Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diancam Akan Dibunuh, Pelatih Kebugaran di Surabaya Tikam Member 7 Kali Hingga Tewas

Eren (39 tahun) trainer gym di Arayaa Club House, Jalan Arief Rachman Hakim Surabaya kini jadi tersangka setelah membunuh membernya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Diancam Akan Dibunuh, Pelatih Kebugaran di Surabaya Tikam Member 7 Kali Hingga Tewas
istimewa
Eren (kanan) dan Fardy (kiri) saat berpose bersama di Araya Family Club Surabaya. Berikut ini sosok Eren, sang traner yang tusuk Fardy sampai tewas. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Seorang pelatih kebugaran di Surabaya tega menikam anggotanya hingga tewas pada Senin (26/4/2921).

Eren (39 tahun) trainer gym di Arayaa Club House, Jalan Arief Rachman Hakim Surabaya kini jadi tersangka setelah membunuh membernya, Fardy Candra (46).

Peristiwa tersebut terjadi di depan pusat kebugaran Arayaa Club House sekitar pukul 08.45 WIB.

Fardy meninggal dunia akibat kehabisan darah setelah dilarikan ke Rumah Sakit Haji Surabaya.

Warga Gembong Sawah, Surabaya ini tewas setelah tujuh tusukan pisau dapur menghujam tubuhnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Rebutan Lahan Tambang Emas di Sarolangun Jambi, Alan Tewas Ditikam

Sementara itu, Eren tak sempat kabur dari lokasi.

Polsek Sukolilo yang mendapat informasi penusukan itu, langsung mendatangi lokasi kejadian dan menangkapnya.

Berita Rekomendasi

Berikut ini kronologi selengkapnya penusukan itu:

1. Terjadi di area parkir

Menurut Purnomo, sekuriti club house itu, penusukan terjadi di area parkiran pusat kebugaran itu.

Saat itu,korban hendak masuk ke mobilnya namun disusul oleh pelaku yang langsung memiting korban dari belakang dan menghujamkan pisau dapur ke tubuh korban.

Baca juga: Jadi Tersangka Tikam Wanita Pakai Gunting, Hengky Bersujud Syukur Setelah Kasusnya Ditutup Jaksa

"Dari arah belakang didatangi. Terus langsung dipiting sama pelaku. Kemudian ditusuk pakai pisau. Beberapa kali. Korban sempat teriak tolong-tolong sama berteriak kesakitan," kata Purnomo.


Akibat tusukan yang membabi buta itu, pisau yang dihujamkan pelaku ke korban sampai bengkok.

2. Sempat cek-cok

Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Zainul Abidin menyebutkan jika sebelum kejadian korban dan pelaku sempat cek-cok di lantai dua lokasi pusat kebugaran tersebut.

Menurut penuturan Hendra, teman Eren, saat cek-cok itu sempat keluar ancaman dari korban kepada pelaku.

Baca juga: Seorang Pemotor Dilempar Batu Lalu Dikeroyok dan Ditikam Lehernya di Bandung, 3 Orang Jadi Tersangka

"Tadi cek cok, korban sempat ancam keluarga Eren akan dibunuh. Mungkin karena itu," kata Hendra.

3. Beli pisau

Setelah cek-cok dengan korbannya, pelaku kemudian keluar membeli pisau dapur di supermarket yang tak jauh dari lokasi.

"Pisau itu yang digunakan menusuk korban sebanyak tujuh kali," ujar Abidin, Senin (26/4/2021).

Eren menghujami tubuh Fardy dengan tujuh tusukan dibagian belakang tubuhnya.

Yang parah adalah tusukan di leher belakang hingga kepala yang membuat pisau tersebut bengkok.

"Tangan pelaku juga mengalami luka karena saking kerasnya penusukan tersebut," ujar Abidin

4. Santai

Seusai menusukkan pisau dapur itu ke tubuh Fardy, Eren terlihat biasa saja seolah tak terjadi apa-apa sementara korban terkapar tak berdaya.

Saat ditangkap oleh petugas kepolisian pun, ia nampak begitu tegar.

Hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku dendam kepada korban karena kerap di bully.

"Pengakuannya dendam karena dibully. Masih kami dalami lebih lanjut apakah ada motif lainnya," tandasnya

Sosok Eren

Hendra, salah satu member yang juga teman Eren mengaku tak menyangka jika Eren bakal nekat menghabisi korban.

Eren dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, karenanya banyak member yang memilihnya menjadi personal trainer di pusat kebugaran tersebut.

"Orangnya baik. Ramah juga. Suka becanda," kata Hendra ditemui di Mapolsek Sukolilo Surabaya.

Hendra menyebut, korban memang kerap melakukan bullying kepada pelaku.

Sepengetahuan Hendra, aksi pembullyan itu dilakukan selama setengah tahun lebih.

Salah satu yang paling baru adalah ancaman terhadap keluarga Eren oleh korban.

"Tadi cek cok, korban sempat ancam keluarga Eren akan dibunuh. Mungkin karena itu," tambahnya.

Selain kalimat tersebut, Eren pernah dihina jika dirinya bukanlah lelaki jantan.

"Pernah pas mengejek itu, Eren dikatain kalau dia laki-laki sejati mau gak diajak ke tempat Spa nanti korban yang bayarin. Kalau tidak mau berarti tidak jantan," lanjutnya.

Meski beberapa kali dibully, Hendra melihat Eren masih bisa memafkan korban.

"Setelah diejek gitu terus ya sudah selesai. Makan bareng lagi. Ngobrol lagi. Seperti tidak ada masalah," tandasnya.

Saat ini, Eren masih menjalani pemeriksaan kasus penusukan yang berujung pada hilangnya nyawa Fardy.

Kapolsek Sukolilo, Kompol Subiyantana memastikan jika saat kejadian, pelaku dalam kondisi sadar.

"Kejadian itu disadari oleh tersangka. Bahkan setelah sempat cek cok di lantai dua tempat fitness itu, tersangka langsung keluar membeli pisau dapur di Superindo. Pas korban mau pulang itu baru ditikam," terangnya. (Firman Rachmanudin)

Berita terkait

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Eren, Trainer Gym yang Tusuk Member-nya hingga Tewas, Tersinggung Dibilang Bukan Lelaki Jantan

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas