Kisah Echa Putri Tidur Asal Banjarmasin Pernah Terlelap Selama 13 Hari, Makan Dengan Mata Terpejam
Siti Raisa Miranda atau yang akrab disapa Echa (17), putri tidur asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi sorotan.
Penulis: Adi Suhendi
"Sudah bicara dengan ayahnya. Lepas itu mereka nonton TV. Echa minta TV dimatikan dan dia tertidur kembali," tambahnya.
Dia memastikan selama Echa berada di rumah sakit, Pemprov Kalimantan Selatan menjamin seluruh biayanya.
Siti pun berterima kasih karena Pemprov Kalsel bisa meringankan biaya perawatan Echa.
"Alhamdulillah ada yang menangani (Pemprov Kalsel). Kami sudah tidak terlalu khawatir dan berharap Echa bisa sembuh," pungkasnya.
Echa dirawat di RSUD dr Ansari Saleh atas instruksi Pj Gubernur Kalsel Safrizal yang prihatin atas kondisinya.
Pihak RSUD dr Ansari Saleh Banjarmasin memastikan akan terus merawat Echa.
Direktur RSUD dr Ansari Saleh Banjarmasin, Izaak Zoelkarnain mengatakan, perawatan Echa akan melibatkan berbagai dokter spesialis.
"Kami masih membutuhkan berbagai evaluasi untuk memberi diagnosis penyakit yang diderita Echa," jelas Izaak Zoelkarnain dalam keterangan resminya, Senin.
Mengenal Sindrom Putri Tidur
Dilansir dari kompas.com, Ketua Kelompok Studi Nasional Sleep Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Dr dr Rimawati Tedjakusuma memberikan sedikit gambaran dalam bidang keilmuannya bahwa ada sebuah kelainan yang disebut Kleine-Levine Syndrome.
Sindrom ini juga dikenal sebagai sindrom Sleeping Beauty atau Sleeping Beauty Syndrome, merujuk pada kisah dongeng.
"Biasanya bentuknya episodik. Beberapa minggu atau bulan banyak tidur, setelah itu normal lagi. Sering dikira anak malas," ujar Rima saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/7/2020) siang.
Ia menjelaskan seseorang yang mengidap sindrom ini memang akan banyak menghabiskan waktu untuk tidur, tanpa makan dan buang air.
"Biasanya tidak ngompol atau BAB waktu tidur, pasien bisa bangun untuk itu (BAB dan BAK) dan makan," kata dia.