Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca-Gempa Malang, Polisi Siber Polda Jatim Langsung Pantau Penyebaran Informasi di Dunia Maya

Polisi siber patroli di dunia maya untuk mencegah dan menangkal konten tidak benar atau hoaks terkait gempa di Malang dan sekitarnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pasca-Gempa Malang, Polisi Siber Polda Jatim Langsung Pantau Penyebaran Informasi di Dunia Maya
BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terjadi gempa bumi di selatan Pulau Jawa, Sabtu (10/4/2021). Gempa ini terjadi pada pukul 14.00 WIB dan tidak berpotensi tsunami. 

Tercatat ada 1.189 rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan, dengan kategori rusak ringan hingga berat.

Rinciannya, rumah rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854.

Rumah yang nyaris roboh di Ponorogo akibat gempa.
Rumah yang nyaris roboh di Ponorogo akibat gempa. (Surabaya.Tribunnews.com/sofyan arif candra)

Baca juga: Temui Korban Gempa Malang, Mensos Risma Terjunkan 700 Personel Tagana

Baca juga: Malang Kembali Diguncang Gempa Susulan 5,5 SR, Warga Masih Trauma dan Tak Berani Masuk Rumah

Jumlah tersebut diterima BNPB dari laporan di 15 Kabupaten dan Kota wilayah Jawa Timur.

"Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 150 unit," ungkap BNPB seperti dimuat dalam situs resminya.

Wilayah yang cukup parah akibat gempa tersebut yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar.

BPBD Kabupaten Malang melaporkan rumah rusak ringan 525 unit, rusak sedang 114, dan rusak berat 57.

Sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan 8, tempat ibadah 26 dan jembatan 6 titik.

Berita Rekomendasi

Sementara BPBD Kabupaten Blitar juga melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor 9 dan balai desa 3.

Gempa bumi di Selatan Malang juga berdampak pada wilayah kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur, meliputi Kabupaten Lumajang, Kota Malang, Kabupaten Tulungagung, Kabuapten Trenggalek, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jember.

Tiga kamar di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, rusak akibat gempa bumi, Sabtu (10/4/2021).
Tiga kamar di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, rusak akibat gempa bumi, Sabtu (10/4/2021). (Surya/Samsul Hadi)

Baca juga: Gempa di Malang, Pasutri di Lumajang Meninggal Dunia Tertimpa Reruntuhan Batu Besar

Baca juga: Zona Gempa Selatan Malang M 6,1 Terjadi di Kawasan Aktif

Kawasan Aktif

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi mengenai gempabumi bermagnitudo 6,1 dengan kedalaman 60 kilometer di wilayah perairan Selatan Malang, atau yang kemudian disebut ‘Gempabumi Selatan Malang’ pada Sabtu (10/4/2021).

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episentrum Gempabumi Selatan Malang itu berdekatan dengan pusat gempabumi yang merusak Jawa Timur pada masa lalu, yakni pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972. Zona Gempabumi Selatan Malang tersebut memang merupakan kawasan aktif yang sering terjadi dan dirasakan.

"Zona Gempa Selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan,” ujar Daryono dalam konferensi pers virtual BMKG, Sabtu, 10/4/2021).

Menurut Daryono, pengulangan gempa bumi yang terjadi di Selatan Malang tersebut sekaligus menjadi fenomena yang patut diwaspadai.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas