Kronologi Pembunuhan Wanita Pedagang Sayur di Serang, Awalnya Mabuk Hingga Rudapaksa Jasad korban
Polisi mengungkap kronologi pembunuhan wanita pedagang sayur di Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Editor: Adi Suhendi
Setelah itu, AR menyeret korban dari satu tempat ke tempat lainnya diduga untuk menyembunyikan jejak hingga akhirnya diletakkan di selokan.
Baca juga: Bocah Berusia 4 Tahun Diduga Tenggelam di Kali Banten Kota Serang
Diberitakan sebelumnya, warga geger atas temuan mayat wanita bernama Marsah (43) di selokan di Jalan Kandang Sapi, Kampung Kayu Areng, Desa Parigi, Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (9/2/2021) pagi lalu.
Marsah yang biasa berjualan sayuran dan makanan ringan di Pasar Cikande itu ditemukan dengan kondisi lebam pada leher dan punggung.
Korban kali pertama ditemukan oleh warga yang tengah melintas ke arah Pasar Cikande sekitar pukul 5.30 WIB.
Ia lantas melaporkan temuan jenazah ini ke pihak Polsek Cikande.
Berdasarkan keterangan saksi, pada pukul 4.30 WIB, saat itu korban berangkat sendiri menggunakan sepeda motor matic dari rumahnya ke Pasar Cikande.
Sosok Korban
Semasa hidupnya korban Marsah dikenal sebagai sosok perempuan yang ramah, penyayang, dan sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Ibunda Marsah, Sartamah mengatakan bahwa korban setiap harinya bekerja sebagai penjual sayuran keliling.
"Naik motor sendiri aja dari rumah ke Pasar Cikande, baru abis itu keliling ke kampung-kampung mulai dari Kampung Baru," ujarnya saat ditemui, TribunBanten.com, Jumat(12/2/2021).
Mulai dari pukul 04.30 WIB untuk pergi ke pasar dan akan dilanjut untuk menjajakan jualannya, setelah selesai berjualan pada pukul 12.00 WIB ia segera pulang ke rumah untuk menyiapkan makan siang keluarganya.
Marsah memiliki empat orang anak, tiga diantaranya adalah seorang laki-laki dan satu perempuan yang masih berusia empat tahun.
Baca juga: Kepala Desa di Banten Diculik Lalu Disekap Selama 20 Hari Gara-gara Utang Rp 50 Juta, Ini Faktanya
Sementara suami korban hanya seorang buruh tani, yang tidak memiliki penghasilan pasti, mengharuskan ia ikut bekerja keras untuk membantu menopang kebutuhan keluarganya.
Selain dikenal ramah, ia adalah seorang perempuan yang rajin mengikuti kegiatan pengajian, dan pintar dalam bersolawat.