Kisah Warga Ciamis Membuat Pesawat Terbang, Berharap Dapat Sertifikat FASI
Bila proses sertifikasinya lolos, layak , dan uji terbangnya sukses, menurut Heri, pesawat yang ia buat dengan biaya Rp 500 juta tersebut
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Heri Santoso (42) warga RT 24/05, Dusun Nambo, Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis Jawa Barat membuat gempar warga sekitarnya.
Pria ini berusaha membuat pesawat terbang di halaman rumahnya.
Padahal, sebelumnya para tetangganya tersebut tidak percaya dengan apa yang dilakukan tersebut.
Heri dianggap sedang membuat kerajinan pesawat-pesawatan, untuk peringatan 17 Agustusan.
Tak heran, sekalipun sudah berbulan-bulan mengerjakan pesawat itu di halaman rumahnya, tak banyak tetangganya yang perhatian.
Baca juga: Pandemi, Airbus Belum Terima Pesanan Pesawat Baru Sepanjang Januari 2021
Warga yang melintas paling hanya menengok sejenak dari kejauhan. Tak ada yang penasaran.
Warga mulai menyadari bahwa apa yang sedang dikerjakan Heri bukan pekerjaan biasa saat pengerjaan pesawat sudah lebih dari 50 persen.
Saat itu bentuk pesawat sudah mulai terlihat. Bentuknya sungguh pesawat, bukan pesawat-pesawatan seperti yang semula mereka duga.
Baca juga: Pascajatuhnya Pesawat SJ 182, Kemenhub Janji Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Sektor Transportasi
Setelah bentuk pesawat terlihat, kata Heri, mulainya ada satu-dua warga yang menanyakan karena penasaran.
Seiring waktu, kabar warga Dusun Nambo membuat pesawat sendiri pun akhirnya tersebar.
"Beberapa hari lalu bahkan ada pejabat dari TNI AU yang datang. Kepada warga, pejabat itu mengatakan bahwa pesawat yang saya bikin itu adalah pesawat beneran.
Akhirnya banyak warga yang mulai percaya. Banyak yang datang, nengok-nengok, kadang selfi segala,” katanya.
Baca juga: Komisi V DPR Panggil Menhub Bahas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Pesawat yang dibuat Heri adaah pesawat jenis short take off landing atau STOL, yang bisa tinggal landas dan mendarat di landasan pacu yang sangat pendek sehingga tak memerlukan bandara.