Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Ahli Geologi Terkait Fenomena Kuburan Tua Menggelembung di Padang Pariaman

Kemungkinan ialah kejadian semacam itu adalah sebuah proses tektonik, yakni adanya tekanan dari bawah permukaan, sehingga membumbung ke atas.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penjelasan Ahli Geologi Terkait Fenomena Kuburan Tua Menggelembung di Padang Pariaman
TribunPadang.com/RahmatPanji
Makam menggelembung di pandam pakuburan di Korong Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai dipagar, Sabtu (27/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Ahli geologi Sumatera Barat (Sumbar), Ade Edward mengungkapkan makam yang mendadak viral di Nagari Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, sebenarnya merupakan fenomena alam biasa.

Menurutnya, ada dua kemungkinan ilmiah, mengenai fenomena makam yang menggelembung tersebut.

"Saya belum cek ke lapangan, kemungkinannya berupa diapir. Jadi proses diapirisasi itu, adanya intrusi naiknya tanah atau batuan dari bawah ke atas, melalui rekahan yang ada di sana. Sehingga jadi menyundul, intinya menyundulnya lapisan dari bawah ke atas," ujar Ade Edward yang diwawancarai oleh TribunPadang.com melalui sambungan telepon, Minggu (28/3/2021).

Kemungkinan selanjutnya ialah kejadian semacam itu adalah sebuah proses tektonik, yakni adanya tekanan dari bawah permukaan, sehingga membumbung ke atas.

"Namun tentu perlu dipastikan, dikaji, diuji ke lapangan untuk memastikan fenomena yang terjadi. Tentunya secara ilmiah, sehingga tidak menjadi isu yang liar yang mengarah kepada hal-hal yang tidak baik," tutur Ade.

Ade menambahkan rencananya ia dan tim akan menuju ke lokasi makam viral tersebut, pada Senin (29/3/2021) mendatang.

Berita Rekomendasi

"Kami akan turunkan tim besok (Senin 29/3/2021-red), survei pendahuluan guna mencari info awal, serta kondisi geologinya, situasi setempat, kondisi-kondisi lainnya," ujar Ade.

Setelah itu ia dan tim akan berkoordinasi dengan lembaga pusat, baik itu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kemungkinan kami akan turunkan survei bawah permukaan, yakni menggunakan metode georadar. Sehingga, bisa menggambarkan penampakan dibawah permukaan, dan bisa terekam, teknologi georadar ini bisa dibilang cukup maju," imbuh Ade.

Selanjutnya kata Ade, Senin tim juga akan melakukan persiapan, sehingga rekan-rekan yang nantinya akan membawa peralatan radar tinggal bekerja.

Sejauh ini fenomena tersebut merupaka hal yang biasa, karena di daerah lain pun hal semacam ini juga terjadi.

"Lubuk Selasih misalnya, kejadian serupa juga terjadi," kata Ade.

Baca juga: Fakta Fenomena Kuburan Tua Menggelembung Setinggi 1,5 Meter di Padang Pariaman, Kondisinya Kini

Baca juga: Geger Kuburan di Padang Pariaman Tiba-tiba Mengembung, Warga Lakukan Ini

Ade Edward berharap agar masyarakat tidak berspekulasi jauh tentang fenomena makam ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas