Peltu Wahyudi Berharap Bisa Rawat Jenazah Anaknya untuk Terakhir Kalinya
Meski dinyatakan gugur Wahyudi berharap evakuasi kapal Nanggala bisa tetap bisa dilakukan dan jenasah anaknya bisa ditemukan
Editor: Eko Sutriyanto
Wahyudi harus memberi penjelasan pada istrinya.
"Ibunya sudah saya kasih tau anak jadi tentara yang risikonya sangat berat.
Apalagi kru kapal selam resikonya dua kali lipat.
Tentu ini sangat berat terutama bagi ibunya, karena ibunya yang melahirkan dan mengandung 9 bulan," kata Wahyudi.
Mendengar kru kapal selam dinyatakan gugur, Wahyudi dan warga tempat tinggal Pandu di Perumahan Flamboyan, Kelurahan Sobo, Banyuwangi menggelar doa bersama.
"Ini sudah ketetapan Tuhan.
Kita harus menerima kenyataan yang ada.
Anak saya gugur saat berlayar di KRI Nanggala-402," ujar Wahyudi di rumah duka.
Doa bersama ini dilakukan oleh pihak keluarga dan tetangga sejak kapal Nanggala 402 dinyatakan hilang di perairan Utara Pulau Bali.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ayah Serda Pandu, Peltu Wahyudi: Kami Ingin Merawat Pandu untuk Terakhir Kali