Perawat Dibakar Hidup-hidup Seorang Pria, Polisi Masih Kejar Pelaku, 4 Orang Sudah Diperiksa
Peristiwa perawat dibakar hidup-hidup oleh seorang pria misterius ini terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang perawat dibakar hidup-hidup oleh seorang pria misterius.
Peristiwa perawat dibakar hidup-hidup oleh seorang pria misterius ini terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Peristiwa tragis itu terjadi saat korban bernama Eva Sofiana Wijayanti (35) sedang bertugas di Klinik Bunga Husada Kalipare, Senin (3/5/2021).
Saat itu korban yang sedang beristirahat lantaran masuk shift pagi, tiba-tiba dihampiri oleh pria misterius.
Baca juga: Perawat Cantik Dibakar Hidup-hidup, Eva Alami Luka Bakar di Wajah dan Tubuh, Pelaku Kabur
Pria tersebut mengendarai sepeda motor Honda Beat merah datang ke klinik tempat korban berada.
Kapolsek Kalipare, AKP Soleh Mas'udi menjelaskan, pria misterius itu menggunakan jaket hitam, helm dan masker.
Pria tak dikenal itu langsung merangsek masuk ke dalam klinik menuju ruang istirahat korban.
Setibanya bertemu korban, pelaku langsung menyiramkankan cairan ke bagian wajah dan tubuh korban.
Tanpa menunggu lama, pelaku menyulutkan korek ke arah tubuh korban.
Pelaku langsung lari terbirit-birit meninggalkan lokasi.
Saat itu, hanya ada satu saksi saat itu di klinik tersebut.
Saksi berhasil memadamkan api dengan air.
Selanjutnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wava Husada.
"Doakan pelakunya segera tertangkap. Kami bersama jajaran Polres Malang akan terus menyelidiki kasus ini," tutur kapolsek saat dikonfirmasi, Selasa (4/5/2021).
Luka Bakar Serius
Luka bakar yang dialami Eva Sofiana Wijayanti yang jadi korban perawat dibakar hidup-hidup oleh pria misterius mencapai 60 persen.
Beruntung, wanita asal Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang ini dalam kondisi sadar.
"Kondisi terakhir korban sadar. Namun di bagian muka (wajah) dada, tangan mengalami luka bakar. Kondisi luka bakarnya cukup besar mencapai 60 persen," ucap Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar ketika dikonfirmasi.
Hingga kini, Hendri menerangkan jajarannya sedang bekerja untuk mengungkap tabir di balik kasus penyiraman cairan mudah terbakar itu.
Baca juga: Perawat di Tana Toraja Ditendang Orangtua Pasien, Tak Terima Ditegur saat Tangisi Kematian Bayinya
Baca juga: Nasib Satpam di Video Penganiayaan Perawat RS Siloam, Kini Diserahkan Kepada Pihak Ketiga
"Dalam waktu 1 atau 2 hari ini akan kami ungkap pelakunya. Sekitar 3 sampai 4 orang saksi yang sudah kami periksa.
Orang-orang terdekat korban juga sudah kami periksa," tegasnya.
Terkait petunjuk-petunjuk yang menyelimuti kasus ini, Hendri belum dapat menjelaskan secara gampang.
Ada dugaan yang mengarah jika pelaku lebih dari satu orang.
"Nanti kami akan kami sampaikan ke rekan-rekan media," kata Kapolres.
Saksi
Susasana Klinik Bunga Husada Kalipare yang menjadi saksi bisu peristiwa perawat cantik di Malang dibakar oleh orang tak dikenal tampak sepi sore itu.
Garis polisi terpasang mengelilingi area pintu klinik yang berada di Jalan Raya Dusun Panggang Lele, Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang tersebut.
Terlihat ada beberapa sandal yang ada di bagian lantai depan pintu masuk.
Dudik Dwi Jatmiko (50 warga yang tinggal di sekitar klinik bercerita detik-detik ketika dirinya menolong Eva Sofiana Wijayanti yang sedang terbakar.
"Saya dari dapur mendengar teriakan aduh-aduh dari arah klinik. Kemudian semakin keras terdengar dari arah sini (menunjuk pintu keluar)," ucap Dudik ketika ditemui di depan klinik yang ditempati korban.
Saat itu, Dudik menerangkan korban sedang berada di ruang istirahat berteriak meminta tolong.
Ia melihat korban terbakar pada bagian bahu belakang, sedangkan bagian wajah nyaris hangus.
"Saya berupaya padamkan api dari si korban. Saya tepuk-tepuk hingga padam. Daerah wajah kebul-kebul saat saya padamkan. Sepi saya sendirian saja. Beliau sebelum kejadian itu sedang istirahat katanya," ungkap Dudik.
Ditanya tentang sosok penyiram bensin ke wajah korban, Dudik mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya tidak sempat melihat. Tapi kata korban pakai helm terus bermasker, pakai jaket dan pakai motor beat (Honda Beat) warna hitam," beber Dudik sembari mengkiaskan gambaran pria tak dikenal yang dijelaskan korban.
Dudik berkesan jika korban merupakan sosok yang periang dan baik ketika berinteraksi dengan tetangga maupun pasien.
Eva diketahui membuka jam praktik di klinik tersebut sejak pukul 8 pagi.
Korban seringkali sendiri di klinik tersebut.
Kata Dudik, klinik itu merupakan binaan puskesmas.
"Korban merupakan sosok yang periang dan orangnya baik, banyak temannya. Praktik di sini ada dua orang. Dokternya di Puskesmas. Ini binaan Puskesmas," jelasnya.
Terakhir, Dudik bersaksi tidak hal-hal yang mencurigakan di klinik sebelum peristiwa pembakaran itu terjadi.
"Tidak ada keramaian-keramaian mencurigakan. Normal-normal saja (sehari sebelum peristiwa)," tutupnya.
Sebagian Artikel ini disarikan dari SuryaMalang.com dengan Topik Perawat Cantik di Malang Dibakar