Fakta-fakta Hasil Investigasi PPNI Atas Pernyataan Jarum Patah dan Darah Bercecer Karena Perawat CRS
Perawat yang menjadi korban penganiayaan di RS Siloam Sriwijaya berinisial CRS hingga Rabu
Editor: Hendra Gunawan
"Kita terus support dia, saat ini kondisinya terus membaik dari fisik maupun psikis," ujarnya.
Pengakuan Istri Pelaku
Keterangan berbeda disampaikan Melisa terkait awal kejadian tersebut.
Melisa mengungkapkan sudah tidak enak pertama kali bertemu dengan CRS.
"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus',"
"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," terangnya, bahkan sebelum kejadian viral Melisa sempat memfoto suster tersebut karena perasaan yang tidak enak.
Melisa meminta maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas.
Selain meminta maaf, Melisa juga berniat ingin mengkonfirmasi terhadap berita yang beredar yang menurutnya kurang imbang dan hanya memojokkan pihaknya.
"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien,"
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita.
Sebelum kejadian penganiayaan dalam video yang viral di jagat dunia maya, ia berkata bahwa sejak awal saat anaknya dirawat di RS tersebut sudah mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan hatinya.
Kemudian, saat anak Melisa selesai dirawat dan akan pulang ke rumah suster tersebut yang bertugas melepas infus anaknya yang menurutnya tidak dilakukan secara profesional.
"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"