Penampakan Makam di Karanganyar yang Alami Longsor, Ada Jenazah yang Tersangkut hingga Hanyut
Pemakaman umum di Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Klodran, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM - Pemakaman umum di Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.
Sejumlah jenazah pun ikut hanyut terbawa aliran anak sungai.
Beberapa jenazah bahkan masih tersangkut.
Makam ini terletak persis di pinggiran Kali Pepe, atau anak Sungai Bengawan Solo.
Yang memprihatinkan, sejumlah nisan di TPU tersebut ikut ambrol ke Kali Pepe.
Terhitung sampai sekarang, sebanyak 10 jenazah hanyut dan 25 makam dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Dari pantauan TribunSolo.com saat berita ini ditulis, di lokasi, beberapa jenazah masih terlihat hampir jatuh ke pinggir anak sungai Kali Pepe.
Pemandangannya memang bikin jatung deg-degan.
Baca juga: Longsor Terjang Pemakaman di Kabupaten Karanganyar, 10 Jenazah Ikut Hanyu Terbawa Arus Sungai
Baca juga: Viral Video ada Sesosok Putih di Pohon di Sebuah Taman Kota Serang, ini Pengakuan Perekam
Tak sedikit warga dan pemancing di sekitar sana yang merinding lihat pemandangan itu.
Bila melihat dari pinggir anak sungai Kali Pepe, terlihat beberapa kain kafan yang dikebumikan di makam tersebut menyembul.
Ada pula yang tersangkut di reruntuhan.
Juru Kunci TPU Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, selain 10 makam beserta jenazah longsor ke sungai, ada kurang lebih 5 makam yang saat ini kondisinya hampir jatuh.
"Sebelah barat ada 1 makam, dan sebelah timur ada 4 makam," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Beberapa makam tersebut, sambung Endang, keluarganya belum bisa memindahkannya.
Itu lantaran mereka terbentur biaya pemindahan makam yang terlampau tidak ramah di kantong.
"Nanti saya berkoordinasi dengan bapak lurah bagaimana untuk pemindahannya, kita upayakan gotong royong swadaya," ujarnya.
Banyaknya jenazah di dalam liang lahat yang hanyut terbawa arus Kali Pepe masih membawa misteri.
Peristiwa terjadi di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar saat longsornya tebing kala hujan deras.
Bekas hanyutnya jenazah yang baru terdata 10 makam itu, masih menyisakan kepedihan bagi keluarga yang memilikinya.
Baca juga: VIRAL Video Kakek Punya 5 Karung Uang, 1 Karung Jumlahnya Rp 81 Juta, Berikut Cerita Lengkapnya
Baca juga: Viral Video ada Sesosok Putih di Pohon di Sebuah Taman Kota Serang, ini Pengakuan Perekam
Seperti apa penampakannnya, berikut foto-foto liputan TribunSolo.com :
Sebelumnya, banyak jenazah yang terkubur dan masih terbalut kain kafan juga ikut terbawa arus.
Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, peristiwa tersebut sudah terjadi sejak tahun 2018.
"Jenazah yang ikut terbawa arus sungai ada 10. Itu sudah termasuk tambahan 1 pada Sabtu kemarin," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Endang menduga hanyutnya makam beserta isinya tersebut lantaran minimnya tanaman penyangga di pinggir anak Sungai Kali Pepe.
Air hujan yang masuk ke tanah minim yang meyerap, sehingga tanah menjadi rawan longsor.
Dulunya, sekitar makam banyak ditumbuhi pohon bambu untuk menyangga tanah.
Namun beberapa pohon tersebut hilang lantaran tanah disekitarnya dikeruk untuk program normalisasi pinggir anak Sungai Kali Pepe.
"Pohon bambu banyak yang tanah sekitarnya dikeruk, jadi membuat tanahnya tidak kuat," tutur Endang.
Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bambu begitu minim di kawasan TPU Dusun Bendungan pinggir anak Sungai Kali Pepe.
Beberapa pecahan makam yang jatuh akibat tanah longsor masih berserakan di kawasan tersebut.
Adapun beberapa makam juga hampir jatuh karena tanah penyangganya terkikis.
Program normalisasi tersebut, sambung Endang, hanya selesai di belakang rumahnya.
Awalnya, program tersebut sampai kawasan bendungan lama yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari TPU Dusun Bendungan.
Endang mengaku tidak tahu menahu alasan normalisasi tersebut tidak sampai ke kawasan tersebut.
Usia Puluhan Tahun
Jenazah yang hanyut terbawa arus anak sungai Kali Pepe dari TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar rata-rata sudah berusia puluhan tahun.
Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengungkapkan, rata-rata jenazah yang hanyut ke sungai sudah berusia lanjut.
"Paling muda itu 45 tahun," ungkap Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
"Tapi rata-rata 65 tahun," tambahnya.
Endang menuturkan, beberapa jenazah yang hanyut tidak diketahui identitasnya.
Makamnya terkadang tidak terpampang nama jenazah.
Itu membuat Endang kesulitan melacak keluarga pemilik makam.
"Ada yang tidak ada namanya. Tidak tahu dari keluarga siapa," tuturnya.
Bila ada nama yang terpampang, Endang bisa segera mencari keluarga pemilik makam.
"Keluarga kaget dan sedih setelah mengetahui kondisinya," ucapnya.
Makam Dipindah
Akibat tanah yang rawan longsor, sejumlah makam di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dipindahkan.
Pemindahan makam tersebut dilakukan untuk mencegah agar jenazah yang dimakamkan tersebut tidak jatuh dan terbawa arus anak sungai Kali Pepe.
Juru kunci TPU Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, ada sebanyak 25 makam sudah dipindahkan.
Kejadian Makam Longsor di Klodran Bukan yang Pertama, Makam Cikal Bakal Dusun Bendungan Juga Hanyut
Pemindahan makam sudah sepengetahuan dan disetujui pihak keluarga.
Terlebih, uang pemindahan makam terbilang tidak sedikit.
"Kalau yang punya uang, makamnya dipindahkan. Uang pemindahan tidak sedikit hampir Rp 3 juta," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Biaya tersebut, sambung Endang, sudah termasuk biaya pembongkaran makam dan pembuatan nisan.
Endang juga tidak menampik beberapa keluarga memilih tetap membiarkan makam.
Itu lantaran tidak memiliki cukup uang untuk memindahkan makam.
"Kondisi TPU saat ini juga sudah penuh," ucap Endang.
TPU seluas kira-kira 2 ribu meter persegi tersebut sudah disesaki ribuan nisan warga Dusun Bendungan.
"Semisal ada makam yang dipindah, hanya bisa menggunakan lahan yang masih tersisa," ujar Endang.
Bukan yang Pertama
Makam yang hanyut terbawa arus anak Sungai Kali Pepe di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar bukan hanya sekali ini.
Namun, makam cikal bakal Dusun Bendungan juga turut hanyut.
Hal tersebut diungkapkan Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun.
"Di TPU itu kan ada makam cikal bakal Dusun Bendungan. Itu juga sudah hanyut," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Pohon bendo yang tumbuh memayungi kawasan sekitar makam cikal bakal Dusun Bendungan turut roboh.
Tanah sekitar pohon amblas atau longsor akibat tak kuasa menahan beban air hujan yang meresap.
Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bendo tersebut memang roboh dan berada di pinggir anak sungai Kali Pepe.
Akar-akar pohon masih tampak. Batang pohon tampak ditumbuhi sejumlah tanaman benalu.
"Pohonnya sudah tumbang ke sungai," ucap Endang.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Penampakan Makam di Tepi Anak Bengawan Solo yang Longsor, Jenazah Sampai Tersangkut Pohon