Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencemaran Udara di Empat Desa Kabupaten Bogor, Imbas Limbah Beracun Pabrik, Warga Jadi Korban

Limbah beracun dari pabrik itu, baunya seperti bangkai dan gas. Warga yang menghirupnya mengalami pusing dan mual.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Pencemaran Udara di Empat Desa Kabupaten Bogor, Imbas Limbah Beracun Pabrik, Warga Jadi Korban
Tribun Jateng /Hermawan Handaka
Ilustrasi pencemaran Udara 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi pencemaran udara di empat desa Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Akibatnya puluhan warga mengalami pusing dan mual setelah menghirup udara yang terkontaminasi limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) sebuah pabrik sejak Jumat (19/3/2021).

Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih mengatakan, sampai saat ini total ada 38 warga pusing dan mula akibat terpapar bau seperti bangkai dan gas yang keluar dari pabrik limbah PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).

Selain warga, sejumlah karyawan pabrik limbah tersebut juga mengalami keluhan serupa sehingga langsung dipulangkan ke rumah masing-masing.

Baca juga: Air Waduk Rawa Lindung Tercemar Limbah, Tebar Benih Ikan Dipindah ke Pesanggrahan

"Jadi awalnya 36 orang terangkum dari empat desa, dan ada dua juga yang kita samperin ke rumahnya karena sudah tua, jadi total ada 38 orang," ungkap Kosasih saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/3/2021).

Puluhan warga yang mengalami gejala itu, mulai dari bayi, dewasa, dan orang tua, rata-rata rumahnya berada tak jauh dari pabrik tersebut.

warga dari empat desa Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor 48
Puluhan warga dari empat desa Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menghirup udara yang terkontaminasi limbah B3 pabrik sejak Jumat (19/3/2021).(Dok Camat Klapanunggal)

Sejauh ini, Kosasih memastikan, sebanyak 38 orang tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapat perawatan dari tim medis Puskesmas Pembantu Desa Nambo.

Berita Rekomendasi

"38 itu mereka datang aja berobat ke posko, dilayani lalu pulang lagi, enggak dirawat di situ. Yang penting kalau ada keluhan datang ke posko nanti diperiksa kasih obat," ujarnya.

Baca juga: Petani Temukan Limbah Medis Berupa Suntikan dan Infus di Persawahan Desa Mlati Kidul Kudus 

"Rata-rata yang punya penyakit bawaan gitulah sesak ditambah ada itu (bau) ya makin jadilah. Kalau yang normal gtu paling pusing-pusing aja," imbuh dia.

Dia mengimbau, semuanya warga yang mengalami kondisi serupa bisa melaporkan ke posko supaya ditindaklanjuti dengan penanganan dokter.

"Kita buka posko di desa jadi mereka dibawa ke situ. PT PPLI juga sudah siap tanggung jawab sekalipun dibawa ke rumah sakit siap gtu untuk biayai, ya akhirnyakan diputuskan bentuk posko di desa jadi kalau ada keluhan silakan datang mengadu keluhannya apa nanti didata lagi," ungkapnya.

Kosasih menyampaikan, bau busuk yang merebak dari limbah pabrik itu dihirup warga setempat sejak Jumat (19/3/2021).

Bau itu sangat menusuk hidung sehingga warga tidak tahan dan sebagian mengungsi.

Saat ini, bau busuk dari limbah pabrik itu sudah perlahan hilang tapi sebagian masih terhirup di dalam pabrik.

"Kalau di ruangan masih ada tapi kalau di luar sudah hilang sedikit-sedikit tapi masih terasa kebawa angin. Saat ini posko masih ada di Desa Nambo jadi kalau ada keluhan silakan ke sana," ucapnya.

Karena itu, Kosasih menegaskan bahwa pabrik PT.PPLI sudah didatangi aparat Kepolisian, TNI, KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.

Pabrik tersebut dipastikan sudah ditutup sementara waktu untuk dilakukan investigasi internal.

"KLHK juga datang, DLH juga. Nah kemarin itu langsung ditutup sama Polres pakai police line selanjutnya dilakukan investigasi, mungkin hasilnya (investigasi) empat hari. Yang jelas pabrik itu ditutup," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, bau menyengat dan tak sedap tiba-tiba saja dirasakan warga Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (19/3/2021) pagi.

Seiring waktu berlalu, bau menyengat itu justru semakin tajam tercium dan masuk ke hampir setiap rumah-rumah milik warga.

"Baunya sudah dari pagi sampai sekarang (malam), awalnya saya kira memang di rumah saya ada yang bocor gitu," ungkap Ivon Rahim (45) kepada Kompas.com lewat telepon.

Menurut Ivon, saat itu, ia beserta tetangganya sudah mencari-cari sumber bau di setiap sudut rumah.

Bau itu, kata dia, memengaruhi psikologis warga lantaran banyak yang saling mencurigai dan panik sambil mengendus-endus setiap sudut rumah.

Ivon mengaku, sampai memeriksa perabotan rumah hingga tabung gas di dapur lantaran khawatir terjadi sesuatu.

Usut punya usut, ternyata bau gas menyengat itu berasal dari sebuah pabrik PT.PPLI di Kecamatan Klapanunggal.

"Pas saya keluar rumah ternyata banyak tetangga saya juga bingung dengan bau itu. Pada nyariin karena baunya masuk ke dalam rumah. Akhirnya saya tahu itu bau dari PT PPLI karena kebetulan saya punya saudara di sana, saya bikin status terus dikomen sama dia bahwa PPLI kebocoran gas, nah saya tau dari situ. Saya tahunya jam 4 kalau itu bau dari PT PPLI, terus tetangga pada WhatsApp saya," beber dia.

"Lokasi saya kurang lebih 500 meter dari PT. PPLI, Kecamatan Klapanunggal. Apalagi ini menghadap ke rumah saya jadi paling terdampak saya juga," imbuh dia.

Dia mengatakan, bau menyengat tersebut membuat dirinya pusing, mual, hingga sesak napas. Ivon juga merasa bingung ketika menjelaskan bagaimana bau itu tercium menyengat ke dalam hidung meskipun tetap memakai masker.

"Malam ini masih bau banget, baunya seperti bangkai juga ia, seperti bau gas juga ia, nyengat banget di hidung saya," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Puluhan Warga Bogor Pusing dan Mual Setelah Hirup Limbah Pabrik

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas