Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KLARIFIKASI Gubernur Jatim Khofifah soal Ultahnya yang Viral: Angle yang Diambil Terkesan Berkerumun

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan klarifikasi terkait video ulang tahunnya yang viral.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in KLARIFIKASI Gubernur Jatim Khofifah soal Ultahnya yang Viral: Angle yang Diambil Terkesan Berkerumun
via Tribun Jateng
Potongan gambar video viral Ultah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, sempat menjadi topik hangat setelah perayaan ulang tahunnya (ultah) viral di sosial media.

Seperti diketahui, ultah eks Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) ini dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub), Emil Dardak, juga penjabat lainnya.

Terdapat iringan musik hingga musisi Katon Bagaskara.

Perayaan ultahnya viral lantaran diadakan di tengah Pandemi Covid-19.

Namun, terkait hal tersebut pihaknya pun memberikan klarifikasi, bahwa semua informasi yang beredar tidak seluruhnya benar.

Baca juga: Tinjau Langsung Korban Gempa di Blitar, Khofifah Berikan Bantuan Bahan Pokok

Baca juga: Pesta Ulang Tahun Gubernur Jatim Viral karena Diduga Picu Kerumunan, Khofifah: Saya Mohon Maaf

Dirinya pun memberikan klarifikasinya lewat 11 poin yang diunggah Instagram @kominfojatim.

Gubernur jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberlakukan program SPP gratis bagi sekolah SMA/SMK negeri di Jawa Timur.
Gubernur jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberlakukan program SPP gratis bagi sekolah SMA/SMK negeri di Jawa Timur. (Instagram @khofifah.ip)

Berikut bunyinya dikutip Tribunnews dari Instagram @kominfojatim:

Berita Rekomendasi

1. Bahwa syukuran tanggal 19 Mei semua persiapan tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak objektif.

2. Tidak ada lagu ulang tahun, tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalaman atau berjajar, juga tidak ada potong kue tart ultah.

3. Ada santunan yatim dan shalawat nabi seperti kegiatan lainnya. 10 anak yatim dan 2 orang tim sholawat dengan 6 orang rebana. Selesai acara mereka makan terus pulang.

4. Ada penyerahan buku penanganan Covid-19 karya Dr. Suko Widodo (UNAIR).

5. Yang hadir Wagub tanpa istri, saya tanpa putera, Sekda, dan beberapa OPD semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang.

6. Ada Band yang biasa dipakai latihan OPD.

7. Ada Katon Bagaskara karena tanggal 18 sedang ada Giat di Surabaya, Katon juga kawannya Pak Sekda.

8. Perihal catering yang katanya nomor satu itu adalah Sono Kembang yang biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu.

Baca juga: Gempa Blitar Sebabkan 113 Bangunan Rusak, Khofifah Janji akan Ajukan Permohonan Perbaikan ke BNPB

Baca juga: Didukung Khofifah, Vaksin Merah Putih Mampu Hadapi Virus Covid Varuan Baru

9. Tempat di halaman luar rumdin kapasitas normal bisa 1000 orang, jika ditambah samping bisa sampai 1500 orang, tetapi yang hadir 31 orang plus 10 anak yatim dan 8 orang tim sholawat dan rebana.

10. Angle yang diambil terkesan berkerumun, saya mohon maaf tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran karena pada dasarnya undangan duduk. Kecuali tim catering dan bagian umum.

11. Terlepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu.

"Demikian mohon maaf jika video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan hal tersebut tidak benar sama sekali,"  Gubernur Khofifah

Bukan Pers Rilis

Sementara itu dikutip dari Surya.co.id, Gubernur Khofifah menerangkan bahwasanya 11 poin klarifikasinya tersebut bukan dalam bentuk pers rilis.

Namun ditujukan untuk Mendagri, grup Gubernur se-Indonesia, dan juga grup para bupati Jawa Timur serta beberapa pimpinan Muslimat NU yang juga menjadi jejaring terdekat dari Khofifah Indar Parawansa.

Pihaknya juga berharap agar tidak ada pergeseran informasi dari 11 poin yang terserbar di grup-grup Whatsapp tersebut.

Terlebih karena formatnya bukan dalam bentuk file yang tidak bisa diedit seperti format pdf.

“Itu pesan yang saya kirim ke Mendagri, grub gubernur dan grup bupati wali kota. Kalau ada yang tanya personal WA ke saya, saya juga menjelaskan dengan balasan itu."

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Serahkan Proses Hukum Bupati Novi Rahman kepada KPK

Baca juga: Didorong Kader untuk Maju Bersama di Pilpres, Pengamat Nilai Airlangga-Khofifah Klik

"Kalau ke Mendagri saya memang perlu menjelaskan supaya tidak terjadi distorsi yang lebih besar, sehingga saya butuh menjelaskan. Tapi 11 poin itu bukan pers rilis sejatinya,” kata Gubernur Khofifah.

Berita soal Khofifah Indar Parawansa lainnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Surya.co.id/Fatimatuz Zahro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas