terus berupaya mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah untuk dibawa ke tempat pengungsian.
Baca juga: BPBD Kota Bekasi : 94 Lokasi Kota Bekasi Terendam Banjir Karena Kiriman dari Bogor dan Hujan Deras
Pantauan di tengah kota Pamanukan, warga yang hendak melintas harus dievakuasi menggunakan tali agar tidak terbawa arus air yang sangat deras.
Evakuasi juga sangat menegangkan dan menyulitkan baik para korban maupun petugas.
"Airnya deras sekali tadi kita mau lewat susah," ujar seorang warga bernama Fatonah, Senin(8/2).
Fatonah mengatakan, dirinya bersama puluhan orang lainnya telah mengungsi di bawah jembatan Pamanukan.
Sebagian dari mereka ada yang kembali ke rumah mengecek dan membersihkan sisa-sisa lumpur banjir.
"Ada yang pulang dulu ke rumahnya, buat ngecek dan bersih-bersih, kalau masih banjir ya kesini lagi. Semoga saja sudah surut, dan bisa kembali ke rumah," kata Ade warga Pamanukan lainnya.
Ade menyebut, beberapa tetangganya yang ikut mengungsi telah merasa gatal-gatal di bagian kaki dan tangan.
Ia pun berharap, segera ada bantuan dari pihak pihak terkait untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana.
"Keluhan-keluhan seperti gatal gatal mah ada. Semoga Muspida terkait ada yang bisa meringankan warga," kata Ade.
Pasar Kebanjiran
Beberapa kios di blok sayuran Pasar Ciasem juga sudah ada yang terendam setinggi mata kaki.
Kepala Bidang Pasar Dinas Usaha Koperasi Perdagangan, Perindustrian dan Pasar, Subang, Junaedi, mengatakan ada dua pasar yang berpotensi terendam banjir. S
ementara di Pamanukan, kata Junaedi, aktivitas jual beli masih berjalan, yang tergenang hanya kios di bagian sisi jalan utama area Pamanukan Trade Center (PTC).
"Sejauh ini masih terpantau aman, aktivitas jual beli masih berlangsung, kalau pasarnya lantai satu belum terendam, hanya basementnya saja, karena elevasinya itu tinggi sekitar dua meter," kata Junaedi.
Untuk pasar Ciasem lanjut Junaedi sudah terendam air bah sejak hari Minggu. Namun aktivitas jual beli masih bisa dilakukan.
Tol Lumpuh
Terpisah, banjir juga menggenangi jalur tol Cikampek-Palimanan(Cipali).
Akibatnya, gerbang tol menuju Bandara Kertajati ditutup.
Hal itu membuat sejumlah kendaraan yang hendak memasuki atau keluar dari pintu tol tersebut dialihkan.
Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Luky Martono mengatakan, pihaknya sudah melakukan penutupan pintu tol sejak Minggu malam hari di saat kawasan tersebut tergenang banjir.
Pihaknya pun melakukan pengalihan arus ke gerbang Tol Sumberjaya.
"Daripada nanti kendaraan mogok karena banjir, makanya kami tutup sementara. Terlebih genangan air cukup tinggi jika dilalui kendaraan," ujar Luky.
Luky menjelaskan untuk kendaraan dari arah Indramayu, pihaknya sudah melakukan penyekatan di pertigaan menuju Bendung Rentang.
Sementara, dari arah Majalengka, penyekatan dilakukan di ruas jalan Kadipaten.
"Namun, bagi kendaraan besar atau sumbu tiga, sebenarnya bisa melewati. Tapi harus tetap hati-hati. Untuk kendaraan pribadi masih belum bisa," ucapnya.
Luky menambahkan, untuk kendaraan baik roda dua maupun roda empat harus tetap waspada.
Pasalnya, di kawasan sekitar Kertajati-Jatitujuh ada sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir.
"Apalagi sekarang cuaca masih hujan. Agar selalu hati-hati dan waspada," ujar dia.
Banjir di tol Cipali merupakan kiriman dari sejumlah wilayah di hulu Kabupaten Indramayu yang terdampak banjir, sehingga membuat Sungai Cilalanang yang melintasi ruas jalan tol ikut meluap.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya mengatakan, banjir yang menggenangi ruas Jalan Tol Cipali menyita perhatian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Pada kesempatan itu, Basuki Hadimuljono langsung meninjau lokasi banjir.
Ia ingin, fenomena ruas jalan Tol Cipali bisa segera diatasi.
"Tadi Pak Menteri bilang akan ditangani secara terpadu, mulai dari hulu sampai hilir," ujar dia kepada Tribun melalui sambungan seluler.
Baca juga: Banjir Indramayu Berimbas Tergenangnya Tol Cipali KM 136 Sepanjang 200 Meter
Lanjut Caya, dari hulu sampai hilir itu akan dibuat long storage atau bangunan penahan air yang berfungsi menyimpan air di dalam sungai. Yakni, dari mulai Sungai Cilalanang di bagian hulu hingga Sungai Ciperawan di bagian hilir.
Ia mengatakan, sejauh ini normalisasi sungai tersebut baru dilakukan tahun kemarin.
Penanganan itu pun baru dilakukan masing-masing setengah kilometer baik di hulu maupun hilir sungai. Hal ini lah yang menjadi penyebab, ruas Jalan Tol Cipali di wilayah Kabupaten Indramayu terus tergenang banjir.
"Nanti BPBD yang mengkoordinir bersama BBWS, dan pengelola Tol," ucapnya.(Tribun Network/han/har/van/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.