Jadi Tukang Cuci Piring Sejak 1990, Kakek Biok Kumpulkan Hampir Rp 200 Juta dalam 9 Karung Uang
Jadi tukang cuci piring sejak 1990, kakek Payuri (81) kumpulkan hampir Rp 200 juta.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Jadi tukang cuci piring sejak 1990, kakek Payuri (81) kumpulkan hampir Rp 200 juta.
Uang tersebut disimpan dalam sembilan karung di rumahnya di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Kini, uang tersebut akan digunakan untuk membangun rumah baru.
Dengan total uang Rp 177,6 juta yang disimpan dalam 9 karung itu, Pak Biok dibuatkan rumah baru hasil kesepakatan keluarga dengan pihak Kelurahan Tigo Koto Diateh, Payakumbuh.
"Hasil kesepakan dengan keluarga, uang Pak Biok itu dibuatkan rumah baru sebagai tempat tinggalnya," kata Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyetti yang dihubungi Kompas.com, Senin (8/3/2021).
Saat ini, kata Musleniyetti, Pak Biok sudah dibelikan kasur, selimut dan tikar baru hasil uang simpanannya bertahun-tahun dari hasil mencuci piring di tempat pesta pernikahan.
"Sekarang Pak Biok sudah dibelikan kasur, selimut dan tikar baru. Untuk rumah baru segera dibangun," kata Musleniyetti.
Baca juga: Kakek Biok Punya 9 Karung Uang Hasil Cuci Piring, Ternyata Pernah Dirampok hingga Lehernya Digorok
Baca juga: Kakek di Payukumbuh Simpan 9 Karung Uang, Jumlah Rp 174 Juta dan Diperoleh dari Jasa Cuci Piring
Keluarga Pak Biok sepakat bangun rumah, dari 9 karung uang
Untuk rumah baru itu, kata Musleniyetti akan dibangun di rumah yang ditempatinya sekarang.
"Pihak keluarga sudah setuju dan untuk rumah baru itu segera dibangun," jelas Musleniyetti.
Sebelumnya diberitakan, kakek tunarungu di Payakumbuh, Sumatera Barat, Payuri (81) yang biasa dipanggil Biok viral di media sosial.
Kakek ini menyimpan uang hasil pekerjaannya mencuci piring di setiap pesta pernikahan yang ada di Payakumbuh dan sekitarnya.
Uniknya, uang yang mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 itu disimpan di dalam karung ukuran 50 kilogram.
Lurah sarankan 9 karung uang simpanan Pak Biok disimpan di bank
Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyetti menyebutkan awalnya kakek tersebut viral di media sosial karena kurang perhatian.
Namun saat dicek ke rumah yang bersangkutan, ternyata Biok memiliki uang satu karung yang disimpannya.
"Katanya kurang perhatian. Ketika dicek ke rumahnya, ternyata dia punya uang satu karung," kata Musleniyetti yang dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Karena tidak ingin terjadi kejahatan, Musleniyetti menyarankan agar uang tersebut disimpan di bank. Uang satu karung tersebut akhirnya dihitung. Butuh dua hari dengan 12 orang yang menghitungnya.
"Totalnya ada sekitar Rp 81 juta. Dihitung selama dua hari," kata Musleniyetti.
Kemudian dilakukan pencarian kembali di rumahnya dan ditemukan 9 karung uang logam dan kertas dengan total Rp 177,6 juta.
Baca juga: Kisah Kakek Biyok Punya Uang Berkarung-karung: Suka Bantu Orang, Hidup Sebatang Kara di Payakumbuh
Pak Biok ajarkan sifat kerja keras, kumpulkan 9 karung uang hasil buruh cuci sejak 1990
Menurut Musleniyetti, Biok memiliki sifat kerja keras. Biok mengumpulkan uang tersebut bertahun-tahun dengan menjadi pencuci piring di pesta pernikahan.
Dari uang yang disimpan Biok ternyata ada yang sudah tidak laku lagi.
"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an karena ada uang lama era tahun itu," kata Musleniyetti.
Musleniyetti menyebutkan kakek tersebut tinggal sendirian di rumahnya, tanpa ada saudaranya yang menemani.
"Keluarganya ada, tapi dia tinggal sendirian," kata Musleniyetti.
(Kompas.com: Kontributor Padang, Perdana Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kakek Tunarungu Simpan Ratusan Juta Rupiah dalam 9 Karung, Keluarga Sepakat Bangun Rumah Baru"