Kisah Rachel WN Inggris yang Kuasai 12 Tarian Klasik Jawa
Seorang warga negara Inggris, Rachel Harrison menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Sanggar Seni Joglo Pete, Borobudur, Magelang.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara Inggris, Rachel Harrison menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Sanggar Seni Joglo Pete, Borobudur, Magelang. Saat ditemui Ganjar, ahli geologi asli Leicester tersebut bercerita mengenai pekerjaannya hingga kesenangannya terhadap budaya Indonesia terutama tari-tarian Jawa.
Rachel nekat keluar dari pekerjaannya mencari urat emas di tahun 2008 lalu memilih menekuni budaya Jawa khususnya tari-tarian.
Rachel mengaku berguru kepada Wisnu Wahyudi dan Medy Mardiana dari ISI Yogyakarta. Ia juga mengaku menguasai beberapa tari klasik Jawa, di antaranya Bedhaya, Gambyong, Srikandi Larasati dan lainnya.
Sambil terus menimba dari beberapa sumber kesenian Jawa, Rachel membuka sanggar seni di rumahnya di dusun Pete, Borobudur, Magelang pada tahun 2016 bernama Sanggar Seni Joglo Pete.
"Impian besar saya menggelar sendratari Jawa klasik di Candi Borobudur. Di mana-mana sesuatu yang klasik, apalagi ini adalah kesenian memiliki akar yang sangat kuat di kehidupan masyarakat. Entah itu di Eropa, Amerika maupun Jawa," kata Rachel.
Setidaknya 12 tarian Jawa klasik yang kini diajarkan Rachel secara gratis pada puluhan anak-anak dan remaja di sanggarnya. Spirit menjaga tradisi Jawa dari Rachel itu akhirnya menular pada warga sekitar. Bapak-bapak dan ibu-ibu turut nyengkuyung (saling membantu) sanggar sebagai pengrawit atau penabuh gamelan.
Ganjar mengatakan keberadaan Sanggar Seni Joglo Pete dinilainya sangat penting terutama untuk pariwisata. Menurutnya, tempat tersebut bisa memperkenalkan kesenian dan budaya masyarakat setempat serta tidak melulu mengandalkan wisata bangunan fisik seperti Candi Borobudur.
"Biar tidak jadi kawasan wisata yang kering, kaku yang hanya mengandalkan bangunan fisik. Tapi juga benar-benar dihidupi dengan kesenian dan budaya masyarakat setempat. Sanggar-sanggar kesenian seperti Joglo Pete ini adalah jantungnya," katanya.
Bahkan Ganjar sangat mengapresiasi mimpi Rachel yang ingin mementaskan sendratari Jawa klasik di halaman candi Buddha terbesar di dunia itu.
"Sebelum ke sini juga melihat proses menari di Balai Konservasi Borobudur, di sana mereka latihan tari yang terinspirasi relief-relief di candi Borobudur. Itu jadi ide yang sangat menarik untuk direalisasikan dan ini adalah sanggar yang sangat bagus," katanya.
Mendengar ungkapan Ganjar, Rachel pun nampak semringah. Hal itu justru semakin membangkitkan spirit Rachel untuk terus berkarya kemudian bisa menggelar mahakarya di Candi Borobudur. (*)