Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klaster Tarawih, Masjid dan Mushola di Desa Pekaja dan Tanggeran Banyumas Ditutup Sementara

Satgas menutup 2 masjid dan 2 mushola di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Klaster Tarawih, Masjid dan Mushola di Desa Pekaja dan Tanggeran Banyumas Ditutup Sementara
CDC
Ilustrasi virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Setelah ditemukan klaster tarawih di Banyumas, Tim Satgas Covid menutup Masjid dan Mushala di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede. 

Kedua Desa itu juga telah melakukan disinfeksi secara menyeluruh.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto menuturkan jika Satgas menutup 2 masjid dan 2 mushola di masing-masing wilayah tersebut.

Baca juga: Naik Bajaj Mudik ke Banyumas, Darso Diberhentikan Petugas di Pantura Bekasi

Sebelumhya sempat diberitakan jika penambahan kasus Covid-19 muncul dari klaster tarawih, tepatnya di Desa Pekaja, dan Kacamatab Kalibagor, dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede. 

Kasus tersebut bermula dari dua orang warga Desa Pekaja yang positif Covid. 

Kemudian dari pihak Dinkes lakukan tracing dan ditemukan total 44 orang positif 

Sementara itu untuk kluster tarawih lainnya terjadi pula di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede.

Berita Rekomendasi

Dimana terdapat 7 orang positif yang sekarang sedang menjalani karantina di RK Diklat Baturraden mulai 26 April 2021.

Setelah diketahui kasus positif, puskesmas langsung koordinasi dengan satgas desa.

"Warga desa sekitar sudah diberikan edukasi untuk tarawih di rumah. Masalahannya di lapangan itu ada kelompok jamaah tertentu yang berpindah masjid ke wilayah lain, sehingga tracking berkembang ke masjid wilayah lain," ungkap Sadiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (30/4/2021). 

Baca juga: 35 Ton Gula Rafinasi Disita Satreskrim Polresta Banyumas

Terkait lemahnya penegakan prokes pada saat tarawih, diakui oleh warga setempat, yaitu Iqro (40) warga RT 2 RW 2, Desa Pekaja, yang mengatakan selama ini banyak warga tidak pakai masker saat tarawih. 

"Kalau jarak sebenarnya diatur, tapi kalau pakai masker sepertinya banyak warga acuh dan tidak pakai saat tarawih," katanya. 

Sementara itu Bulat Banyumas, Achmad Husein terus mengingatkan agar patuh prokes. 

"Operasi masker kita tingkatkan lagi, walau saya paham masyarakat sudah jenuh. Sehingga tracing kita percepat dan perluas dan tetap jaga komorbid," katanya. 

Menurut Husein kesadaran masyarakat menjadi solusi paling ampuh mencegah penyebaran Covid-19.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Klaster Tarawih, Pemkab Banyumas Tutup Sementara Masjid dan Mushola di Desa Pekaja dan Tanggeran

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas