Ganjar Optimis Jateng Segera Zona Hijau, Dua Hari di Rumah Tekan Pergerakan 50 Persen
Kemarin dari dua hari di rumah saja, ternyata dari sisi pergerakannya turunnya luar biasa, 40-50% lebih, jadi ini menurut saya berita yang cukup baik.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari lalu mulai menunjukkan dampak signifikan. Penurunan angka kematian, hingga angka terkonfirmasi mulai terlihat di minggu ke-6.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam rapat mingguan penanganan COVID-19 di lantai 2 Kantor Pemprov Jateng, Senin (15/2). Ganjar mengatakan, hari ini perkembangan COVID-19 di wilayahnya cukup bagus.
"Jadi penambahannya menurun, bahkan untuk pertama kali kemarin saya mendapat laporan, yang terkonfirmasi sudah menurun juga, kalau biasanya panahnya merah-merah naik ini sekarang sudah ada hijau," tutur Ganjar setelah rapat.
Selain itu, lanjut Ganjar, kabar bagus lainnya adalah tidak ada lagi zona merah di Jawa Tengah. Meski rata-rata masih oranye dan belum ada yang kuning, menurut Ganjar, ini adalah perkembangan bagus.
Kemudian dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB tersebut, Ganjar juga mendapatkan progres vaksinasi tahap pertama di Jateng berjalan baik. Hanya saja, perlu didorong karena beberapa daerah masih belum maksimal.
"Vaksinasinya untuk yang tahap kedua Jateng masih bagus, masih tertinggi se Indonesia. Cuman yang vaksinasi (tahap) pertamanya ini perlu digenjot karena masih ada beberapa daerah yang belum selesai," tegasnya.
Tak hanya itu, Ganjar mengatakan, pihaknya juga akan segera menyiapkan metode tambahan yang diterapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam rangka target vaksinasi akhir tahun.
Termasuk juga, kata Ganjar, pihaknya juga mulai menyiapkan penerimaan vaksin yang disebut oleh Menkes, dan dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan dan disusul juga vaksin lain selain Sinovac.
"Kita mesti menyiapkan titiknya nanti kira-kira di mana, cold chainnya seperti apa, apakah ada atau tidak, apalagi nanti vaksin dari beberapa jenis yang membutuhkan suhu bahkan minusnya banyak sekali. Nah ini ada nggak peralatannya, kalau selama ini yang sudah ada kita masih bisa handle sehingga kita bisa tinggal lakukan percepatan saja untuk komunikasi dengan pusat," jelasnya.
Kabar baik lainnya, kata Ganjar, juga dari gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari lalu ternyata berhasil menurunkan mobilitas warga dan berpengaruh pada angka penularan COVID-19.
"Kemarin dari dua hari di rumah saja, ternyata dari sisi pergerakannya turunnya luar biasa, 40-50% lebih, jadi ini menurut saya berita yang cukup baik. Ini gambar-gambar yang menurut saya menunjukkan optimisme kita, ini tren mingguan yang dirawat juga sudah anjlok," ucapnya.
TNI-Polri dilatih jadi tracer
Dalam rapat tersebut, Ganjar juga menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, mulai hari ini Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa di Jateng mulai dilatih membantu sistem tracing.
"Harapannya ini yang nanti akan kita BKO-kan untuk di puskesmas sehingga tracingnya bisa dilakukan lebih banyak, testingnya bisa dilakukan lebih banyak, sehingga dikeroyok gitu," ujar Ganajr.
Selanjutnya, lanjut Ganjar, pihaknya akan terus memantau pelaksanaan PPKM Mikro. Terutama pada sistem tracing, testing serta pendistribusian antigen yang sudah dibagikan dari pemerintah pusat.
"Jadi dari apa yang ada ini, nanti kita tinggal menyiapkan satu soal skenario vaksin dan skenairo PPKM di beberapa titik. Jadi PPKM nanti ada yang menyiapkan tracernya, testingnya, kemudian antigen yang mulai disebarkan dari Jakarta ke beberapa titik. terus kemudian tempat isoman di desa yang kita masukkan kategori PPKM," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.