Meninggal Hendak Beli Alquran untuk Disumbangkan, Pensiunan Guru di Pontianak Tertabrak Truk
Kepergian Hartinah Hasan untuk selamanya masih menyisakan duka mendalam di benak keluarganya.
Editor: Endra Kurniawan
Ketika anak dan menantunya mengambil uang, Hartinah pergi duluan ke Toko Buku Menara.
Padahal anak dan menantunya sudah meminta agar nanti bersama-sama ke toko buku tersebut, setelah mengambil uang.
Awalnya Hartinah berniat menyeberang jalan menggunakan jembatan penyeberangan.
Namun karena anak tangga jembatan itu cukup tinggi baginya, Hartinah memilih langsung menyeberangi jalan raya.
"Anak menantu ini tarik uang. Jadi pesan sama ibu nanti jak sekalian, saya mau tarik uang dulu. Si ibu enggak mau, jadi ibu ini nyeberang naik tangga mungkin karena takut, turun lagi," Raharjo saat diwawancarai Tribun, Minggu.
Baca juga: Cerita Pondok Pesantren di Gunungkidul, Ada Santri ODGJ hingga Lulusan S2 Luar Negeri
Awalnya Hartinah berhasil menyeberangi Jalan Tanjungpura dan sampai ke Toko Buku Menara.
Namun toko tersebut tutup.
Ia pun berniat kembali mendatangi anak dan menantunya di Bank Mandiri.
Saat menyeberang kembali inilah, musibah tak terhindarkan.
Hartinah tertabrak truk yang datang dari arah jalan Imam Bonjol.
"Jadi ibu ini sudah pergi ke Toko Menara, namun karena Toko Menara tutup, jadi ibu ini balik lagi ke mobil. Jadi pas mau balik lagi ke mobil ini tersenggol (truk)," lanjutnya.
Di mata Raharjo dan tetangga di kompleksnya, Hartinah merupakan sosok ramah dan rajin bersilaturahmi.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai orang yang baik.
Raharjo menguatkan kesaksiannya, dengan banyaknya jamaah yang menyalatkan jenazah Hartinah di Masjid Darul Muttaqin, Jalan Tabrani Ahmad.