Kisah Kakek Biyok Punya Uang Berkarung-karung: Suka Bantu Orang, Hidup Sebatang Kara di Payakumbuh
Palyuri (81) warga Payakumbuh, Sumatera Barat menarik perhatian masyarakat karena menyimpan uang berkarung-karung di rumah kayunya.
Editor: Adi Suhendi
Setelah semua uang Biyok dikumpulkan, barulah uang Biyok akan dihitung secara keseluruhan.
"Sekarang masih bongkar-bongkar. Kemarin Senin (22/2/2021) kita bongkar juga, dapat uang lima karung, belum kita hitung," kata Musleniyetti.
Musleniyetti mengatakan, awalnya dibutuhkan delapan orang untuk menghitung uang tersebut.
Kemudian hari kedua 16 orang, tetap saja belum semua uangnya terhitung.
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang berhasil dihitung sudah mencapai Rp 80 juta.
Uang ini disimpan di Bank Nagari, dan masih ada beberapa karung lagi uang yang belum dihitung.
"Kita hitung lebih Rp 80 juta, belum yang uang di bank yang belum dihitung, nanti dikeluarin semua baru dihitung berapa totalnya," ungkapnya.
Menurutnya, uang yang dikumpulkan Biyok ini bukanlah hasil mengemis, melainkan dari pemberian orang lain.
Kakek tuna rungu ini dikenal suka menolong pesta pernikahan.
Tanpa diundang, Biyok akan datang membantu pesta dan menerima upah dari hasil kerjanya itu.
"Bantu cuci piring, bantu pesta perkawinanan orang, dia datang tanpa dibantu. Orang ngasih dia uang, itulah yang disimpannya," kata Lurah.
Sang kakek ini hidup sebatang kara, tidak punya istri, keluarganya hanya berasal dari satu nenek.
"Kondisinya sehat. Saat kita bantu bersihkan rumahnya, dia senang, ada yang peduli," tambahnya.
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang dikumpulkan nantinya akan dimasukan ke bank untuk disimpan atas nama sang kakek.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Kakek Biyok Punya Uang Berkarung-karung, Hidup Sebatang Kara dalam Rumah Kayu di Payakumbuh