Lutfi menerangkan tempat tersebut bukanlah sebuah kafe, melainkan kantor polisi.

"Ini kantor polisi, Mbak, bukan kafe. Lihat lampu-lampu banyak kayak gini, kiranya kafe."

"Mbak lucu deh..ini kantor polisi, bukan kafe. Ini namanya kantor Polsek Pekalongan Selatan."

"Mbak kecele ya. Wonge ngekek (orangnya ketawa). Nek arep ngopi kene, Mbak (kalau mau ngopi sini, Mbak). Tak gaweke (saya bikinkan) kopi," ujar Lutfi.

Berdasarkan keterangan Lutfi, setelah mengetahui kebenaran tempat tersebut, kedua perempuan itu segera meninggalkan Polsek Pekalongan Selatan tanpa berkata apapun.

"Mbaknya langsung naik motor sambil keluar kantor dengan ketawa, hingga jalan raya depan masih terdengar."

"Ia tidak memberikan komentar apapun," imbuhnya.

Lebih lanjut, Lutfi menjelaskan alasan dirinya merekam kejadian tersebut.

"Untuk bukti kecurigaan saya selama ini," ungkapnya.

Pasalnya, diketahui kejadian seperti ini sering terjadi.

"Selama hampir 3 bulan ini, banyak orang naik motor berboncengan ada bapak sama ibu-ibu, remaja putri ya sering, lebih banyak muda-mudi itu sekitar 10 kali lebih."

"Masuk ke halaman Polsek, selanjutnya saya ingin menghampiri, namun mereka langsung tancap gas putar balik keluar kantor lagi," bebernya.

Pria berusia 35 tahun ini mengaku tidak mengetahai apa yang membuat para warga tersebut datang dan langsung segera pergi meninggalkan Polsek Pekalongan Selatan.

Hingga akhirnya ia mengetahui sebabnya dari kejadian dua orang perempuan yang mengira kantor itu sebagai sebuah kafe.