Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Status Chip Game Online, Remaja 14 Tahun Tewas Dijerat Sarung, Sempat Diracun tapi Lolos

Gara-gara buat status chip game online Rp 7 juta, remaja 14 tahun tewas dibunuh. Korban dibunuh dengan cara dijerat lehernya pakai sarung.

Editor: Miftah
zoom-in Gara-gara Status Chip Game Online, Remaja 14 Tahun Tewas Dijerat Sarung, Sempat Diracun tapi Lolos
NST
ilustrasi jenazah- Gara-gara buat status chip game online Rp 7 juta, remaja 14 tahun tewas dibunuh. Korban dibunuh dengan cara dijerat lehernya pakai sarung. 

TRIBUNNEWS.COM– Gara-gara buat status chip game online Rp 7 juta, remaja 14 tahun tewas dibunuh.

Korban dibunuh dengan cara dijerat lehernya pakai sarung.

Awalnya korban sempat diracun oleh pelaku namun berhasil lolos.

Andika Reza Rahmadani, remaja 14 tahun asal Desa Lambangan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo tewas akibat lehernya dijerat sarung oleh dua orang tetangganya sendiri.

Pelaku diketahui adalah Muhammad Hanafi (26) dan Muhammad Bayu Krisna (21), keduanya warga Desa Lambangan.

Korban yang masih berstatus pelajar SMP itu dibunuh di dalam mobil pikap Granmax L 9791 W warna hitam.

Setelah tak bernyawa, jenazahnya dibuang di parit atau sungai kecil di pinggir sawah Desa Gelang, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.

Berita Rekomendasi

Dua pelaku kasus pembunuhan sadis itu sudah ditangkap petugas.

Dalam pemeriksaan, mereka mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara menjerat Andika menggunakan kain sarung yang diikatkan di leher.

“Pelaku nekat menghabisi nyawa korban dengan tujuan untuk menguasai ponsel milik korban,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji sambil menunjukkan kedua tersangka dan beberapa barang bukti, Senin (15/3/2021).

Beberapa barang bukti disita petugas dalam perkara ini.

Baca juga: Halusinasi Mau Dibunuh Orang, Pria Ini Nekat Gorok Leher Sendiri di Depan Tantenya hingga Tewas

Baca juga: Kandang Kambing Jadi Saksi Bisu Duda di Subang Bunuh Diri, Diduga Depresi Sakit Tak Kunjung Sembuh

Baca juga: Ibu Hamil 6 Bulan Tewas Dibunuh Suami, Pelaku Sempat Mengelak, Sebut Korban Jatuh Terpeleset Minyak

Termasuk Daihatsu Granmax L 9791 W warna hitam, sebuah handpone merk OPPO A-31 warna hitam, sepeda motor honda Beat Warna Biru kombinasi putih Nomor Polisi W 3185 WV, sarung warna coklat kombinasi hitam, jaket warna ungu kombinasi hijau, celana pendek warna merah, baju warna merah, dan celana dalam warna krem.

“Para pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan tindak pidana kekerasan terhadap anak. Sebagaimana pasal 80 ayat 3 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak atau pasal 340 KUHP Subs pasal 339 KUHP Subs pasal 338 KUHP,” urainya.

Ya, pembunuhan ini sudah direncanakan sejak awal oleh dua pelaku.

Mereka mengincar korban karena ingin menguasai sepeda motor dan ponsel milik korban yang di dalamnya diduga berisi chip game online senilai kisaran Rp 7 juta.

Padahal, ternyata korban tidak punya chip sebanyak itu. Hanya dia sempat memasang status berupa foto chip yang nilainya sebanyak itu.

Dalam upayanya menghabisi nyawa korban, dua pelaku sempat mengajak korban ngopi bersama dan mencampuri minuman ringan itu dengan racun. Untungnya korban tidak meminum minuman itu, sehingga selamat.

Keesokan harinya, upaya pembunuhan dilanjutkan. Kedua pelaku mengajak korban janjian bertemu di perempatan Pilang, Wonoayu.

Di sana, korban menitipkan motornya ke penitipan, karena pelaku mengajak ngopi dengan naik mobil grand max sewaan.

Dalam perjalanan menuju Tulangan, aksi pembunuhan terjadi. Awalnya mobil berhenti, berdalih ban bocor.

Kemudian kedua pelaku mengeksekusi korban. Menahan dadanya dengan kaki, kemudian menjerat lehernya menggunakan sarung, hingga tewas.

Kedua pelaku lalu membuang mayat korban di parit. Bahkan, saat di parit juga mereka sempat menginjak-injak dada dan leher korban agar tenggelam atau tidak terlihat di permukaan.

Jenazah Andika Reza Rahmadani ditemukan mengambang di parit Dusun Karang Ploso, Jumat (5/3/2021) lalu.

Dari sana, petugas melakukan penyelidikan, dan akhirnya berhasil menangkap dua pelaku.

Tersangka Hanafi tertangkap di Buduran. Sementara Bayu Krisna berhasil diringkus di tempat persembunyiannya di Magetan.

Berita lain terkait pembunuhan.

(Tribun Jatim/M Taufik)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Siswa SMP di Sidoarjo Dibunuh Lalu Dibuang ke Parit, Gara-gara Status Cips Game Online Rp 7 Juta

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas