Lega Pelaku Pengirim Sate Beracun Tertangkap, Bandiman Masih Trauma Anaknya Korban Salah Sasaran
Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa. dia masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Teka-teki pelaku yang mengirimkan paket sate beracun yang mengakibatkan tewasnya seorang bocah Nada akhirnya terungkap sudah.
Nani (NA) warga Majalengka, Jawa Barat yang bekerja di Yogyakarta ternyata dalah pelakunya.
Nani mengirimkan paket sate beracun melalui Bandiman, seorang pengemudi ojol warga Salakan, Sewon, Bantul yang anaknya jadi korban.
Anak pengemudi ojol itu bernama Naba (NFP), siswa di sekolah dasar (SD) Muhammadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.
Awalnya Nani menargetkan seorang pria bernama Tommy, pria yang disebut pernah menjalin hubungan asmara dengan dirinya.
Setelah penyelidikan dikembangkan, Tommy ternyata anggota polisi dari Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta.
Motif tersangka mengirim paket sate beracun yang dirilis polisi kepada awak media adalah tersangka sakit hati karena tak dinikahi.
Lantas bagaimana dengan keluarga Bandiman yang jadi korban salah sasaran karena ulah Nani?
Kuasa Hukum Bandiman, Chandra Siagian mengatakan kliennya bersyukur karena pelaku sudah tertangkap.
Keluarga korban merasa lega.
"Syukur Alhamdulillah, kami sudah konfirmasi, Pak Bandiman merasa lega. Karena istrinya selama ini was-was kalau pelakunya tidak tertangkap," katanya, Senin (3/5/2021).
"Beliau mengapresiasi polisi yang dapat melakukan pengungkapan dan penangkapan tersangka," sambungnya.
Chandra mengungkapkan saat ini Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.
Bandiman masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.
"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Sate Beracun yang Tewaskan Bocah di Bantul, Polisi Buru Pria yang Sarankan NA Kirim Paket
Ungkap Kasus
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengatakan tersangka diamankan pada Jumat (30/4/2021) lalu.
Tersangka diamankan di kediamannya, Potorono, Bantul.
"Tersangka tidak melarikan diri, kami amankan di rumahnya," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Ia menyebut identitas tersangka terungkap berkat kerja sama Polsek Sewon, Polres Bantul, hingga masyarakat yang menjadi saksi.
Identitas NA berhasil terungkap dari bungkus sate beracun tersebut.
Menurut dia, bungkus sate tersebut sangat spesifik dan dapat menunjukkan tempat di mana sate tersebut dibeli.
"Dari bungkusnya kami bisa tahu belinya dimana. Kemudian bungkus lontongnya juga berbeda, seperti lopis. Jadi kami tahu belinya dimana. Kemudian kami telusuri," jelasnya.
Selain dari bungkus, jaket tersangka juga menjadi kunci penangkapan tersangka.
Namun sayangnya jaket berwarna krem tersebut telah dibuang di tempat sampah.
Meski tidak berhasil menemukan jaket yang dikenakan tersangka, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan antara lain dua buah motor, helm berwarna merah, sandal jepit, enam tusuk sate, lontong yang sudah bercampur sambal kacang, agar-agar, resoles, pastel, mata kebo, kue pisang, dan uang Rp 30.000.
"Kami belum bisa menemukan sianida yang digunakan untuk meracuni makanan," ujarnya.
Baca juga: Ternyata Ada Sosok Pria Lain di Balik Kasus Sate Beracun, Kini Jadi Buruan Polisi
Siapa Tommy?
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro membenarkan jika Aiptu Tommy merupakan penyidik di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Kapolresta mengaku belum mencermati secara rinci kasus yang ditangani oleh Polres Bantul itu.
Namun dia tidak mengelak jika salah satu penyidiknya bernama Aiptu Tommy baru saja terancam lantaran menjadi sasaran atas upaya pembunuhan berencana menggunakan racun.
"Wah belum bisa komen. Harus didudukkan dulu tergantung motifnya. Pribadi atau dinas, kalau pribadi kami tidak bisa ikut campur. Kalo dinas pasti sudah ada SOP nya," katanya, dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).
Ia menambahkan, selama ini Tommy dikenal baik di lingkungan Polresta Yogyakarta.
Bahkan, Purwadi turut mengapresiasi kinerja anak buahnya itu berkat keberhasilannya mengungkap kasus sindikat pencurian sepeda motor (Curanmor) asal Lampung pada Minggu (25/4/2021).
Catatan Tribunjogja.com, Tommy pernah menjadi anggota buru sergap Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Kala itu Tommy masih berpangkat Bripka, Saat bertugas sebagai tim buser dia sempat mengalami luka bacok parah saat berhadapan dengan pencuri.
Karena itu pula, dia sempat mendapatkan apresiasi dari Kapolresta yang menjabat saat itu. (Tribunjogja.com/Christi Mahatma Wardhani)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Bandiman Pengemudi Ojol yang Anaknya Jadi Korban Paket Sate Beracun