Kronologi Wanita Pemandu Lagu Dicabuli 5 Pengunjung Tempat Karaoke
Wanita pemandu lagu menjadi korban rudapaksa dan penganiayaan lima pengunjung di Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Wanita pemandu lagu menjadi korban rudapaksa dan penganiayaan lima pengunjung di Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Mirisnya, korban tidak mendapat pertolongan meski rekannya melihat perbuatan bejat pengunjung.
Pemandu lagu berinisial MAS (38) mencoba melawan dan meminta tolong saat diperkosa.
Rekan korban yang melihat peristiwa bejat tersebut tak berani membantu karena para pelaku mengancam mereka.
Peristiwa tragis wanita pemandu lagu dirudapaksa pengunjung di Lampung Selatan terjadi Rabu (24/3/2021) lalu sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca juga: Mami BY Jerat Siswi SMA Jadi PSK Dengan Jadikan Pemandu Lagu dan Kredit Ponsel
Seorang pemandu lagu di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, dirudapaksa lima pemuda.
Tiga dari lima pelaku rudapaksa ditangkap polisi.
Tiga pemuda itu yakni, YK (22) warga Desa Purwodadi Dalam, SUL (33) warga Desa Trimulyo, dan HAS (20) warga Desa Purwodadi.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Zaky Alkazar Nasution mengatakan, ketiga pemuda itu adalah pelaku pemerkosaan terhadap MAS (38) seorang pemandu lagu di salah satu kafe di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang.
“HAS adalah pelaku utama pemerkosaan, dia ditangkap lebih dahulu.
Sedangkan dua pelaku lain, YK dan SUL ditangkap akhir Maret 2021 lalu,” kata Zaky dalam keterangan pers, Kamis (8/4/2021).
Korban dibekap dan dipegangi
Dua orang lain yang masih buron yakni, AP (22) dan satu orang pemuda yang belum diketahui identitasnya.
Zaky mengatakan, pemerkosaan itu terjadi pada Rabu (24/3/2021) lalu sekitar pukul 03.00 WIB saat korban sedang menemani kelima pemuda itu karaoke.
Di dalam ruang karaoke itu, HAS memerkosa korban dengan bantuan empat pelaku lain yang memegangi tangan, kaki dan membekap mulut korban.
Korban teriak minta tolong, tapi tak ada yang berani menolong...
Saat diperkosa, kata Zaky, korban sempat melawan dan berteriak minta tolong.
Namun, rekan korban tidak berani karena kelima pelaku mengancam.
Setelah memerkosa korban, para pelaku langsung melarikan diri meninggalkan TKP.
Korban kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Tanjung Bintang.
“Para pelaku kami persangkakan dengan Pasal 285 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara,” kata Zaky.
Peristiwa Rudapaksa Lain
Bocah SD Dirudapaksa Ayah Tiri
Selama dua tahun memendam trauma, bocah kelas VI SD akhirnya memberanikan diri bercerita kepada kakak dan bibinya mengenai ulah bejat ayah tirinya.
Pengakuan korban berusia 12 tahun itu yang ternyata telah diperkosa oleh ayah tirinya sendiri berinisial BGW (38) membuat geram keluarga.
Mengajak warga, mereka pun menciduk BGW di rumahnya di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) Minggu (4/4/2021) malam.
Pelaku habis dikeroyok oleh massa yang geram dengan ulahnya sebelum diserahkan ke polisi.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Jun Nurhaida Tampubolon sempat mengatakan bahwa BGW telah memerkosa anak perempuan tirinya sejak Desember 2020 lalu.
Namun beberapa jam setelahnya, Jun meralat dan memberikan hasil penyidikan terbaru bahwa BGW sudah merudapaksa hingga memerkosa korban berkali-kali sejak Maret 2019.
"Dari tahun 2019 ya bulan Maret, sudah berkali-kali.
Sampai (masuk), ya makanya nih nanti lihat hasil visumnya lah. Tapi kan visum belum keluar," kata Jun saat dikonfirmasi, Senin (5/4/2021).
Jun mengatakan, BGW memerkosa korban saat istrinya sedang tidak di rumah.
"Ya mungkin saat ibu kandungnya enggak ada," ujarnya.
Viral di Media Sosial
Video penangkapan seorang ayah tiri berinisial BWG (38) viral di media sosial.
Sekira pukul 22.00 WIB, Minggu (4/4/2021), tiba-tiba rumah BWG digerebek ramai-ramai.
Pasalnya rumah pria tersebut diserbu oleh belasan orang.
Pantauan TribunJakarta.com video saat BWG ditangkap diunggah sejumlah akun Instagram, satu di antaranya @kabarbintaro.
"Penggerebekan bapak tiri yang melakukan pemerkosaan terhadap anaknya di Kampung Sawah Ciputat, Tangsel. Minggu (4/4/2021)," tertulis pada postingan yang diunggah Senin (5/4/2021) itu.
Di video tersebut terlihat para warga memaksa BWG untuk keluar dari rumahnya.
Tak hanya itu, BWG juga diteriaki dan dimaki-maki menggunakan kata kasar.
Tampak seorang pria, berusaha menenangkan warga yang terlanjur emosi.
Ketua RT setempat, Achmad Sofyan, mengatakan, ia yang sedang bekerja langsung menuju lokasi saat mendengar laporan penggerebekan itu.
Bersama Ketua RW dan Babhinkamtibmas, Sofyan mendatangi lokasi.
BGW dikeroyok keluarganya sendiri, termasuk para tetangga yang gusar mengetahui aksi bejat pria yang diketahui bekerja serabutan itu.
Sofyan langsung melerai pengeroyokan itu.
"Bukan ngelerai lagi, kalau enggak ada saya mah abis. Semuanya penuh rumah, keluarga sih bukan massa," ujar Sofyan, Senin (5/4/2021).
Sofyan sendiri kesal dengan aksi bejat warganya yang baru tinggal tiga tahun di wilayahnya itu semenjak menikahi ibu korban.
Namun, Sofyan menahan emosinya dan mengamankan BGW yang kondisinya sudah payah dipukuli.
"Biar kata (kesal) sampai ubun-ubun juga kita amanin," ujarnya.
Aksi pelecehan seksual BGW terhadap anak tirinya diduga sudah berlangsung lama.
Hal itu terungkap lantaran korban baru bercerita kepada kakak dan bibinya.
Setelah diamankan, aparat kepolisian menahan BGW untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Ciputat Timur dan untuk barang bukti juga sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Dari Polsek Ciputat Timur, kabar terbaru, BGW diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangsel guna proses lebih lanjut.
Pelaku kerja serabutan
BGW (38), sosok ayah tiri yang memerkosa anaknya sendiri, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) dikenal tertutup.
Hal itu diungkapkan Achmad Sofyan, Ketua RT di tempat tinggal pelaku dan korban.
Sofyan mengatakan, BGW tinggal bersama istri dan tiga anaknya, termasuk korban yang baru berusia 12 tahun.
Secara pergaulan, BGW termasuk cukup tertutup, dari interaksi terbatas itu, Sofyan tidak menaruh kecurigaan.
"Karena tertutup kan sifatnya ya, enggak tahu di dalamnya bagaimana, secara bertetangga sih saya anggap sih baik ya mungkin ya. Tapi kedalam enggak tahu ya kondisinya," ujar Sofyan.
Sofyan mengungkapkan, BGW baru tiga tahun tinggal di rumahnya yang saat ini ditempati di Ciputat setelah menikahi istrinya yang sudah memiliki empat anak.
Dalam satu rumah itu terdapat lima penghuni, karena satu anak tinggal di pesantren.
Sepengetahuan Sofyan, BGW hanya kerja serabutan, sedangkan istrinya ibu rumah tangga.
"Kerjanya serabutan," kata Sofyan.
"Tinggal di sini tiga empat tahun lalu," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dua Tahun Memendam Trauma, Bocah SD Ceritakan Bejatnya Ayah Tiri, Pelaku Habis Dikeroyok Massa, .
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pemandu Lagu Dirudapaksa 5 Pria, Menjerit Minta Tolong tapi Tak Ada yang Bantu,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.