Diduga Depresi Akibat Derita Sakit Komplikasi Menahun, Seorang Ibu Rumah Tangga Tewas Gantung Diri
Diduga depresi, seorang ibu rumah tangga nekat gantung diri. Korban diduga depresi akibat sakit komplikasi.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM - Diduga depresi, seorang ibu rumah tangga nekat gantung diri.
Korban diduga depresi akibat sakit komplikasi.
Seorang ibu berinisial G ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya, Desa Pulutan Kulon, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Korban ditemukan pertama kali oleh anaknya berinisial AD ketika hendak ke dapur untuk memasak.
Kasubag Humas Polres Wonogiri, Iptu Suwondo mengungkap AD mengetahui ibunya menggantung di kayu meret ruang dapur.
"Selanjutnya, berteriak minta tolong kepada warga sekitar bahwa ibunya telah meninggal dunia dengan cara gantung diri," terang Suwondo, Minggu (21/2/2021).
Setelahnya, korban langsung melapor ke Polsek Wuryantoro sekira pukul 09.45 WIB.
SPK, Kanit Reskrim, Kanit Intel serta Tim medis Puskesmas Wuryantoro, dan pers Koramil Wuryantoro mendatangi lokasi kejadian.
Saat di lokasi, korban masih dalam kondisi menggantung di kayu meret ruang dapur dengan tali tambang biru dengan ketinggian sekitar 2,5 meter.
"Panjang tali simpul dengan leher korban sekitar 40 sentimeter dengan posisi menghadap ke selatan, kaki korban menekuk ke tanah," ucap Suwondo.
Korban kemudian diturunkan dan dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Wuryantoro.
"Korban diduga depresi akibat sakit komplikasi menahun dan tidak kunjung sembuh sehingga nekat mengakhiri hidupnya," terang Suwondo.
Baca juga: Dimintai Pertanggungjawaban, Remaja 17 Tahun Bunuh Siswi SMP yang Hamil, Terancam 15 Tahun Penjara
Baca juga: Naik ke Atas Gedung, Wanita Ini Sempat Dikira Hendak Bunuh Diri, Ternyata Hanya Mau Menenangkan Diri
Baca juga: Wanita Tukang Kredit Diduga Dibunuh, Menghilang Selama Setahun, Warga Temukan Tulang dan Rambut
Kejadian Bunuh Diri Juga Dialami Seorang TKW Asal Sragen
Jenazah TKW asal Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen berinisial KR (57) yang tewas bunuh diri di Arab Saudi masih tertahan.
Untuk itu, pihak keluarga berharap supaya jenazah korban bisa segera dipulangkan ke Indonesia.
Meski begitu, pemerintah Arab Saudi tengah memberlakukan lockdown sehingga pemulangan jenazah belum bisa dilakukan.
"Kami terkendala dengan peraturan tersebut," ujar Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri, Disnakertrans Sragen, Ernawan kepada Tribunsolo.com, Senin (8/2/2021).
Disnakertrans Sragen telah koordinasi dan komunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Karena BP2MI yang menangani perlindungan kerja migran Indonesia," jelasnya.
Pihaknya meminta bantuan BP2MI untuk proses pengurusan jenazah.
"Hari ini mereka sudah koordinasi dengan KBRI di Riyadh terkait proses pemulangan jenazah," kata dia.
Tapi Ernawan belum bisa memastikan kapan jenazah bisa dipulangkan ke Sragen.
"Bila sudah ada kabar pemulangan jenazah akan segera kami urus," imbuhnya.
Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen meninggal dunia di Arab Saudi dengan cara bunuh diri.
Informasi yang dihimpun, KR (57) sudah bekerja di Arab Saudi selama 16 tahun.
Hingga kini ia belum pernah kembali pulang ke kampung halamannya.
Namun nahas, pihak keluarganya justru dikabari bahwa KR sudah tiada.
Diketahui KR memiliki dua orang anak di Bumi Sukowati.
Kepala Seksi Pelayanan Desa Tanon, Dawam menuturkan, KBRI Riyadh memberitahu bahwa KR sudah meninggal dunia.
"Keluarganya dikabari oleh KBRI Riyadh pada Sabtu (6/2/2021) kemarin," ujarnya kepada Tribunsolo.com, Senin (8/2/2021).
Diakuinya, adik KR terakhir kontak dengan KR pada 26 Januari 2021.
"Saat berkomunikasi KR pernah mengeluh soal bayaran yang dia terima dari majikannya di Arab Saudi sana," papar Dawam.
Tiga hari berselang, pada Jumat (29/1/2021) KR mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Ibu Rumah Tangga di Wonogiri Nekat Gantung Diri di Dapur, Diduga Depresi Sakit Komplikasi Menahun