Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Dosen PTN di Jember Dilaporkan Lecehkan Keponakan, Ini Kronologinya

Seorang oknum dosen perguruan tinggi negeri (PTN) di Jember dipolisikan oleh seorang remaja perempuan 16 tahun.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Oknum Dosen PTN di Jember Dilaporkan Lecehkan Keponakan, Ini Kronologinya
Yonhap News
Ilustrasi pelecehan 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER -- Seorang oknum dosen perguruan tinggi negeri (PTN) di Jember dipolisikan oleh seorang remaja perempuan 16 tahun.

Oknum tersebut diduga melakukan aksi pelecehan seksual dengan modus terapi kanker payudara.

Informasi yang didapatkan Surya, PTN ini tinggal di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.

Demikian laporan yang masuk ke Mapolres Jember.

Hanya saja, identitas dosen PTN di Jember itu masih ditutup rapat.

Baca juga: Ngaku Dukun dan Bisa Obati Segala Jenis Penyakit, Seorang Pria Malah Cabuli Bocah 12 Tahun

Ironisnya, korban pelecehannya adalah keponakannya sendiri.

Kasus ini mencuat setelah sang korban, sebut saja namanya Nada menuliskan curhatnya di media sosial.

Berita Rekomendasi

Berikut kronologi kasus selengkapnya:

1. Tulis 'Stop Pelecehan Seksual'

Kepada sejumlah wartawan, termasuk surya.co.id, sang ibu yang selama ini tinggal di Jakarta mengetahui pelecehan seksual menimpa pada anaknya berdasarkan unggahan sang anak di 'insta story'.

Baca juga: Fakta Baru Bocah 7 Tahun Meninggal Dicabuli Kakek Tiri, Pelaku Ternyata Pernah Lecehkan Ibu Korban

Pada unggahan tersebut, si anak menuliskan judul 'stop pelecehan seksual!', sambil menulis rangkaian tulisan berbunyi ajakan kepada korban kekerasan seksual untuk tidak diam dan jangan takut.

"Walau jauh, saya kan selalu memantau Medsos anak saya. Ketika dia menggugah itu, saya pun langsung bertanya kepada anak saya 'itu maksudnya apa, Kak'," ujar Ibu kepada Surya, Rabu (7/4/2021).

Nada memang berada di Jember, karena bersekolah di Jember.

Dia tinggal bersama om dan tantenya di Kecamatan Sumbersari.

Baca juga: Kronologi Bocah Usia 7 Tahun di Jakarta Dicabuli Kakek Tiri hingga Meninggal

Si tante merupakan tante kandung Nada, dari sang ayah.

Sang paman atau terduga pelaku, sehari-hari menjadi pengajar di sebuah PTN di Jember.

2. Korban minta tolong

Saat Ibu menelepon Nada, spontan Nada langsung berucap 'Ma, tolong. Tolong, Ma. Bawa aku keluar dari sini'.

Dari situlah, akhirnya mengalir cerita pelecehan seksual tersebut.

Nada mengaku jika sang om atau suami tantenya telah melecehkan dirinya pada Jumat (26/3/2021) ketika rumah sedang sepi.

"Modus yang dipakai adalah melakukan terapi kanker payudara terhadap anak saya. Dia menunjukkan jurnal terapi kanker payudara, yang dilanjutkan dengan tindakan pencabulan," ujar Ibu.

Padahal sang anak sebelumnya sudah menolak ketika sang paman beralibi hendak melakukan terapi kanker payudara.

3. Bukan pertama

Sebelumnya, pada bulan Februari 2021 lalu, tindakan pencabulan itu juga dilakukan sang paman kepada Nada. Tindakan di bulan Maret itu lebih parah dibandingkan di bulan Februari.

Namun ketika sang paman melakukan tindakan asusilanya, Nada sempat merekam suara.

Kini rekaman itu juga ditangan penyidik Polres Jember.

"Dari situ saya langsung ke Jember (Ibu tinggal di Jakarta). Hari Minggu, sempat laporan, namun baru membuat laporan resmi pada Senin, 29 Maret 2021," kata Ibu.

Ibu menceritakan, kalau terduga pelaku dan istrinya sempat meminta maaf kepada anaknya dan dirinya, di hadapan keluarga besar. Si paman alias terduga pelaku pelecehan seksual, mengakui kalau dirinya khilaf.

"Kalau khilaf kenapa dilakukan lebih dari satu kali. Makanya, kami memilih jalur hukum, supaya dia mendapatkan hukuman sepantasnya, dan ada efek jera untuknya," tegas Ibu.

4. Didampingi LBH Lentera

Sementara itu, Yamini dari Lembaga Bantuan HUkum (LBH) Jentera yang mendampingi penyintas (korban) menambahkan, kasus tersebut sudah masuk tahap penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jember.

"Saksi-saksi sudah dimintai keterangan. Visum juga sudah dilakukan. Kami juga memberikan pendampingan psikologi terhadap penyintas," tegas Yamini.

Dia mengapresiasi penyintas yang berani untuk berbicara, dan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

"Karena bisa jadi, di luar sana, masih ada korban lain yang takut atau tidak berani bicara. Apalagi terduga pelaku ini seorang dosen," tegasnya.

Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Jember Iptu Diyah Vitasari membenarkan penanganan kasus tersebut.

"Besok kami agendakan pemeriksaan terhadap saksi terlapor," ujar Vita. (Sri Wahyunik)

Berita terkait pelecehan

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Siapa Dosen PTN di Jember Pelaku Pelecehan Seksual Berkedok Terapi Kanker Payudara? Ini Kronologinya

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas