Pengakuan Junaidi Usai menyesali Telah Membunuh Sahabat Sendiri
Keduanya adalah sahabat dan tetangga di Desa Batay, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Darsan (45) telah tewas di tangan sahabat sendiri, Junaidi (45).
Keduanya adalah sahabat dan tetangga di Desa Batay, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Kini Junaidi hanya bisa menyesali telah menghabisi sahabat sejak kecil itu.
Banyak kisah dan cerita antara keduanya.
Namun, kini nasi sudah menjadi bubur, Darsan tewas setelah ditusuk dibagian dada korban.
Ironisnya, peristiwa ini terjadi hanya karena hal sepele yakni bercanda.
Baca juga: Candaan Berujung Petaka, Pelorotkan Celana Teman, Darsan Tewas Ditikam
Pada Minggu (21/2/2021) pelaku dan korban sama berada di rumah salah satu warga yang menggelar hajatan dimana kedunya bertemu.
Saat itu, korban tiba tiba meloroti celana pelaku hingga sebatas lutut.
Merasa malu dan menganggap candaan korban terlalu, pelaku seketika mengeluarkan senjata tajam jenis kuduk yang ada dipinggangnya.
Gelap mata, pelaku menghunuskan sajam tersebut kedada korban hingga tewas di lokasi.
"Yang saya menyesal dan sedih dia teman saya sejak kecil. Tapi dia harus tewas ditangan saya.
Baca juga: Warga Temukan Kantong Plastik Berisi Jasad Bayi Perempuan, Diduga Dibunuh Sebelum Dibuang
Kami memang sering bercanda namun sebatas omongan saja,"kata Junaidi, saat dibincangi di Polsek Kota Lahat, Senin (22/2/2021).
Dikatakan Junaidi, saat korban meloroti celananya kondisi lagi ramai karena pada malam itu yang punya hajat sedang mempersiapkan masakan untuk acara hajatan.
Selain malu karena dia sudah tua dan punya anak tiga, dua teman korban yang ada saat kejadian tertawa.
Saat itu juga tidak ada pikiran lain selain kesal kepada korban.
"Saya juga sesalkan kebapa dua teman korbn saat saya mencabit pisau tidak berusaha melerai sehingga saya gelap mata, "kata Junaidi.
Dikatakanya, setelah melakukan penusukan tersebut ia kemudian pergi ke rumah kepala desa untuk mengamankan diri serta menyampaikan perbuatanya.
"Kalau pisau itu pak saya bawa karena di lokasi hajatan akan ada acara bemasak. Jadi saya gunakan untuk itu. Kalau sehari hari saat pergi ke kebun saja saya bawa sajam," kilahnya.
Junaidi menuturkan sangat menyesal dan sedih atas kejadian ini dan dari lubuk hati yang paling dalam ia meminta maaf kepada keluarga korban.
"Saya sangat menyesal kenapa ini bisa terjadi, "sampainya.
Kades Batai Kecamatan Gumay Talang, Lahat
Herli Junaidi, mengungkapkan saat kejadian berlangsung ia baru saja akan berangkat ke lokasi hajatan.
Namun, tiba tiba pelaku datang dan menyampaikan kejadian yang ia alami.
Sebagai, Kades ia berusaha melindungi dan mendinginkan situasi yang saat itu pihak keluarga korban mukai ramai mendatangi kediamanya.
"Untuk kronologi kita tidak tahu dan kini sudah ditangani Polsek Kota Lahat.
Kini kita sedang berupaya mendinginkan situasi dan sejauh ini pihak keluarga korban masih tetap tenang dan tentu harapan kita kasus ini selesai melalui proses hukum yang kini ditangai Polsek Kota Lahat, "sampainya.
Kapolres Lahat, AKBP Achmad Gusti Hartono SIK, Melalui Kapolsek Kota Lahat Iptu Irsan Rumsi SE menyampaikan hasil penyelidikan dan keterangan saksi jika keduanya merupakan teman dan satu kampung sebelum pelaku pindah ke Batai.
Namun, candaan korban dianggap pelaku berlebihan sehingga terjadilah penusukan hingga berujung tewas.
"Kebetulan ada acara masak masak. Namun ini suatu kebiasaan buruk yang seharusnya kita tinggalkan membawa senjata tajam.
Jika tak bawa sajam mungkin dia tidak akan tewas paling cuman memukul, "terang Irsan sembari menerangkan untuk sementara persangkakan terhadap pelaku pasal 338 KUHP tindak pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Penuturan Junaidi Membunuh Teman Karena Celana Dipelorotin: Dia Temanku Sejak Kecil