Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Guru Kepergok Cabuli Remaja di Toilet Sekolah

Lokasi toilet yang diduga jadi bilik asmara sang guru berada di sebuah Sekolah Dasar (SD) wilayah Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Oknum Guru Kepergok Cabuli Remaja di Toilet Sekolah
Tribun Medan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Toilet sekolah diduga jadi bilik asmara seorang oknum guru yang kepergok sedang berduaan dengan seorang remaja 16 tahun.

Saat diinterogasi, oknum guru mengaku telah menggerayangi bagian sensitif korban dari bagian depan.

Namun belum diketahui, apakah perbuatan itu dilakukan karena saling suka atau ada unsur pemaksaan.

Lokasi toilet yang diduga jadi bilik asmara sang guru berada di sebuah Sekolah Dasar (SD) wilayah Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur.

Oknum guru pria berinisial YZ (34) adalah guru disana.

Sedangkan wanitanya adalah remaja berinisial CW (16).

Kejadiannya pada Minggu (23/5/2021).

BERITA TERKAIT

Saat dipergoki warga, keduanya tengah berduaan di dalam toilet.

Baca juga: Diamankan, Anak Anggota DPRD Bekasi yang Jadi Tersangka Pencabulan Beri Pengakuan

Warga yang geram sempat menghajar guru SD tersebut.

Saat ini, polisi masih mendalami motif YZ berduaan dengan CW di dalam kamar mandi.

"Kami masih dalami ini murni pencabulan atau suka sama suka. Kami limpahkan kasus ini ke Polres Pasuruan," kata AKP Saifuddin, Kapolsek Purwosari, Senin (24/5/2021).

YZ mengaku memegang bagian sensitif korban dari arah depan.

"Kami belum periksa CW. Itu kan baru pengakuan YZ," sambung dia.

Kejadian ini bermula saat YZ dan CW sama-sama bermain voli.

"Setelah itu CW istirahat dan masuk ke dalam kelas. CW sempat bermain game di dalam kelas," lanjut dia.

Tak lama kemudian CW ke kamar mandi.

Kemudian YZ mengikuti CW, dan masuk ke dalam kamar mandi yang sama dengan CW.

"Entah apa yang mereka diperbuat di dalam kamar mandi. Saat mereka mau keluar, ada yang memergoki."

"Sesuai pengakuan YZ, kamar mandi dikunci dari luar," lanjut dia.

Menurutnya, YZ mengaku akan keluar karena CW mau mandi.

Setelah itu teman yang memergoki aksi mereka ini memanggil warga.

Tak lama, warga datang berbondong-bondong ke lokasi.

"Warga langsung menghajar YZ. Begitu mendapat informasi, kami langsung mengamankan mereka untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata dia.

Oknum Guru Ngaji Perkosa Murid

Sementara itu, Ujang Beni Ambari (41) guru ngaji di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memperkosa muridnya yang berusia 15 tahun berulang kali di dalam Masjid Al-Hadid.

Pemerkosaan terjadi di kamar marbot di dalam masjid di Kecamatan Setu, pada 11 Mei 2021 lalu.

Saat itu, pelaku datang ke rumah korban pada pukul 00.00 WIB.

"Kan Ujang sebagai marbut dan pengajar ngaji, (korban) dijemput dan langsung (diantar) ke masjid," ujar Kanit Reskrim Polsek Setu Iptu Kukuh Setio Utomo.

Selama di perjalanan, guru ngaji itu melancarkan rayuat mautnya dengan mengimingin mukena dan uang Rp400 ribu.

Kemudian, korban dibawa ke dalam kamar marbut di dalam masjid.

"(Pencabulan terjadi) di dalam masjid, ada kamar, samping mimbar," terang Kukuh.

Aksi pelaku terkuak saat korban pulang ke rumahnya dan diinterogasi sang kakak.

Kakak korban memiliki kecurigaan karena adiknya pulang pukul 01.00 WIB dan tanpa mengenakan pakaian dalam.

Hingga kemudian, adiknya bercerita terkait aksi pencabulan yang dilakukan guru ngaji tersebut.

