Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Tanah Bergerak di Pemalang, Pohon Geser 30 Meter dari Titik Awal, Warga Ketakutan

Fenomena tanah bergerak menghantui warga di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Peristiwa ini tepatnya terjadi di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Fakta-fakta Tanah Bergerak di Pemalang, Pohon Geser 30 Meter dari Titik Awal, Warga Ketakutan
Kolase Tribunnews: Tribunpantura.com/Budi Susanto
(KIRI) Astuti warga Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, menjelaskan kondisi rumahnya dan (KANAN) Kerusakan sejumlah rumah karena pergerakan tanah 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena tanah bergerak menghantui warga di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Peristiwa ini tepatnya terjadi di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kejadian ini? Berikut rangkuman fakta-faktanya.

Baca juga: Kabel Laut Indosat Terputus, Penyebabnya Tanah Amblas di Daratan Singapura

Pohon Geser dan Puluhan Rumah Rusak

Pemerintah Desa Majakerta mencatat setidaknya terdapat 25 kepala keluarga (KK) yang terdampak dengan pergerakan tanah yang ada di wilayah desa tersebut.

Puluhan keluarga terdampak itu mendiami 24 rumah yang kini kondisinya rusak parah.

Selain berdampak pada bangunan milik warga, pergerakan tanah itu menyebabkan jalan desa amblas.

Berita Rekomendasi

Diterangkan Kuswandi, Kepala Desa Majakerta, pergerakan tanah di wilayah desa sudah terjadi tiga tahun lalu.

Kerusakan sejumlah rumah di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, karena pergerakan tanah di sekitar desa, Selasa (6/4/2021).
Kerusakan sejumlah rumah di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, karena pergerakan tanah di sekitar desa, Selasa (6/4/2021). (Tribunpantura.com/Budi Susanto)

"Namun yang terparah tahun ini, bahkan ada pohon yang begeser 30 meter dari titik semula," jelasnya, Selasa (6/4/2021).

Dilanjutkannya, pergerakan tanah di wilayah desa berdampak pada 24 rumah yang ditempati 25 keluarga.

"Ada satu yang sudah rubuh, dan satu keluarga mengungsi, namun lainya masih bertahan," katanya.

Dijelaskannya, Pemerintah sudah memasang perlatan peringatan dini, berupa Early Warning System (EWS).

"Selain itu, kami sudah menyiapkan lahan untuk relokasi seluas 6.000 meter Tanah itu merupakan tanah bengkok, proses relokasi sampai saat ini masih di kaji,” paparnya.

Baca juga: Rombongan Seserahan asal Pemalang Nyasar ke Tempat Pengantin Lain Gara-gara Share Loc Kurang Tepat

Warga dihantui rasa takut

Sebelumnya diberitakan, hampir satu bulan terakhir Astuti, warga di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, merasa diteror ketakutan.

Hal itu lantaran rumahnya mengalami kerusakan cukup parah pada sejumlah bagian.

Kerusakan di kediaman Astuti, dikarenakan tanah di wilayah desa tersebut mengalami pergerakan.

Kondisi itu menyebabkan puluhan rumah di Desa Majakerta, rusak parah, tak terkecuali rumah Sutati.

Tembok bangunan di beberapa rumah terlihat retak, bahkan beberapa ada yang hampir rubuh.

Selain tembok, atap dan lantai rumah warga di desa tersebut juga mengalami kerusakan.

Meski demikian, Astuti dan warga lainya tetap bertahan dan tinggal di rumahnya dengan rasa was-was.

Ia menjelaskan, kala hujan datang, rasa takut selalu mengintainya bersama keluarga.

"Kalau hujan datang kami takut, ya was-was kalau-kalau rumah rubuh," jelasnya, Selasa (6/4/2021).

Dilanjutkannya, ia tak mau mengungsi lantaran tak punya tempat lain untuk tinggal.

"Karena tidak ada tempat lain, meski takut, namun anak-anak tak mau meninggalkan rumah ini," paparnya.

Baca juga: Dua Bocah di Pemalang Hilang Misterius Sejak Minggu, Terakhir Terlihat Sedang Bermain di Hutan Jati

Warga Selalu Perhatikan Bunyi Tanda EWS

Uminingsih, Ketua RT 07/RW 04, Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, berdiri di sebelah satu dari dua EWS, yang dipasang di desa setempat, Selasa (6/4/2021).
Uminingsih, Ketua RT 07/RW 04, Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, berdiri di sebelah satu dari dua EWS, yang dipasang di desa setempat, Selasa (6/4/2021). (Tribunpantura.com/Budi Susanto)

Seperti dituturkan Uminingsih, Ketua RT 07/RW 04, Desa Majakerta, yang selalu memperhatikan simbol dari EWS.

"Kadang bunyinya seperti mobil ambulan, kadang hanya berbunyi layaknya sirine biasa," ucapnya, Selasa (6/4/2021).

Uminingsih menuturkan, tak hanya saat tanah bergerak, ketika hujan pun, dua EWS yang ada di desa juga memberikan tanda.

"Kami juga sudah diberi informasi oleh BPBD terkait tanda dari EWS, jika alat itu berbunyi seperti ambulan tak henti, warga harus segera meninggalkan lokasi," jelasnya.

Menurutnya, alat tersebut menjadi perhatian warga terutama saat turun hujan.

"Kalau hujan alatnya berbunyi juga, jadi bunyi dari EWS seperti alarm bagi kami," ketanya.

Ditambahkannya, ada 24 rumah yang terdampak adanya tanah gerak di Desa Majakerta.

"Sebenarnya sudah disiapkan tanah untuk relokasi oleh pemerintah, namun warga masih bertahan di rumah masing-masing," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunpantura.com dengan judul Tanah Gerak di Pemalang, Pohon Geser 30 Meter dari Tempatnya, Pemdes Majakerta Siapkan Relokasi dan Uminingsih Selalu Perhatikan Bunyi Tanda EWS, Bencana Tanah Gerak Landa Desa Majakerta Pemalang

(Tribunpantura.com/Budi Susanto)

Berita lainnya seputar Kabupaten Pemalang.

Sumber: Tribun Pantura
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas