Harus Diselesaikan dengan Jalan Dialog, Ada Risiko Besar Jika Kita Gempur KKB dengan Militer Penuh
Sekitar April lalu, Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) menurunkan kekuatan penuh
Editor: Muhammad Barir
Baru pada Jumat (16/11/2017), aparat berhasil mengevakuasi sebagian warga. Hingga hari Minggu (19/11) total sekira 500 orang, yang merupakan warga pendatang, berhasil dievakuasi.
Sementara sisanya memilih untuk tinggal.
Minimnya warga masyarakat lokal yang ingin dievakuasi ke Mimika karena ia lahir dan besar di kampung tersebut, bahkan mereka tidak memiliki keluarga di Mimika.
Lebih jauh Yan beranggapan bahwa dari insiden isolasi warga di Banti, Utikini dan Kimberly ini terlihat opini yang dibangun oleh aparat keamanan 'sangat bersifat sepihak lantaran tidak bisa diverifikasi pihak lain'.
Bahkan, para jurnalis, baik lokal, nasional dan internasional, tidak diberi akses untuk mendapatkan informasi dari mulut pertama tentang sesungguhnya yang terjadi di sana sehingga bisa memberikan informasi yang berimbang.
Informasi yang beredar, sebanyak 1.300 warga disandera oleh kelompok bersenjata. Padahal warga yang disebut 'disandera' adalah warga penduduk desa dan pendatang yang bekerja sebagai pendulang emas di kampung itu.
"Kita punya informasi juga dari pihak gereja dan pemuka masyarakat di sana bahwa mereka aman sebenarnya. Kalau ada penyanderaan, minimal ada ancaman dari pihak penyandera. Klaim penyanderaan ini kan hanya ada dari pihak pemerintah, dalam hal ini TNI dan Polri, tidak ada dari pihak yang dituduh sebagai 'penyandera'," kata dia.
Yang terjadi kemudian, kata Yan, tiba-tiba ada operasi militer dan operasi pembebasan. Hal ini menimbulkan pertanyaan bahwa konflik di Papua masih jauh dari 'rampung'.
Maka dari itu, ia menilai pendekatan untuk menyelesaikan persoalan di sana 'tidak ada lain yang lebih baik selain mengedepankan dialog'.
"Konflik ini memang penyelesaiannya tidak bisa tidak, pendekatan dialog harus dikedepankan dan Presiden sampai hari ini kan kita tidak pernah mendengar dengan nyata presiden mengatakan apa pemerintah terhadap apa yang terjadi dengan tuntutan mereka yang ada di Tembagapura yang sekarang sedang bergejolak ini."
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Pantas Saja Indonesia Sulit Gunakan Kekuatan Penuh untuk Berantas KKB Papua, Ternyata Inilah Risiko Jika Indonesia Gempur KKB dengan Militer Penuh
Penulis : Tatik Ariyani