Pengakuan Nani Aprilliani, Pengirim Sate Beracun: Ngaku Sakit Hati hingga Beli Racun 3 Bulan Lalu
Pengakuan Nani Aprilliani, pengirim sate beracun yang tewaskan bocah 10 tahun. Mengaku sakit hati hingga beli racun 3 bulan lalu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perempuan pengirim sate beracun yang menewaskan anak driver ojek online, NFP (10) asal Bantul, telah ditangkap polisi.
Identitas perempuan yang sempat menjadi misteri itu bernama Nani Aprilliani alias NA (25) asal Majalengka, Jawa Barat.
NA yang menjadi tersangka diamankan polisi di rumahnya daerah Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Jumat (30/4/2021).
Berikut pengakuan NA yang Tribunnews.com rangkum:
1. Motif Sakit Hati
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengungkapkan, motif NA dalam kasus tersebut yakni sakit hati.
Dikutip dari TribunJogja.com, NA berencana membunuh sosok asli penerima sate bernama Tomy.
Tersangka dan Tomy menjalin hubungan, tapi Tomy menikah dengan perempuan lain.
Baca juga: Cerita Lengkap Wanita Introvert Kirim Sate Beracun Ke Pria Pujaan Berujung Kematian Bocah di Bantul
2. Beli Racun 3 Bulan Lalu
Kandungan racun yang ada di bumbu sate maut adalah kalium sianida (KCN).
Racun tersebut memang sengaja ditaburkan bumbu sate oleh tersangka.
Racun tersebut dibeli oleh tersangka secara daring.
"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana," ujar Burkhan Rudy Satria saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
"Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu," lanjutnya.
3. Sengaja Pesan Ojol Tanpa Aplikasi
Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menambahkan, NA sengaja memesan jasa driver ojol tanpa aplikasi.
Ia meminta ayah korban, Bandiman, untuk mengantar sate yang sudah ditaburi racun ke rumah Tomy.
"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi," kata Burkhan.
Baca juga: Pria Pujaan Nikahi Perempuan lain, Wanita Ini Sakit Hati, Kirim Sate Beracun Tapi Salah Sasaran
Diberitakan TribunJogja.com, NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Minggu (25/4/2021).
Saat beristirahat, Bandiman tiba-tiba datangi seorang perempuan muda yang bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Polisi Ungkap Pembunuhan Dari Bungkus Sate Beracun yang Ada Tulisan Nama Pelaku
Namun sesampai di alamat yang dituju, rumah orang yang bernama Tomi tersebut terlihat sepi.
"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar."
"Tapi dia mengatakan bahwa tidak merasa memiliki teman yang bernama Hamid di Pakualaman."
"Lalu tomi mengatakan bahwa paket tersebut untuk saya saja untuk berbuka puasa," ungkapnya.
Sesampainya di rumah, ia bertemu dengan NFP yang baru pulang dari masjid.
"Kebetulan anak saya tidak begitu suka gudeg, anak saya memberikan gudeg ke saya itu dan memilih sate yang saya bawa."
"Tapi saya sempat makan dua tusuk sate, anak saya yang besar juga, tapi tidak merasakan apa-apa."
"Anak saya (NFP) kemudian disuapin istri saya, pakai lontong dengan bumbu sate."
"Tiba-tiba anak saya mengeluh pahit dan panas. Lalu lari ke kulkas untuk minum, tapi sampai dapur dia terjatuh, istri saya muntah-muntah," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Christi Mahatma Wardhani)
Berita lain terkait Sate Beracun