Tanah Longsor di Nganjuk, 20 Warga Ngetos Dikabarkan Hilang, 14 Lainnya Luka-luka
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk melaporkan akibat tanah longsor mengakibatkan 20 warga setempat hilang dan 14 lain luka-luka.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanah longsor yang dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga tinggi terjadi pada Minggu (14/2/2021) malam.
Peristiwa tersebut melanda sejumlah rumah warga di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk melaporkan kejadian ini mengakibatkan 20 warga setempat hilang dan 14 lain luka-luka.
Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di puskesmas. Tanah longsor juga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat.
BPBD dengan dukungan pihak terkait lainnya melakukan upaya penanganan darurat, seperti pencarian dan evakuasi korban hilang.
Tim gabungan juga melakukan evakuasi warga terdampak di sekitar lokasi.
BPBD setempat terus melakukan pemantauan pasca bencana dan kaji cepat di lapangan.
Sementara itu, wilayah lain di Provinsi Jawa Timur mengalami banjir.
BPBD Kabupaten Pasuruan melaporkan banjir terjadi di sejumlah desa di 3 kecamatan.
Banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Baca juga: Meski Diadang Longsor, Para Pemuda Nekat Wisata ke Panyaweuyan, Tinggalkan Motor dan Berjalan Kaki
Baca juga: Kemensos Salurkan Santunan Kematian untuk Korban Tanah Longsor di Kabupaten Kebumen
Kondisi tersebut berdampak debit air Sungai Kedunglarangan di Kecamatan Bangli, Sungai Rejoso di Kecamatan Winongan dan Kecamatan Grati meluap.
Banjir terpantau berlangsung pada Minggu (14/2/2021), pukul 23.50 waktu setempat.
Berikut beberapa desa terdampak di 3 kecamatan, yaitu Desa Satak, Tambaka, Kalianyar, Kalirejo dan Masangan (Kecamatan Bangli), Desa Bandaran dan Prodo (Kecamatan Winongan) dan Desa Kebrukan (Kecamatan Grati).
Korban jiwa tercatat 294 KK terdampak dan sebanyak 357 jiwa mengungsi.
Mereka yang mengungsi di Masjid Al-Islah sebanyak 116 jiwa dan 148 jiwa di TK Setia Budi.
Sedangkan ratusan rumah warga terdampak dengan tinggi muka air banjir sekitar 70 cm.
BPBD dan unsur-unsur terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat kepada masyarakat terdampak.