Kader PAN Yogyakarta: Partai Ummat Bisa Jadi Ancaman Tapi Belum Tentu Bisa Jadi Peserta Pemilu
Kini Fauzi bergerak mebesarkan Partai Ummat di Riau bersama mantan pengurus DPW PAN Riau lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kemunculan Partai Ummat menjadi ancaman baru dalam perpolitikan di Indonesia.
Partai besutan Amien Rais ini telah dideklarasikan pada Kamis (30/4/2021) lalu.
Kemunculan Partai Ummat pun menjadi perhatian khusus bagi Partai Amanat Nasional (PAN) mengingat sebelumnya Amien Rais merupakan pendiri dan tokoh PAN.
DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Yogyakarta menganggap kehadiran Partai Ummat berpotensi menjadi sebuah ancaman bagi kantong-kantong suaranya.
Ketua DPD PAN Kota Yogyakarta, Arif Noor Hartanto mengatakan, meski berpotensi meraup basis suara yang cukup mumpuni di wilayahnya, keikutsertaan Partai Ummat pada Pemilu sejauh ini belum tentu dan sama sekali tak bisa digaransi.
"Setiap bentuk Parpol apapun yang berdiri, tentu saja, kami menjadikannya sebagai ancaman. Berbeda dengan Ormas, ya. Tapi, kami realistis bahwa partai baru belum tentu mampu jadi peserta Pemilu," katanya, Jumat (30/4/2021).
"Untuk jadi peserta Pemilu kan tidak sederhana, ada proses-proses yang harus dipenuhi, itu tidak mudah. Sementara, PAN sudah punya pengalaman sejak 1998, tidak ganti nama, dan terus jadi peserta Pemilu sampai 2019," lanjutnya.
Baca juga: Yayan Klaim Banyak Kader PAN dan Alumni 212 Bergabung dengan Partai Ummat Karawang
Karena itu, pria yang akrab disapa Inung tersebut meyakini, PAN memiliki kepercayaan diri yang lebih untuk menghadapi persaingan dengan partai besutan Amien Rais tersebut.
Terlebih, PAN punya track record apik di Kota Yogyakarta.
"Jaringan PAN sudah sangat siap. Kami tetap optimistis, serta percaya diri untuk mendapat kepercayaan publik. Apalagi, kita punya enam anggota dewan dan wakil wali kota di Yogyakarta," tutur eks Wakil Ketua DPRD DIY itu.
Walau begitu, ia tetap mewaspadai sekecil apapun potensi ancaman yang bisa ditimbulkan Partai Ummat.
Menurutnya, jangan sampai kader-kadernya cenderung over confidence.
"Sekecil apapun ancaman itu, kami tetap melakukan segala sesuatu, agar ancaman yang kecil tidak menjadi besar. Makanya, kita melakukan konsolidasi terus menerus, hingga ke tingkat cabang dan ranting," kata Inung.
Susunan Pengurus
Majelis Syuro Partai Ummat
Ketua: Muhammad Amien Rais
Wakil Ketua I: MS Kaban
Wakil Ketua II: Thalib Aldjufri
Sekretaris: Ansufri Idrus Sambo
Dewan Pengurus Pusat Partai Ummat
Ketua Umum: Ridho Rahmadi
Wakil Ketua Umum I: Agung Mozin
Wakil Ketua Umum II: Sugeng
Wakil Ketua Umum III: Chandra Tirta Wijaya
Sekretaris Jenderal: Ahmad Muhadjir Sodruddin
Bendahara Umum: Benny Suharto
Empat provinsi yang mulai muncul pergerakan Partai Ummat
Daerah tersebut diantaranya, Riau, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Berikut hasil rangkuman gerakan Partai Ummat di empat daerah tersebut.
Fauzi Kadir di Riau
Fauzi Kadir merupakan mantan Ketua DPW PAN Riau.
Kini Fauzi bergerak mebesarkan Partai Ummat di Riau bersama mantan pengurus DPW PAN Riau lainnya.
