Kisah Anak Punk Ingin Pulang, Rela Berjalan hingga 30 KM tanpa Alas Kaki
Anak punk ingin pulang ke rumah orang tuanya, berjalan tanpa alas kaki hingga akhirnya ditemukan Purnomo.
Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi mendapati seorang anak laki-laki berjalan tanpa menggunakan alas kaki di jalan Babat Jombang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Rabu (10/2/2021) pagi.
Informasi tersebut dibagikan oleh Aipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, Jawa Timur.
Purnomo membagikan ceritanya di akun sosial media Instagram yang ia miliki, @poernomo_dtt.
Saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Purnomo mengungkapkan ia bertemu dengan anak laki-laki tersebut tanpa sengaja, saat dirinya baru pulang bekerja
Baca juga: Setelah Viral Azan di Liang Kubur Ayah, Impian Wahyu Bisa Masuk Ponpes Selangkah Lagi Jadi Nyata
Baca juga: Viral Foto Pengungsi Banjir Kudus Shalat di Gereja, Netizen: Indahnya Toleransi di Negeriku
Ia pun menaruh curiga pada anak tersebut, lantaran tidak menggunakan alas kaki saat berjalan.
Mengetahui hal tersebut, ia lantas mengajak bicara si anak laki-laki.
"Tadi pagi saya pulang piket, saya melihat ada anak jalan kaki, yang bikin aneh jalan kakinya itu ga pake sendal, saya curiga, saya hentikan."
"(Lalu) saya ajak ngobrol dulu di depan rumah orang," ungkapnya saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).
Diketahui anak laki-laki tersebut bernama Bagus yang saat ini duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Purnomo menceritakan, saat awal bertemu, Bagus takut pada dirinya.
Pasalnya, ia mengenakan seragam polisi.
Purnomo pun memahami hal tersebut, ia lantas berinisiatif untuk membujuk Bagus dengan memberikan sebatang rokok serta air mineral, agar bersedia diajak berbicara.
Bujukan tersebut ternyata berhasil. Purnomo kemudian bertanya-tanya terhadap Bagus.
Saat ditanya Purnomo, Bagus mengungkapkan ia adalah bagian dari kelompok punk.
Namun, ia ingin pulang ke rumah karena merindukan orang tuanya.
Kepada Purnomo, Bagus mengaku sudah bergabung dengan kelompok punk tersebut selama 4 hingga 5 hari dan tidak izin kepada orang tuanya.
"Saya nanya, 'sampean ijin nggak sama orang tua ?'"
"'Engga saya kasian bapak saya, pasti nyariin saya'," kata Purnomo menirukan Bagus..
Selama tinggal bersama anak punk, Bagus merasa tidak memiliki teman.
Sehingga ia pun memilih berpisah dari rombongan dan kembali pulang ke orang tuanya dengan berjalan kaki.
"Karena pengen pulang itu, dia lalu jalan kaki karena ga punya uang," imbuh Purnomo.
Lebih lanjut, Purnomo menyebutkan jarak antara jalan lokasi Bagus ditemukan dengan rumahnya berkisar 25 hingga 30 km.
Kepada Purnomo, Bagus tidak bercerita secara rinci terkait kegiatannya bersama anak punk.
Namun, ia mengaku bergabung dengan kelompok tersebut atas keinginan pribadi.
Setelah itu, mereka pergi ke sebuah warung makan dan memesan satu porsi nasi dan lauk untuk Bagus.
Purnomo lantas menawari Bagus untuk bersedia diantar pulang ke rumah orang tuanya.
"Karena saya penasaran dan tidak ingin dibohongi, saya sengaja antar pulang, namun dengan perjanjian, saya tidak boleh ketemu sama bapaknya," beber Purnomo.
Sebelum mengantar, Purnomo juga sempat mengajak Bagus ke tempat tinggalnya untuk diberikan baju dan celana.
"Sebelum dianter pulang, saya antar dulu ke rumah saya, saya kasih baju dan celana, (namun) dengan syarat dia ga mau difoto wajahnya," ungkap Purnomo.
Diketahui, Bagus menolak wajahnya diunggah di media sosial, lantaran takut apabila akan dicari oleh anggota punk yang pernah ia ikuti.
"Karena dia takut, nanti kalau saya share, nanti ketahuan anak-anak punk, lalu dicari," jelas Purnomo.
Baca juga: Polri Masih Mendalami Polemik Keberadaan Aisha Weddings yang Viral di Media Sosial
Baca juga: VIRAL Ajakan Nikah Muda oleh Aisha Weddings, BKKBN: Secara Biologis itu Sangat Menyesatkan
Diantar Ke Rumah
Purnomo lalu mengantar Bagus ke tempat tinggalnya yang berada di Lamongan pada hari yang sama pukul 08.30.
Namun, Purnomo menceritakan ia hanya mengantarkan Bagus sampai ke depan rumah, tanpa diketahui oleh orang tuanya.
"Depan rumahnya, namun saya ndak turun, saya pastikan dia masuk ke dalam rumahnya baru saya tinggal."
"Memang maunya begitu (Bagus tidak mau dirinya bertemu dengan orang tuanya)," tandas Purnomo.
Lebih lanjut, Purnomo berharap Bagus tidak bergabung lagi dengan kelompok anak punk itu dan bersedia melanjutkan sekolahnya.
"Ndak gabung lagi sama anak punk dan mau sekolah lagi," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya akan memantau kondisi Bagus hingga satu minggu ke depan, untuk memastikan anak tersebut tidak bergabung kembali bersama anggota punk.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi)