4 Korban Meninggal Akibat Longsor di Kawasan Tambang Emas Solok Selatan Tiba di Rumah Duka
Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Kimbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, Senin (10/5/2021).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNNEWS.COM, SOLOK SELATAN - Sebanyak 4 korban tewas akibat longsor di areal kawasan tambang emas di Kabupaten Solok Selatan, Saumatera Barat (Sumbar) tiba di rumah duka.
Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Kimbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, Senin (10/5/2021).
Kapolres Solok Selatan AKBP Teddy Purnanto mengatakan korban meninggal dunia ada 4 orang.
"Nama korban yaitu Iyas (35), Buyung (40), Ad (40), dan Sizal (45)," kata Teddy Purnanto, Senin (10/5/2021).
Korban Iyas (35) merupakan pendulang emas yang beralamat di Jorong Bukik Malintang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.
Selanjutnya, pendulang bernama Buyung (40) beralamat di Jorong Bidar Alam, Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan.
"Korban bernama Ad (40) merupakan pendulang Jorong Sungai Rambutan, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan," ujarnya.
Korban bernama Sizal (45) merupakan warga yang beralamat di Jorong Sungai Rambutan, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.
"Sebanyak 4 korban yang meninggal dunia telah tiba di rumah duka," katanya.
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Dwi Poerwanto, mengatakan 5 korban yang dievakuasi.
"Untuk data terakhir, ada 4 korban meninggal dunia. Ada satu orang selanat, tapi mengalami patah tulang," kata AKP Dwi Poerwanto.
Korban yang luka-luka saat ini masih dalam perawatan.
"Jajaran masih berada di loaksi kejadian sampai saat ini," katanya.
Sebelumnya, dilaporkan pekerja tambang emas tertimbun longsoran lubang tambang di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.
7 Korban Meninggal
Sementara itu menurut laporan BPBD Kabupaten Solok Selatan, sebanyak tujuh warga meninggal dunia setelah terjadi longsor tambang emas di Kimbahan Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (10/5/2021).
Sementara seorang lainnya masih dalam proses pencarian.
Selain itu, ada sembilan warga lainnya yang mengalami luka-luka akibat longsor tersebut.
Baca juga: Longsor di Tambang Emas Solok Selatan, 7 Warga Meninggal, Seorang Lainnya Masih Dicari
Berdasarkan laporan dari Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Fikri, peristiwa tanah longsor di lokasi tambang emas tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak Minggu (9/5/2021) sore hingga Senin (10/5/2021) dini hari.
Usai mendapat laporan bencana tanah longsor tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama unsur TNI, Polri dan masyarakat segera melakukan evakuasi para korban.
Para korban telah dibawa dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuju Puskesmas Bidar Alam.
Menurut Fikri, kondisi medan pasca longsor menyulitkan giat evakuasi dari TKP menuju kendaraan pertolongan.
"Medan yang cukup sulit untuk evakuasi korban dari TKP ke mobil rescue," terang Fikri dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, berdasarkan laporan secara visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bebatuan berukuran besar, material tanah dan beberapa potongan batang kayu masih terlihat di lokasi kejadian.
Selain itu, sebuah alat berat jenis eskavator yang diduga milik penambang juga masih ada di lokasi tersebut.
Tingkat Kerawanan dan Potensi Prakiraan Cuaca Solok Selatan
Menurut data InaRisk BNPB, Kabupaten Solok Selatan termasuk dalam wilayah yang memiliki potensi risiko bencana tanah longsor dalam indeks kategori sedang hingga tinggi.
Dalam catatan InaRisk, terdapat tujuh wilayah kecamatan yang masuk dalam Kawasan Risiko Bencana tanah longsor dengan luas bahaya mencakup hingga 208.764.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang ekuatorial lainnya.
Menurut BMKG, kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi hujan dengan indeks kategori sedang hingga lebat terhitung mulai tanggal 10-17 Mei 2021.
Dalam hal ini Provinsi Sumatera Barat menjadi wilayah yang diperkirakan terdampak potensi cuaca tersebut.
BMKG juga menambahkan bahwa untuk tiga hari kedepan, dampak banjir/bandang dengan kategori ‘waspada’ juga perlu diantisipasi khususnya untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Papua.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Identitas Korban Tewas Akibat Kecelakaan Kerja di Kawasan Tambang Emas di Solok Selatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.