Dilansir Tribunpekanbaru.com, Wakil Ketua DPW PAN Riau, Zulfi Mursal, mengakui banyak pengurus PAN yang berhijrah ke Partai Ummat.
Seperti ketuanya saat ini dan termasuk tokoh penting di Riau, seperti Taufan Andoso Yakin serta beberapa kader lainnya.
"Kalau ditanya apakah berpengaruh kepada PAN dengan keberadaan Partai Ummat, setidak-tidaknya ada pengaruh," ucap Zulkifli
"Ada yang diambil pengurus dari PAN," imbuh Zulfi Mursal kepada Tribunpekanbaru.com.
Pengaruh suara menurut Zulfi Mursal belum bisa bisa diukur dan diprediksi sekarang.
"Kalau soal suara di Pemilu saya rasa tergantung figur yang dicalonkan partai," jelasnya.
Menurut Zulkifli, masyarakat sudah tidak banyak lagi fanatik satu partai.
Nazarudin di Yogyakarta
Ketua DPW Partai Ummat Yogyakarta, Nazarudin, menyebutkan sudah membentuk kepengurusan Partai Umat di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan.
Mengutip Tribunjogja.com, Nazarudin menyatakan kepengurusan di seluruh Yogyakarta sudah ada.
Hanya saja, pihaknya masih fokus menyelesaikan proses administrasi guna memenuhi persyaratan sebagai partai anyar yang baru terbentuk.
Sehingga, pihaknya belum bersedia membeberkan nama-nama pengurusnya.
"Sudah ada di seluruh DIY, tapi lebih afdol saya umumkan kalau sudah resmi di-SK-kan DPP," cetus Nazarudin.
Nazarudin menjelaskan partainya tersebut sedang mendaftarkan diri ke Kementerin Hukum dan HAM.
Sugeng di Jawa Timur
Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat, Sugeng, ditugasi oleh Amien Rais untuk menggerakan Partai Ummat di Jawa Timur.
Sebelumnya Sugeng adalah petinggi PAN di Jawa Timur.
Posisi terakhir yang ia emban sebelum akhirnya keluar dari PAN adalah Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Jawa Timur.
Dilansir Surya.co.id, Sugeng merupakan orang dekat Amien Rais di Jawa Timur sejak mendirikan PAN.
Sugeng menjadi Ketua Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat Jatim.
Sehingga, ia keliling ke berbagai daerah di Jawa Timur untuk melakukan konsolidasi.
Sugeng menyebutkan bahwa dirinya juga memegang beberapa daerah lain, termasuk untuk wilayah Pulau Jawa.
"Ini juga menjadi tantangan bagi saya," ujar Sugeng.
Buhari Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Raya, Buhari Kahar Muzakar, mengemban amanah Amien Rais untuk membesarkan Partai Ummat di Sulawesi Selatan.
Diketahui sebelumnya, Buhari Kahar Muzakar merupakan karib lama Amien Rais.
Bahkan Buhari Kahar Muzakar termasuk salah satu pendiri PAN bersama Amien Rais.
Dilansir Tribuntimur.com, Buhari Kahar Muzakkar pernah menjadi wakili PAN di parlemen DPRD Sulwesi Selatab selama dua periode.
Kini Buhari Kahar Muzakkar ditunjuk menempati posisi Majelis Pertimbangan Wilayah Partai Umat Sumatra Selatan.
Untuk pembentukan pengurus lengkap setelah pendaftaran di Menkumham, rencananya pada bulan Agustus nanti," kata Buhari, Jumat (30/4/2021).
Sementara kepengurusan yang ditargetkan Buhari di daerahnya minimalnya hingga tingkat kecamatan.
Target Buhari daftar kepengurusan rampung di bulan Mei ini karena akan segera didaftarkan di Kemenkumham.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Partai Ummat di Mata Kader PAN: Bisa Jadi Ancaman Tapi Belum Tentu Mampu Jadi Peserta Pemilu