Jasad Tumiran Ditemukan Mengapung 3 Hari Pasca Kebakaran Kapal Ponton, Tubuhnya Sudah Tak Utuh Lagi
Jumadi juga melihat kondisi kakak kandungnya ini sangat memprihatinkan, dia merinci bahwa seluruh bagian tubuh Tumiran terluka.
Editor: Dewi Agustina
![Jasad Tumiran Ditemukan Mengapung 3 Hari Pasca Kebakaran Kapal Ponton, Tubuhnya Sudah Tak Utuh Lagi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jasad-tumiran-korban-kebakaran-kapal-di-samarinda.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jasad Tumiran (57) dievakuasi tim SAR gabungan usai ditemukan di kawasan perairan Tambora, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (14/2/2021) pukul 16.00 Wita.
Tumiran adalah salah satu korban ledakan kebakaran kapal ponton bermuatan minyak di galangan kapal PT Barokah Galangan Perkasa pada Kamis (11/2/2021) lalu.
Ia bekerja di perusahaan subkon CV Bahtera Marine.
Warga Jalan Masaji RT 2 No. 57 Gang Klorofil, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini, mengapung di perairan Sungai Mahakam, seperti dua jasad korban sebelumnya.
Tubuh korban ditemukan sejauh 20 kilometer dari titik lokasi ledakan.
Jasadnya dievakuasi tim SAR gabungan melalui dermaga Pertamina 136, Anggana.
Dua korban lain, Gunawi (55) dan Suwardi (37) sudah ditemukan pada Jumat (12/2/2021) lalu di tempat berbeda.
![Jasad Tumiran, korban kebakaran kapal ditemukan dan dievakuasi Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, di kawasan Perairan Tambora, Anggana, Kukar. Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda didampingi keluarga korban telah mengidentifikasi jasad korban di kamar jenazah RSUD AW Syahranie, Minggu (14/2/2021) petang.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jasad-tumiran-korban-kebakaran-kapal-di-samarinda.jpg)
Kepastian jasad tersebut adalah jasad Tumiran, dipertegas oleh anak kandung korban bernama Nizwa (23) dan adik kandung korban Jumadi (53).
Keduanya langsung datang di kamar jenazah RSUD AW Syahranie memastikan ciri-ciri pada tubuh korban, yang juga ditemukan dalam kondisi tidak lagi utuh.
Terdapat beberapa luka dan bagian tubuh yang terburai.
"Dari giginya tidak rata, kumisnya juga ada di atas dan di bawah bibir. Dari jempol kaki kanan juga terlihat ada bekas luka (cantengan). Ada bekas jahitan di pergelangan tangan kiri," tutur Nizwa.
Jumadi juga melihat kondisi kakak kandungnya ini sangat memprihatinkan, dia merinci bahwa seluruh bagian tubuh Tumiran terluka.
Pihak keluarga menolak visum, karena yakin itu adalah kerabatnya.
Keluarga berencana membawa jenazah korban dan segera memakamkan jasad Tumiran.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Olah TKP Kebakaran Kapal di Samarinda
Baca juga: Kapal yang Berada di Kawasan Pulau Atas Samarinda Terbakar
Di RSUD AW Syahranie juga terlihat adanya perwakilan perusahaan yang mempekerjakan Tumiran.
"Kakak saya di kapal tersebut bekerja sudah 5 tahun, dan bekerja sebagai tukang las. Jasadnya langsung dibawa ke rumah duka, setelah dikafani dan dibersihkan di rumah sakit. Lalu disemayamkan ke rumah duka dan segera dimakamkan," ucap Jumadi.
Terpisah Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah membenarkan 3 jasad yang ditemukan adalah pekerja di area galangan kapal pasca kebakaran dan ledakan yang terjadi 3 hari lalu.
"Jadi jasad (3 orang) itu adalah pekerja yang dikabarkan menghilang. Untuk saksi sudah ada delapan saksi yang kami periksa," ucapnya.
Sebelumnya, Minggu (14/2/2021) pukul 10.00 Wita, tim pencarian dari unsur gabungan menerima informasi adanya jasad yang mengapung di sekitar area perairan Tambora, Anggana, Kabupaten Kukar.
Tim SAR gabungan segera melakukan evakuasi ke titik terdekat, untuk membawa jasad tersebut melalui jalur darat, tepatnya di dermaga jetty Pertamina 136 Anggana.
Korban dinaikkan ke dermaga, lalu dibawa ke menggunakan ambulans PMI Samarinda menuju RSUD AW Syahranie.
"Pukul 10.00 menerima informasi dari warga yang melaporkan ke Polair Polres Kukar, kami koordinasi ke Direktorat Polairud Polda Kaltim dan Pos TNI AL di Anggana untuk mengkroscek," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim-Kaltara (Kaltimtara) Melkianus Kotta, melalui Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi, Minggu (14/4/2021).
Tim evakuasi menunggu hingga pukul 13.00 Wita baru bisa menyatakan penemuan jasad ini dari tim yang ada di lokasi yang menemukan.
"Lalu Tim SAR merapat ke lokasi mengevakuasi hingga pukul 16.00 Wita sampai di dermaga (jetty pertamina 136), dilanjutkan ke ambulans untuk dibawa ke RSUD AW Syahranie dan identifikasi oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda," kata Riqi Effendi.
Dua Jasad Ditemukan
Sebelumnya, dua jasad yang ditemukan pada Jumat (12/2/2021) lalu sekitar pukul 10.00 Wita dan 18.00 Wita dipastikan korban dari ledakan kapal yang terbakar di galangan kapal PT Barokah Galangan Perkasa.
Dua jasad ditemukan di dua tempat berbeda.
Baca juga: Nia dan Adiknya Tewas Terbakar Setelah Dikepung Api, Nenek dan Kedua Orang Tuanya Terluka
Baca juga: Pria 52 Tahun Tewas saat Hendak Beri Minum Sapi, Tangan Pegang Sabit dengan Kondisi Seperti Terbakar
Jasad pertama yang dipastikan Suwardi (37) ditemukan di perairan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, lalu dievakuasi oleh Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, ke RSUD AW Syahranie Samarinda.
Kondisi jasad tersebut tak utuh.
Korban kedua pada pukul 18.00 Wita di hari yang sama, jasad Gunawi (55) ditemukan dengan kondisi tidak utuh.
Masing-masing dari kedua keluarga sudah memastikan, bahwa dua jasad tersebut adalah kerabat mereka yang bekerja di area galangan kapal.
Saat dikonfirmasi anak dari Gunawi, Rizal (20), membenarkan jasad tersebut adalah ayahnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan identifikasi oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda serta memanggil pihak keluarga, jasad tersebut dipastikan adalah Gunawi.
"Sudah dimakamkan kemarin (Sabtu, 13/2/2021) pukul 21.00 Wita. Informasinya jenazah Pak Wardi juga dimakamkan tadi malam," ujar Rizal.
![Kebakaran hebat terjadi di galangan kapal, kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapal1234.jpg)
Rizal juga menyebutkan Gunawi dan Tumiran (57) masih kerabat.
Keduanya sudah bekerja selama satu tahun di sebuah perusahaan yang bekerja di area galangan PT Barokah Galangan Perkasa.
"Sudah bekerja 1 tahun (kedua korban) di perusahaan CV. Bahtera Marine, subkon dari PT Barokah Galangan Perkasa," ungkap Rizal.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Korban Ketiga Ledakan Kapal Ditemukan Tim SAR di Perairan Tambora Anggana, Jasad tak Lagi Utuh
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.