Kakak korban lantas melaporkannya ke polisi.

Saat ini Ujang Beni Ambari tengah ditahan di kepolisian dan akan diproses hukum.

Polisi menjerat Ujang Pasal 81 ayat 1, 2, 3 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo 64 ayat 1 KUHP, Ujang terancam hukuman 20 tahun penjara.

Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan keseharian Ujang Beni Ambari yang merupakan guru ngaji sekaligus marbot di masjid tersebut.

Masjid tersebut dikelola oleh sebuah perusahaan di sekitar lokasi, namun syiar keagamaan dilakukan secara umum untuk warga setempat.

"Jadi masjid itu punya PT (perusahaan), dia (Ujang) digaji Rp3 juta per bulan untuk jagain masjid jadi marbot plus mengajar ngaji anak-anak," kata Kukuh.

Pelaku pencabulan Ujang lanjut dia, diketahui merupakan laki-laki duda yang sudah dua kali menikah.

"Dia sudah dua keli menikah, tapi sekarang statusnya sedang tidak berkeluarga (duda)," kata Kukuh.

Dari hasil pernikahannya itu, Ujang diketahui belum memiliki anak.

Dia gagal membina rumah tangga sehingga terpaksa menduda.

"Saya lihat kalau kejiwaannya normal-normal aja, yang jelas dia pernah berkeluarga dua kali, cuma sekadar memang tidak beristri karena bercerai," tuturnya.

Akibat pencabulan ini, korban mengalami depresi.

"Korban depresi. Saya kan hubungi kakaknya sebagai pelapor, masih depresi, kalau ditanya sering nangis," tegas Kukuh.

Kasus pencabulan yang dilakukan guru ngaji bernama Ujang Beni (41), terhadap muridnya SO (15) rupanya sudah dilakukan sebanyak lima kali.

Kanit Reskrim Polsek Setu Iptu Kukuh Setio Utomo mengatakan, korban dicabuli dengan cara disetubuhi oleh pelaku.

Aksi kejinya terakhir dilakukan pada, Selasa 11 Mei 2021 malam, bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah.

"Udah bekali-kali, kejadian terakhir itu yang kelima," kata Kukuh saat dikonfirmasi, Selasa (18/5/2021).

Kukuh menjelaskan, pelaku menyetubuhi korban paling banyak di ruang marbot Masjid Al-Hadid, Kampung Cinyosong, Desa Burangkeng Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Lokasi itu, sekaligus menjadi tempat tinggal pelaku yang juga bertindak sebagai marbot masjid.

"Empat kali di ruangan marbot, satu kali menurut pengakuan korban dilakukan disebuah kebun tidak jauh dari lokasi," tuturnya.

Korban sendiri merupakan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku kelas 9 SMP, rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.

Dia merupakan anak yatim yang hanya tinggal dengan kakaknya, tiap sore pelaku mengajar ngaji anak-anak di lingkungan masjid.

"Yang bersangkutan ini (korban) anak yatim, dia pas kejadian ditelfon-telfon terus sama kakaknya karena sudah larut malam belum pulang-pulang," ucapnya.

Pelaku diketahui mengiming-imingi korban agar mau melayani nafsu bejatnya, bahkan tidak jarang tindakan ancaman dikeluarkan agar korban takut.

"Jadi ada ancaman juga karena korban ini merupakan murid mengajinya, lalu diiming-imingi juga dibelikan sesuatu dan uang," paparnya.

Iming-iming yang pernah diberikan pelaku kepada korban yakni, dia dijanjikan akan dibelikan mukena baru dan uang Rp400.000 untuk Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah.

Sedangkan untuk ancamannya, korban yang merupakan murid senior di pengajian kerap diancam mengurus seluruh murid jika tidak mau melayani hubungan badan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Toilet Sekolah Diduga jadi Bilik Asmara Oknum Guru, Saat Digerebek Ngakunya Cuma Gerayangi

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Guru Kepergok Berduaan dengan Anak di Bawah Umur dalam Kamar Mandi SD Ditetapkan Jadi Tersangka

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas