Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Bu Kadus Korban Pembunuhan di Bulukumba Dimakamkan Tanpa Kehadiran Suami

Jenazah Kepala Dusun Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aliani akhirnya dimakamkan

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jenazah Bu Kadus Korban Pembunuhan di Bulukumba Dimakamkan Tanpa Kehadiran Suami
Istimewa/ Tribuntimur.com
Jasad Kepala Dusun Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aliani, dimakamkan, Selasa (20/4/2021) malam 

TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Jenazah Kepala Dusun Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aliani akhirnya dimakamkan, Selasa (20/4/2021) malam.

Pemakaman memang sengaja dilakukan terlambat karena menunggu suami korban, Abidin.

Abidin diketahui langsung bertolak dari Malaysia setelah mendengar kabar istrinya meninggal.

Namun, sayangnya prosesi pemakaman tetap dilakukan tanpa kehadiran Abidin.

Saat tiba di Bandara Juata, Tarakan, Kalimantan Utara sekitar pukul 13.00 Wita, Abidin terhalang protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu Kadus di Bulukumba Terungkap, Persoalan Cor Jalan Disebut Jadi Pemicu

Ia tak dapat menunjukkan hasil swab atau persyaratan sesuai standar prokes lainnya.

"Iya, almarhumah sudah dimakamkan semalam, suaminya tidak datang, terhalang prokes," kata tetangga korban, Andi Rini, Rabu (21/4/2021).

Berita Rekomendasi

Hingga malam ini, Abidin masih tak kunjung tiba di Bulukumba.

Informasi yang diterima Andi Rini, Abidin saat ini masih berada di Kota Tarakan.

"Sepertinya masih di Tarakan, informasi yang saya terima terakhir seperti itu," kata dia.

Baca juga: Ibu Kadus di Bulukumba Dibunuh di Rumahnya, Baru Menjabat 1 Bulan, Sempat Dapat Teror dari Seseorang

Kerabat lainnya, Jusriadi mengatakan, jika dirinya yang diberi amanah untuk menjemput Abidin di Bandara Sulthan Hasanuddin, Makassar.

Namun, Abidin tak datang.

Alasannya pun sama, yakni karena terhalang prokes.

"Saya disuruh jemput di bandara tapi tidak jadi datang," kata dia.

Baca juga: Proyek Jalan Sinjai-Bulukumba yang Seret Nurdin Abdullah ke KPK, Ditargetkan Rampung Tahun Ini 

Sekadar diketahui, Aliani yang merupakan Kepala Dusun Katangka, Desa Karama, ditemukan meninggal dengan keadaan tragis, Senin (19/4/2021) siang.

Beberapa bagian tubuhnya memar seperti terkena benda tumpul.

Serta di beberapa bagian tubuh lainnya terkena tikaman benda tajam.

Aliani ditemukan warga dalam keadaan tergeletak di depan rumahnya, bajunya telah berlumur darah.

Saat ini, polisi masih sementara melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.

Kronologis Kejadian

Sebelumnya, Kepala Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jusman menceritakan, sebelum kejadian, Aliani memang sempat mendapat ancaman dari seorang warga.

Ancaman itu datang setelah ia meninjau progres proyek rabat beton di Desa Karama.

Namun, Jusman juga menegaskan bahwa ia tak ingin menjustifikasi sebelum ada hasil penyelidikan dari polisi.

Namun, fakta-fakta ini bisa menjadi salah satu bahan penyelidikan polisi.

"Tadi malam beliau (Alm. Aliani) laporan, kan ada pekerjaan rabat beton, kebetulan melewati depan rumahnya juga ini warga," jelas Jusman.

"Warga itu meminta dikerjakan juga dibagian depan rumahnya, karena tinggi. Nah, Ibu Kadus minta petunjuk ke saya, jadi saya sampaikan kasi saja campuran biar dia yang kerja sendiri," jelasnya menambahkan.

Baca juga: Kerap Memanas Usai Pilkades, Kantor Desa di Bulukumba Dipenuhi Kotoran Ternak, Ini Kata Kades

Namun, setelah Aliani menyampaikan hal tersebut, ia malah mendapatkan ancaman.

"Setelah sampaikan begitu, bahasanya dia bilang tidak mau. Tukang yang mengerjakan itu proyek yang kerjakan. Ibu dusun bilang tidak bisa, nah dia bilang kalau tidak bisa, ada nanti kau dapat itu," beber Jusman.

Anak korban yang menjadi satu-satunya saksi kejadian itu juga mengungkapkan fakta.

"Dia bilang, yang bunuh ibuku itu yang datang tadi malam di rumahnya kakekku. Sementara yang datang tersebut itu yang kebetulan bilang (ancaman) itu," jelasnya.

Jika ini benar adanya, kata Purnawirawan TNI itu, maka pembunuhan Aliani adalah pembunuhan berencana.

Karena ada ancaman yang dilayangkan sebelum kejadian.

Jusman berharap polisi bisa tegas mengusut tuntas dan mencari pelaku pembunuhan tersebut.

Ia mengaku tak menerima kejadian yang menimpa aparatnya itu.

Apalagi korban merupakan seorang perempuan.

Sekadar diketahui, dari kejadian itu, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.

Seperti luka Lecet pada pipi sebelah kiri, lebam pada dahi sebelah kiri, luka pada dahi sebelah kiri, jari kanan terpotong, luka robek pada lengan kiri.

Luka Robek pada tangan kiri, luka robek pada paha kanan luka robek pada paha kiri, luka robek pada dada sebelah kiri, luka robek pada perut, memar pada lengan kiri dan juga luka robek pada ketiak.

Penulis: Firki Arisandi

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Terhalang Prokes di Bandara Juata Tarakan, Kadus Katangka Bulukumba Dimakamkan Tanpa Kehadiran Suami

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas