Kecelakaan Bus Sri Padma Kencana, Korban Bertambah Sopir Ikut Tewas
Sebanyak 19 orang meninggal di tempat sementara sisanya meninggal saat dievakuasi atau saat mendapat perawatan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG -- Korban tewas kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana di Tanjakan Cae Wado, Sumedang, Jawa Barat, masih bertambah, hingga pagi ini tiga orang penumpang meninggal dunia.
Informasi yang didapatkan Tribun Jabar, saat ini korban meninggal sudah ada 26 orang.
Salah satu korbannya adalah pengemudi bus itu sendiri.
Sebelumnya korban kecelakaan maut di Sumedang, Rabu (10/3/2021) menyebabkan 23 orang meninggal hingga Kamis (11/3/2021) .
Sebanyak 19 orang meninggal di tempat sementara sisanya meninggal saat dievakuasi atau saat mendapat perawatan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sumedang, Bus Peziarah Sarat Penumpang Terguling dan Masuk Jurang, 23 Orang Tewas
Seperti diketahui, Bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Bus tersebut memuat rombongan peziarah dari SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi mengatakan sebanyak 63 orang penumpang ikut dalam bus tersebut.
"Ada perinciannya dari Dinkes sana, peziarah dewasa 55 orang, anak-anak lima orang, sopir, dan kondektur, serta pihak PO bus satu orang," papar Maxi.
Awal Mula Kejadian
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang, Tatang Komara, memberi keterangan terkait kecelakaan yang terjadi Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Bus pariwisata Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB itu mengangkut peserta ziarah dan tur SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang.
Baca juga: Bus Terjun ke Jurang di Sumedang, Pemilik PO Bus Ternyata Ikut dalam Rombongan Peziarah
Tatang mengaku, ia baru saja menerima kabar terkait kecelakaan bus maut tersebut.
"Sesuai informasi di lokasi kejadian ditemukan kartu identitas bertuliskan Peserta Ziaroh & Tour SMP IT Al Muawanah Cisalak Subang. Kami baru mendapat kabar," ujar Tatang ketika dikonfirmasi Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (10/3/2021).