Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemenggal Kepala Ayah Kandung di Lampung Tengah Gantung Diri di Sel Tahanan Khusus Polsek Kalirejo

Tersangka pelaku berisial KPW diketahui meninggal dunia secara menggantung diri menggunakan baju yang dipakainya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemenggal Kepala Ayah Kandung di Lampung Tengah Gantung Diri di Sel Tahanan Khusus Polsek Kalirejo
Pixabay
ILUSTRASI - Pelaku pemenggal kepala ayah di Lampung Tengah ditemukan tewas di sel tahanan Polsek Kalirejo. 

Laporan Wartawan  Tribun Lampung  Syamsir Alam

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Warga Lampung Tengah sempat digegerkan kasus pemenggalan kepala terhadap ayah kandung yang dilakukan anak.

Bahkan, pelaku sempat menenteng kepala korban keliling kampung sebelum akhirnya berhasil diamankan polisi.

Informasi terbaru, pelaku berinisial PK ditemukan tewas gantung diri di sel tahanan Polsek Kalirejo.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro tak membantah pelaku pemenggalan terhadap ayah kandung itu tewas akibat gantung diri.

Popon menerangkan, PK diketahui meninggal dunia di dalam sel khusus Polsek Kalirejo.

"Ya benar (pelaku gantung diri). Kejadiannya tadi pagi (Senin) sekira pukul 04.00 WIB," ungkap AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).

Berita Rekomendasi

Dilanjutkan Popon, KPW diketahui meninggal dunia secara menggantung diri menggunakan baju yang dipakainya.

Baca juga: Kepala Pria di Kebon Jeruk Nyaris Tertembus Peluru Nyasar Saat Tidur di Kontrakan, Ini Kata Polisi

"(Gantung diri) menggunakan kaos yang dia pakai," ucap AKBP Popon Ardianto Sunggoro.

Saat ini, kata Popon, jenazah telah dikembalikan ke pihak keluarga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, untuk kemudian dilakukan pemakaman.

Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah Provinsi Lampung bikin geger.

Pasalnya pemuda itu, berbuat keji yang tidak pantas untuk ditiru.

Dia membunuh ayah kandungnya sendiri, dengan memenggal kepala sang ayah.

Kasus itu mencuat ke publik saat Ningsih (55) pertama kali mendapati suaminya tewas bersimbah darah tanpa kepala di dalam rumahnya.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Lampung Sita Uang Rp 10 Miliar, Diduga Hasil Korupsi Proyek Jalan

Ningsih pun menjerit ketakutan setelah melihat kejadian tersebut.

Berikut beberapa fakta di balik kejadian itu seperti dirangkum Tribunnews.com, Selasa (23/3/2021).

1. Gegerkan Warga

Seorang pemuda di Lampung Tengah diduga gangguan jiwa, memenggal leher ayahnya sendiri.

Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah.

Sejumlah warga yang dimintai keterangan membenarkan aksi pemuda penggal leher ayah tersebut.

Peristiwa itu menurut warga terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Adapun pelaku berinisial PK (25) dan korban Slamet (69).

Edi salah seorang warga menyebut, akibat aksi jagal sang anak, leher korban putus.

Di sekitar tempat kejadian, tepatnya di depan rumah korban, dibanjiri darah segar.

"Kejadiannya sekira pukul 14.00 WIB, warga teriak terkejut melihat PK memenggal leher bapaknya (korban)."

"Aksi itu ia lakukan di depan rumahnya," kata Edi, Senin (22/3/2021).

2. Pelaku Diduga Gangguan Jiwa

Sejumlah warga menyebutkan, pelaku PK diduga kuat mengidap gangguan jiwa.

Meski selama ini hidup bersama-sama keluarganya tanpa ada tindakan beda membedakan.

"Orang-orang di sini juga tahunya dia (pelaku) itu mengalami gangguan jiwa."

"Tapi kalau pastinya gila atau tidak saya juga gak tahu," sebutnya.

3. Bawa Kepala Korban Keliling Kampung

Setelah melakukan pemenggalan terhadap leher ayahnya, pelaku PK sempat membawa keliling leher korban memperlihatkan kepada para tetangga.

Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Mayat Pria Korban Pembunuhan Ditolak Warga di Ogan Ilir, Penyebabnya Gemar Selingkuh

Tarmin salah seorang warga menyebutkan, akibat ulah PK, sejumlah warga yang ada di dekat rumah korban histeris dan langsung melarikan diri.

"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapak saya mati. Bapak saya mati'," kata Tarmin sambil mencontohkan ucapan PK, Senin.

Sebagian warga lari ketakutan melihat ulah PK, sebagian lagi mencari cara agar aksi tersebut dihentikan oleh PK dengan cara melumpuhkannya.

Setelah itu, warga berusaha melumpuhkan PK dengan menyergapnya, dan membawa menenangkan pelaku yang pada saat itu dalam kondisi bersimbah darah di pakaian dan tubuhnya.

"Berdarah-darah di bagian tangan dan bajunya."

"Terus ditenangkan warga, dia mau tenang, setelah itu jenazah bapaknya diurus oleh petugas yang datang," sebutnya.

4. Polisi Dalami Dugaan Gangguan Jiwa

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan adanya aksi pemenggalan dilakukan sang anak terhadap ayah kandungnya.

Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Saat dikonfirmasi Popon menyebutkan, dugaan sementara pelaku PK mengalami gangguan kejiwaan, dan saat ini telah diamankan di Polsek Kalirejo.

"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (PK) sudah kami amankan," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Senin.

Jenazah Slamet dievakuasi kepolisian dan pihak medis. Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB. (Dokumentasi Warga)
Jenazah Slamet dievakuasi kepolisian dan pihak medis. Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB. (Dokumentasi Warga) ((Dokumentasi Warga/ tribunlampung.co.id))

Namun begitu, Popon menyebutkan, terkait dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa pihaknya tidak berhenti sampai di situ saja melakukan penyelidikan.

"Kami tidak berhenti di situ saja (melakukan penyidikan pelaku), dan masih terus dilakukan observasi, apakah memang (pelaku) mengalami gangguan kejiwaan atau tidak dengan melibatkan ahli kejiwaan (dokter dan psikiater)," sebutnya.

Ia berharap, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu apapun, serta menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

5. Tak Direstui Nikah

Penyebab anak penggal ayah kandung di Lampung Tengah diduga karena pernikahannya tidak disetujui.

Kepala Kampung Sendang Rejo, Hotini, mengatakan, sebelum aksi pemuda penggal leher ayah, pelaku PK sempat minta dinikahkan.

Hotini menyebutkan, diduga karena rencana pernikahan pelaku PK oleh sang ayah tidak disetujui, berujung aksi sadis tersebut di siang hari.

"Informasi sementara yang kami terima, sang anak ini (pelaku) sempat minta dinikahkan, tapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya," kata Hotini.

Aksi pemenggalan kepala oleh pelaku PK lanjut Hotini, dilakukan pelaku setelah kedua orang tuanya baru saja pulang dari sawah.

"Saat ibu dan bapaknya baru saja pulang dari sawah, tanpa ada yang mengira, tiba-tiba saja PK membawa sebilah golok, menghampiri bapaknya yang duduk di belakang rumah langsung menebaskan golok ke leher bapaknya," bebernya.

Baca juga: Kronologi Anak Penggal Leher Ayah di Lampung, Pelaku Tenteng Kepala Korban dan Teriak Bapakku Mati

6. Istri Korban Histeris

Kepala Kampung (Kakam) Sendang Rejo, Hotini menyebutkan, istri korban, Ningsih (55) menyebutkan, sebelum aksi yang dilakukan sang anak itu, ia baru saja pulang dari sawah.

Hotini menceritakan, suaminya (korban) setelah pulang dari sawah duduk di bagian belakang rumah, sementara dia langsung mandi.

"Istri korban langsung keluar kamar mandi karena mendengar suara gaduh di bagian belakang rumahnya."

"Dia terkejut melihat tubuh sang suami bersimbah darah dan tanpa kepala," ujar Hotini.

Sontak Ningsih histeris melihat kondisi suaminya yang sudah bersimbah darah dan tanpa kepala, setelah itu ia menjerit keluar rumah meminta pertolongan.

7. Tunggu Penyelidikan Polisi

Warga yang berdatangan ke rumah korban juga histeris, dan langsung meminta aparatur kampung melapor pihak kepolisian agar segera dilakukan penanganan kasus tersebut.

"Informasinya, kepala korban sempat dibawa keliling oleh pelaku dimasukkan ke dalam karung berwarna putih, sebelum akhirnya pelaku diamankan dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Terkait dugaan pelaku PK mengalami gangguan Jiwa, Hotini menyebutkan informasi tersebut juga didapat dari warga lainnya.

Namun ia menyerahkan dugaan gangguan jiwa itu kepada penyidikan pihak kepolisian.

8. Diperiksa kejiwaan

Polisi segera melakukan pemeriksaan anak penggal leher ayah kandung di Lampung Tengah ke Rumah Sakit Jiwa Lampung.

Kejadian pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Dugaan sementara, pelaku berinisial KPW (sebelumnya disebut PK), mengalami gangguan kejiwaan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lampung Tengah AKP Edy Qorinas mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto, Selasa (23/3/2021) menyebutkan, KPW kini diamankan di Polres Lampung Tengah.

Untuk langkah selanjutnya, kata Edy Qorinas, pihaknya akan memastikan apakah pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Selanjutnya akan kami lakukan observasi terhadap pelaku (KPW)."

"Besok pagi akan kami bawa ke Rumah Sakit Jiwa Kemiling, Bandar Lampung," ujar AKP Edy Qorinas, Selasa (23/3/2021).

Pengakuan kakak 

Saat peristiwa anak penggal kepala ayah menghebohkan Lampung Tengah, pelaku KPW disebut-sebut mengalami gangguan jiwa.

Meski demikian, kakak kandung KPW, Wanda, keberatan adiknya disebut mengalami gangguan kejiwaan hingga tega membunuh ayahnya sendiri.

Menurut Wanda, Kukuh berperilaku normal dan selama ini tidak pernah ada masalah dengan kedua orangtuanya.

"Bohong itu kalau adik saya mengalami gangguan kejiwaan. Dia sehat kok. Tidak benar pemberitaan yang saya baca kalau adik saya mengalami gangguan jiwa," kata Wanda, Selasa (23/3/2021).

Wanda mengaku sudah lama tidak bersilaturahmi kepada kedua orangtuanya, termasuk dengan adik bungsunya itu.

"Saya sudah lama gak komunikasi. Karena saya gak tinggal di sini. Yang tinggal di sini orangtua saya saja dan Kukuh," sebutnya.

Kendati begitu, Wanda sangat menyesalkan perbuatan yang dilakukan Kukuh.

Dia juga tidak tahu apa yang menjadi motif Kukuh memenggal kepala ayah kandungnya.

"Setahu saya, adik saya sehari-harinya bantu orangtua ke kebun. Gak ada masalah ribut-ribut sebelumya. Ibu saya juga gak pernah bilang kalau adik saya ada masalah," ungkapnya.

Dikenal Rajin

Pembunuhan keji yang terjadi di Dusun VIII RT XII, Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah membuat syok pihak keluarga.

Seorang anak bernama Kukuh tega memenggal kepala ayah kandungnya sendiri, Senin (22/3/2021) lalu.  

Tak pelak, kejadian itu menggegerkan warga, khususnya pihak keluarga.

Mereka masih tak menyangka peristiwa pembunuhan itu menimpa keluarganya.

Apalagi sejumlah kerabat korban yang tinggal jauh dari lokasi kejadian.

"Mungkin saja terkejut, mereka (kerabat) kan tidak tinggal di sini. Korban (ayah Kukuh) hanya tinggal bertiga dengan ibunya (Ningsih) dan pelaku," jelas Puji, warga setempat, Selasa (23/3/2021).

Puji menyebutkan, Kukuh adalah anak bungsu dari empat bersaudara.

Kukuh selama ini tinggal bersama ayahnya, Slamet Riyadi, dan juga ibunya, Ningsih.

Semua kakaknya tinggal di luar Sendang Agung bersama keluarganya.

Hanya Kukuh yang tinggal satu rumah dengan ayah dan ibunya.

Ditambahkan Puji, selama ini tidak ada keributan antara pelaku dan kedua orangtuanya.

Menurutnya, Kukuh rajin membantu ayah dan ibunya di kebun.

"Setahu saya, kesehariannya biasa saja. Tidak ada sesuatu yang membuat ribut dengan orangtuanya. Kukuh juga rajin membantu ibu bapaknya berkebun. Karena dia kan tinggal di rumah ini bertiga," ucapnya. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas