Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur
Hilang Terbawa Air Bah, Laurnsius Histeris Lihat Jenazah Ibunya Tergeletak di Pantai
Selain banjir, sejumlah lokasi pun terjadi tanah longsong hingga mengakibatkan banyak korbaan berjatuhan.
Editor: Hendra Gunawan

Sementara itu, Tadeus Dosi, warga desa Tanjung Batu, berujar air bah dari arah Gunung Ile Lewotolok menerjang pemukiman warga sekitar jam 3 dini hari.
"Kita dalam rumah, saya tidak lihat air lumpur. Pagi sudah lihat begini," katanya.
Tadeus mengungkapkana warga masih mencari korban yang hilang.
Sementara empat warga desa Tanjung Batu juga sudah ditemukan meninggal akibat tersapu banjir.
Satu orang warga Waowala juga ditemukan meninggal dunia di desa Tanjung Batu.
Pantauan POS-KUPANG.COM di lokasi, banjir yang berasal dari gunung Ile Lewotolok membawa batu-batu besar, gelondongan kayu, dan lumpur tebal.
Proses evakuasi korban luka-luka dan warga yang selamat masih dilakukan secara manual.Pasalnya, batu-batu besar, gelondongan kayu dan lumpur yang berasal dari gunung membuat akses jalan di wilayah tersebut putus total.
Beberapa jalan yang putus berada di wilayah desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.
Kendaraan dari Lewoleba hanya bisa sampai di desa Waowala.
Sampai saat ini, korban meninggal masih dalam proses pendataan. Personil TNI, Polres Lembata, Pos Angkatan Laut, BPBD Kabupaten Lembata dan warga bergotong royong mengevakuasi korban dan warga yang selamat.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero dan Sekda Lembata Paskalis Tapobali tampak turun langsung ke lokasi bencana. (Gordi Donofan)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Banjir Bandang di Lembata, Lorensius Latu Histeris Melihat Jenazah Ibunya Maria Geruoda di Pantai